Pasangan yang belum ingin menambah momongan mempercayakan masalah mencegah kehamilan kepada alat-alat kontrasepsi. Namun, masih ada saja pasangan yang percaya dengan mitos berikut ampuh untuk mencegah kehamilan berikut.
Apa saja sih hal-hal yang tergolong mitos mencegah kehamilan? Yuk, kita simak sama-sama.
Mitos mencegah kehamilan ke #1: Segera membersihkan sperma pada vagina
Siklus hidup sperma adalah 4-5 hari jika ditempatkan di ruang yang hangat dan lembab seperti vagina. Sedangkan sperma yang kering akan mati dalam beberapa menit.
Meski demikian, Dr. Nupur Gupta, konsultan ginekologi dan Direktur Well Woman Clinic, Gurgaon, India mengungkapkan bahwa, membersihkan sperma dari liang vagina setelah terjadinya ejakulasi tidak menjamin akan terhindar dari kehamilan.
“Membersihkan sperma dari liang vagina setelah terjadinya ejakulasi tidak menjamin akan terhindar dari kehamilan,” ungkapnya.
Nah, jika Anda termasuk golongan yang percaya pada mitos ini, sudah saatnya Anda menggunakan alat kotrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Mitos ke #2: Melompat-lompat sesudah berhubungan intim
Sperma akan tetap berada dalam vagina meski Anda melompat-lompat atau lari ke sana ke mari sesudah berhubungan intim.
“Apapun yang Anda lakukan sperma tidak akan keluar dari vagina Anda,” kata Dr. Gupta. Ini karena sperma tidak seperti air yang meluncur turun ketika Anda menggoyangkan tubuh Anda.
Mitos ke #3: Masturbasi sebelum berhubungan intim
Beberapa pasangan percaya bahwa bermasturbasi sebelum melakukan penetrasi bisa mencegah kehamilan. Sperma memang akan keluar pada saat suami telah mencapai ejakulasi. Namun saat ia beristirahat, sperma baru terbentuk kembali. Dan kehamilan bisa terjadi dengan hanya satu sel sperma yang berkualitas baik.
Apapun teknik yang Anda gunakan tetap tidak akan bisa mencegah kehamilan jika penis telah berpenetrasi ke dalam vagina.
Mitos mencegah kehamilan ke #4: Segera mencabut penis sebelum sperma keluar
Teknik ini biasanya terpaksa digunakan ketika suami dan istri sama-sama tidak menggunakan alat kontrasepsi. Namun para ahli berpendapat teknik ini tidak terlalu efektif untuk mencegah kehamilan.
“Metode ini kemungkinan besar akan gagal karena cairan yang keluar sebelum ejakulasi juga mengandung sperma yang menghasilkan kehamilan,” kata Dr. Gupta. Sama dengan mitos sebelumnya, teknik tertentu saat berhubungan intim kecil kemungkinannya berhasil mencegah kehamilan.
Selain itu, cairan precum pria (juga dikenal sebagai cairan pra ejakulasi) adalah cairan keputihan yang keluar dari ujung penis selama hubungan seksual, sebelum terjadinya ejakulasi. Cairan ini terlihat sangat mirip dengan air mani.
Dalam cairan precum mungkin terdapat sperma, dan sekitar 4 dari 100 wanita akan hamil akibat cairan precum. Meskipun sangat sedikit wanita yang hamil akibat precum, namun peluangnya masih tetap ada.
Satu studi menemukan bahwa dalam sampel precum yang diambil dari 42 pria, sekitar 17 persen sampel mengandung sel sperma yang bergerak. Dalam studi lain, dari 40 sampel pra-ejakulasi (diambil dari 27 pria), 41 persen dari sampel mengandung sel sperma, dan dalam 37 persen dari sampel ini, sperma itu bergerak dan hidup.
Mitos ke #5: Minum soda sebelum berhubungan intim
Beberapa orang percaya bahwa minuman bersoda merek tertentu berkadar kafein tinggi bisa menurunkan kesuburan pria. Mitos ini pun tak terbukti kebenarannya secara ilmiah.
Dr. Gupta menyarankan agar pasangan mencari alternatif lain karena minum soda sebelum berhubungan intim tidak akan mencegah kehamilan. Hal ini karena soda tidak mempengaruhi kualitas sel telur maupun sperma.
Mitos ke #6: Menyusui pasti tidak hamil
Benar, menyusui eksklusif setiap 2-3 jam termasuk pada jam tidur, dapat menunda kehamilan. Tetapi tidak ada jaminan 100% Anda tidak akan hamil, sama dengan pemakaian alat kontrasepsi lainnya.
Dr. Priyanka Mehta, ginekolog asal Delhi mengatakan bahwa, tidak ada jaminan bahwa Anda tidak akan hamil ketika berhubungan intim di masa menyusui.
“Menyusui hanya akan menunda ovulasi. Namun tidak ada jaminan bahwa Anda tidak akan hamil ketika berhubungan intim di masa menyusui. Gunakan alat kontrasepsi pil atau IUD sesuai saran dari ginekolog Anda,” jelasnya.
Mitos mencegah kehamilan ke #7: Berhubungan intim dengan posisi tertentu
Tak ada posisi seks apapun yang bisa mencegah kehamilan.
“Satu tetes sperma yang masuk ke dalam tubuh wanita melalui posisi seks apapun sudah cukup untuk menghasilkan kehamilan,” jelas Dr. Smriti Sawhney Joshi dari ePsyClinic.com.
Parents. semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca juga:
Ejakulasi di Luar Saat Bercinta, Seberapa Efektif untuk Mencegah Kehamilan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.