Sekolah merupakan salah satu tempat terpenting bagi siswa untuk mengamalkan sila Pancasila, termasuk sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila ini merupakan landasan demokrasi di Indonesia, bisa dan relevan diterapkan dalam keseharian di lingkungan sekolah. Lalu, apa saja ya contoh pengamalan sila ke-4 di sekolah?
Dalam praktiknya, baik guru, murid, dan pihak lain di lingkungan sekolah bekerjasama secara aktif untuk terlibat dalam berbagai penerapannya. Mulai dari diskusi terbuka hingga toleransi pada sudut pandang yang beragam,
Pada artikel kali ini, TheAsianparent akan mengajak Parents untuk membahas pentingnya sila keempat Pancasila dan penerapannya di lingkungan sekolah. Di sini akan dipaparkan mengenai contoh penerapan sila tersebut di lingkungan sekolah agar dapat dipraktikkan.
Artikel Terkait: Parents, Tanamkan 5 Nilai dan Makna Lambang Pancasila Ini pada Si Kecil
Contoh Pengamalan Sila ke-4 di Sekolah
Inilah beberapa contoh penerapan sederhana yang bisa dipraktikkan di sekolah.
-
Membentuk Dewan Sekolah
Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk secara demokratis memilih badan perwakilan, yang dapat berunding dan mengambil keputusan atas nama seluruh siswa. Di sekolah, biasanya ini disebut juga dengan OSIS, sedangkan di perguruan tinggi biasa disebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Dengan mengizinkan siswa untuk memilih badan perwakilan secara demokratis, siswa dapat berunding dan membuat keputusan. Kegiatan ini mendorong siswa untuk menggunakan hak dan kebijaksanaan untuk mengambil keputusan yang bermanfaat bagi semua orang.
Ini juga membantu siswa untuk belajar tentang demokrasi. Mulai dari belajar membuat keputusan secara kolektif, memungkinkan mereka memperoleh keterampilan hidup dalam bermasyarakat yang demokratis.
-
Mengadakan Pertemuan Rutin
Kegiatan ini melatih siswa untuk berdiskusi dan memperdebatkan secara terbuka mengenai ide dan kepedulian mereka terhadap sekolah. Pertemuan-pertemuan ini harus bersifat inklusif dan memungkinkan semua siswa untuk mendengar suaranya.
Kegiatan ini merupakan cara yang bagus untuk mempraktikkan demokrasi di lingkungan sekolah dan membangun kepercayaan di antara siswa untuk sama-sama mencari solusi dari masalah-masalah penting. Selain itu, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar bekerja sama, menghormati pendapat yang berbeda, dan mencapai keputusan yang baik.
-
Memastikan Adanya Keadilan dalam Bersuara
Memungkinkan semua siswa untuk memiliki suara yang setara dalam proses pengambilan keputusan, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi atau jenis kelamin mereka. Misalnya, jika OSIS merencanakan penggalangan dana sekolah, mereka harus memastikan bahwa mereka mendapat masukan dari semua siswa, terlepas dari status siswa.
Hal ini akan memastikan bahwa semua perspektif dan ide siswa didengar, kegiatan pun direncanakan dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik semua orang. Selain itu, dengan memastikan semua suara didengar, siswa akan diberdayakan untuk melakukan perubahan di lingkungan sekolah. Hal ini berimplikasi pada kesadaran akan pentingnya demokrasi dalam kehidupan.
Artikel Terkait: 8 Contoh Pengamalan Sila ke 1 di Rumah, Yuk Kenalkan Si Kecil
-
Mendorong untuk Berpikir Kritis
Sekolah juga bisa membiasakan para siswa untuk berpikir kritis dan objektif. Bisa dimulai dengan mendorong mereka untuk mempertanyakan dan mengemukakan pandangan.
Hal ini bisa membantu mereka untuk membentuk pendapat independen, yang pada akhirnya dapat mengarahkan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan aktif. Pada akhirnya, tujuan dari sila ini ialahuntuk mengajarkan siswa menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk mengeksplorasi, mengevaluasi, dan menilai dunia di sekitar mereka, baik di dalam maupun di luar kelas.
-
Membebaskan Ekspresi Pendapat dengan Debat
Hal lain yang bisa dilakukan sebagai contoh penerapan sila ke 4 ialah Membiarkan siswa untuk mengekspresikan pandangan mereka melalui kompetisi debat atau latihan debat. Bebaskan mereka untuk memperdebatkan topik yang berbeda, sambil menghormati pandangan orang lain.
Dengan melakukan ini, siswa dapat belajar membentuk pendapat sendiri dan bijaksana berbendapat dalam dialog terbuka dengan teman sebaya. Debat juga membantu menumbuhkan pemahaman tentang perspektif yang berbeda, kemudian bisa dimusyawarahkan.
Selain dengan diskusi dan debat, kegiatan interaktif lain seperti mengisi survei dan kuesioner bisa membantu. Dengan melakukannya, siswa dapat belajar untuk mengekspresikan pandangan dengan benar dan memahami bahwa semua perspektif harus diperhitungkan saat membuat keputusan penting.
-
Membiarkan Siswa Membuat Keputusan
Membiarkan siswa memutuskan cara berkontribusi pada sekolah bisa menjadi praktik lain dalam penerapan sila ke 4. Saat diizinkan, mereka bisa belajar membuat keputusan cara dana dialokasikan dan proses pengambilan keputusan.
Hal ini membuat siswa bisa mendapatkan pengalaman berharga dalam proses demokrasi, sekaligus memberi kesempatan untuk berbicara di sekolah dan komunitas. Selain itu, ini memungkinkan siswa untuk mengambil tanggung jawab atas keputusan dan bertanggung jawab atas hasilnya. Di sisi lain, hal ini membantu menumbuhkan rasa memiliki dan kepemimpinan di antara siswa, yang dapat berdampak positif pada pembelajaran dan perkembangannya.
Artikel Terkait: 6 Fakta Perjalanan Panjang Hari Kesaktian Pancasila, Si Kecil Perlu Tahu Sejarahnya
-
Pengangkatan Ketua dan Jajaran Organisasi Siswa
Salah satu contoh lain yang dapat menunjukkan sila ini adalah pengangkatan ketua dan jajaran organisasi siswa. Melalui pemilihan, jabatan ketua dan lainnya dipilih untuk menyuarakan berbagai hal penting yang berkaitan dengan kelas dan sekolah. Mereka akan bertugas sebagai juru bicara atau pihak yang menyampaikan hal-hal penting dari dan ke pihak sekolah.
Kesimpulannya, pengamalan sila keempat Pancasila di lingkungan sekolah berperan penting dalam mengembangkan keterampilan siswa dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Contoh pengamalan sila ke 4 di sekolah seperti organisasi siswa, klub debat, dan proyek kelompok, siswa bisa mengambil inisiatif, menggunakan hak mereka untuk berekspresi dan berbicara, dan bekerja sama dengan teman sebayanya untuk membuat keputusan.
Pada akhirnya, kegiatan ini membantu siswa menjadi warga negara yang lebih baik dan mempersiapkan mereka menjadi bagian bermakna di masyarakat.
****
Baca Juga:
Menilik 8 Contoh Sikap Persatuan dan Kesatuan di Masyarakat
id.theasianparent.com/aa000018-contoh-sikap-persatuan-dan-kesatuan-di-masyarakat
id.theasianparent.com/aa000017-contoh-toleransi-antar-umat-beragama
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.