Mendengar kata walisongo kita akan diingatkan dengan sembilan tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Keendati begitu, ada mitos tanaman Walisongo yang beredar di masyarakat.
Sekilas Tentang Tanaman Walisongo
Tanaman ini banyak digunakan sebagai pajangan di ruangan. Tanaman yang memiliki nama latin Schefflera grandiflora ini memiliki ciri-ciri daunnya cukup tebal dengan warna hijau dan putih kekuning-kuningan.
Pangkal daunnya juga seperti jari dan berjumlah 9. Tanaman ini termasuk dalam golongan tanaman perdu yang cukup langka di Indonesia.
Walisongo atau Dwarf Umbrella Tree (Schefflera arboricola) adalah spesies tanaman berbunga dari keluarga Araliaceae, ia asli Taiwan dan Hainan. Pohonnya masih bersaudara dengan pohon Payung Australia (Schefflera actinophylla) yang memiliki daun lebih besar.
Pohon walisongo umumnya ditanam sebagai tanaman hias, ia sangat populer karena bisa bertahan terhadap berbagai kondisi pertumbuhan yang buruk. Pohon ini juga sering ditanam sebagai tanaman lanskap di wilayah beriklim dingin.
Harga tanaman Walisongo ini di pasaran masih relatif mahal jika dibandingkan dengan bunga hias lainnya, terlebih bunga Walisongo impor.
Tanaman walisongo memiliki bunga yang indah dilihat. Jika mekar bentuknya bundar dengan 3 sampai 4 lipatan. Warna yang merah mengesankan bunga tanaman ini layaknya mawar merah yang eksotis.
Jika masih berada di kelopak, bentuknya memanjang dengan posisi semakin ke atas semakin kuncup. Warnanya tetap merah tetapi lebih kaku dan pucat. Kelopaknya berwarna hijau dan yang menjadi tempat menempel berwarna putih.
Biasanya kelopak bunga menempel pada tangkai yang berbeda. Sehingga tidak ada helai daun di dekatnya. Kadang kelopak juga tumbuh di bagian ujung tangkai bunga.
Mitos Tanaman Walisongo
1. Jumlah Kelopak Menentukan Keberuntungan
Dalam satu tangkai, biasanya tanaman Walisongo terdiri dari 8-9 kelopak daun. Ini sesuai dengan namanya, songo yang berarti sembilan.
Meskipun begitu, kebanyakan kelopak tanaman ini hanya berjumlah 8. Kelopak berjumlah 9 sangat jarang ditemui. Miturut mitos, bila seseorang membeli tanaman yang terdiri dari9 kelopak daun, maka akan mendapat keberuntungan.
2. Menangkal Roh Halus di Rumah
Bagi sebagian orang, tanaman yang satu ini juga dipercaya sebagai penangkal roh halus yang jahat. Roh halus tentunya akan membawa hawa tidak enak di rumah.
3. Membawa Energi yang Baik
Tak hanya membawa kekayaan, tanaman ini juga mengundang hal baik lainnya. Berdasarkan mitos, tanaman walisongo adalah tanaman perlindungan dan membawa energi positif.
Bentuk tanaman inilah yang konon memberi kekuatan pelindung menurut Feng Shui. Menanam tanaman walisongo di depan rumah tidak hanya membuat rumah lebih hijau, tetapi juga membantu membawa hal-hal baik untuk keluarga.
Akrab dengan mitos bukan berarti tanaman walisongo tidak bermanfaat bagi manusia. Ragam manfaatnya antara lain mengatasi rematik, mengobati insomnia, melancarkan aliran darah, membersihkan darah kotor, mengatasi sakit tenggorokan, obat demam dan gatal, juga mengobati luka bakar ringan.
Trik Membudidayakan Tanaman Walisongo
Untuk menanam tanaman walisongo, ada tiga metode yang bisa dilakukan yaitu stek, cangkok, dan penyebaran bijinya. Dari semua metode, teknik stek pucuk cocok digunakan di rumah karena termasuk teknik paling mudah dan sederhana.
Bahan:
1. Pisau atau gunting tanaman
2. Pot atau polybag
3. Indukan bunga Walisongo
4. Media tanam berupa pasir
Cara Menanam
1. Siapkan media tanam yang telah ditambahkan unsur hara agar merangsang pertumbuhan akar jadi lebih cepat.
2. Campurkan pasir malang, pupuk kompos atau pupuk kandang, dan sekam bakar.
3. Gunakan perbandingan 2 : 1 : 3, lalu diamkan media tanam selama satu hari agar nutrisi dalam pupuk tersebut bisa terserap sempurna.
4. Ambil atau potong cabang bunga walisongo dengan panjang sekitar 15 – 30 cm dengan pisau atau gunting tanaman.
5. Pilih tanaman yang sehat serta tidak terlalu tua.
6. Oleskan permukaan batang yang telah dipotong dengan menggunakan fungisida atau zat perangsang tumbuhan.
7. Tanam di dalam media tanam sementara dan beri sedikit air untuk menjaga kelembapannya.
8. Tempatkanlah bibit bunga walisongo tersebut di daerah yang teduh.
9. Jika bibit bunga walisongo telah kuat, kamu bisa memindahkannya ke media tanam permanen.
Demikian mitos tanaman walisongo dan cara bila ingin menanamnya di rumah. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin menanamnya.
Baca Juga:
id.theasianparent.com/aa000435-mitos-tanda-lahir-putih
id.theasianparent.com/aa000528-mitos-bunga-panca-warna
id.theasianparent.com/aa000527-mitos-ular-kawat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.