Pernah mendengar mitos ibu hamil saat gempa, Bun? Mitosnya, Bumil yang mengalami gempa ketika hamil perlu menggosokkan abu di perut untuk membangunkan janin. Namun, benarkah demikian?
Gempa tentunya merupakan bencana yang perlu diwaspadai. Ada berbagai mitos ibu hamil terkait gempa yang sebenarnya keliru. Kali ini, kami akan membahas beberapa mitos tersebut, serta apa sebenarnya yang perlu dilakukan ketika dihadapkan bencana tersebut agar tetap aman. Simak selengkapnya sebagai berikut, yuk!
Artikel terkait: Mitos Kaki Bayi Bersilang Bisa Menimbulkan Kelainan? Ini Faktanya
Mitos Ibu Hamil Saat Gempa yang Keliru Beserta Faktanya
Mitos seputar ibu hamil saat gempa banyak dan beragam. Salah satu mitos yang paling umum dan dipercaya secara luas adalah bahwa ketika terjadi gempa bumi, seorang ibu hamil harus menggosok perutnya dengan abu untuk membangunkan janin.
Padahal, ini tidak perlu, karena tidak ada implikasi medis. Mitos ini dapat ditelusuri kembali ke takhayul dan kepercayaan, bukan bukti ilmiah. Ibu hamil harus mengambil tindakan pencegahan yang masuk akal selama gempa bumi, seperti menjauh dari puing-puing yang jatuh serta berlindung di bawah perabot yang kokoh.
Penjelasan Mengapa Mitos Itu Salah
Mitos ini salah karena berbagai alasan. Pertama, gagasan bahwa seseorang harus mengoleskan abu ke perut ibu hamil untuk “membangunkan janin” selama gempa bumi sama sekali tidak berdasar.
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ini akan berdampak pada janin atau ibu. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa selama gempa bumi, hal terpenting adalah berlindung dan melindungi diri dari segala potensi bahaya. Mengoleskan abu ke perut wanita hamil sama sekali tidak perlu, dan berpotensi berbahaya jika mengalihkan perhatian dari langkah-langkah keamanan yang lebih penting.
Anjuran Bagi Ibu Hamil Saat Gempa
Ibu hamil harus mengambil tindakan pencegahan selama gempa bumi seperti orang lain. Penting untuk fokus pada keamanan daripada mitos takhayul apa pun. Beberapa hal yang bisa Bunda lakukan ketika ada gempa di antaranya:
- Berpindah ke lokasi yang aman, misalnya keluar dari gedung. Tetap tenang dan perhatikan kondisi sekitar agar tidak terdorong orang lain atau terjatuh. Terlebih, perhatikan langkah secara ekstra apabila Anda menggunakan tangga.
- Merunduk, lindungi kepala semampunya. Hindari objek atau benda yang mudah hancur seperti kaca, rak buku, dan sebagainya.
- Jauhi furnitur berat di dalam ruangan yang berpotensi jatuh dan menimpa tubuh.
- Jangan sendirian, tetaplah bersama pendamping saat mencoba berlindung.
- Jika sudah berada di luar ruangan, menjauhlah dari bangunan, pohon, atau kabel listrik yang berpotensi roboh saat gempa.
- Segera minta pertolongan medis jika mengalami tekanan fisik setelah menyelamatkan diri dari gempa.
- Tidak ada salahnya mengecek kandungan secara berkala setelah mengalami gempa bumi. Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater apabila muncul rasa stres atau trauma akibat bencana yang dialami.
- Senantiasa jaga kesehatan dengan mangonsumsi makanan bergizi dan kelola stres dengan baik.
Artikel terkait: Mengulik Mitos Kepala Bayi Peyang dan Cara Mengatasinya
Kesimpulannya, penting untuk diketahui bahwa mitos dan takhayul seputar ibu hamil saat gempa bumi adalah salah dan tidak didukung oleh sains. Mengoleskan abu ke perut ibu hamil saat gempa tidak mempengaruhi janin sama sekali. Penting untuk tetap aman selama gempa bumi dan mengikuti tindakan pencegahan keselamatan yang diperlukan jika terjadi.
Demikianlah penjelasan mengenai mitos ibu hamil ketika gempa yang keliru. Jadi, Anda tak perlu mengoleskan abu ke perut ketika gempa terjadi, ya. Ikuti langkah penyelamatan diri seperti orang lain pada umumnya saat terjadi gempa. Serta, apabila Anda bepergian, usahakan didampingi oleh orang lain seperti pasangan, agar ketika kejadian ini terjadi, ada seseorang yang bisa melindungi Bunda. Semoga informasi ini bermanfaat, Bun!
***
Baca juga:
Mitos Menyimpan Tali Pusar Bayi, Berhubungan dengan Hoki Bayi?
Mengulas Mitos Mencuci Baju Bayi, Benarkah Bisa Bikin Bayi Sakit?
Mitos Bayi Jatuh dari Ayunan yang Disalahartikan, Ini yang Sebaiknya Dilakukan