Stadion Manahan yang berada di kota Solo, Jawa Tengah baru baru ini jadi sorotan publik lantaran stadion yang dibangun sejak 1998 ini masuk dalam salah satu stadion yang dinilai oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Penilaian yang dilakukan AFC ini dalam rangka meninjau kesiapan Indonesia bila dipilih menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 setelah sebelumnya tim AFC juga mendatangi Stadion Glora Bung Karno, Jakarta.
Kehadiran tim AFC ini sendiri merupakan tindak lanjut dari pengajuan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 menggantikan negara China.
Menariknya, Timnas Indonesia juga akan unjuk gigi dalam turnamen tersebut.
Instagram/stadion.manahan.solo
Selain mengunjungi stadion, perwakilan AFC juga mengecek kesiapan tiga lapangan lain yang akan digunakan sebagai venue latihan yakni lapangan Kota Barat, Sriwedari dan lapangan Banyu Anyar. Tak ketinggalan tim melihat pula kesiapan beberapa hotel yang akan digunakan oleh official dan tim nantinya
Dalam hal pengajuan menjadi tuan rumah piala AFC 2023, Indonesia akan bersaing dengan dua negara lain yang juga turut mencalonkan diri yaitu Qatar dan Korea Selatan.
Instagram/stadion.manahan.solo
Tak sampai disitu, Konser Dream Theater bertajuk Top of The World juga pernah di gelar di Stadion Manahan Solo pada Agustus lalu. Stadion kebanggaan Warga Solo ini juga disebut akan dipilih Kaesang menjadi salah satu lokasi untuk melakukan foto preweddingnya.
Namun demikian, kabar kurang mengenakan juga pernah menerpa stadion ini lantaran pernah dijadikan tempat bentrok suporter Persis Solo Vs PSIS Semarang.
Artikel Terkait: Sejarah dan Fakta Jamsil Olympic Stadium, Jadi Tempat Konser NCT Dream dan IU
Fakta Stadion Manahan
Untuk itu, beberapa hal menarik tentang stadion yang berkapasitas 20.000 orang ini, sudah dirangkum dalam beberapa fakta berikut.
1. Pembangunan Stadion
Pada 1989, dimasa kepresidenan Soeharto, Stadion Manahan dibangun pertama kali. Tujuan awal pembangunan stadion ini adalah untuk membuat klub Arseto Solo memiliki stadion tempat latihan sendiri dan tidak menumpang lagi di Stadion Sriwedari yang merupakan kandang klub Persis Solo.
Namun pada perkembangannya, stadion yang dibuka pada 21 Februari 1998 ini urung digunakan klub Arseto karena setelah kompetisi tahun 1998, klub ini memutuskan membubarkan diri.
Stadion ini pun tercatat sempat digunakan Pelita Solo, Persijatim Solo FC, dan Solo FC (kompetisi LPI) menjadi kandang mereka sampai akhirnya dinyatakan bahwa ‘pemilik’ Stadion Manahan adalah klub asli Persis Solo.
Artikel Terkait: Fakta Agus Prayogo, Atlet sekaligus Anggota TNI yang Curi Perhatian di PON Papua
2. Desain Stadion
Sejak diresmikan, Gelora Manahan ini memang sudah menarik perhatian publik. Hal ini lantaran stadion ini dibangun dengan model bangun olimpik, yakni adanya lintasan atletik mengelilingi lapangan utama.
Desain ini dibuat agar stadion ini bisa jadi multifungsi, tidak hanya dijadikan untuk venue sepak bola saja.
Tak hanya soal desain yang menarik dan multifungsi, Stadion Manahan yang disebut berkapasitas hingga 30 ribu penonton ini kerap dijadikan pilihan kedua oleh PSSI dalam menyelenggarakan perhelatan sepak bola selain Stadion Gelora Bung Karno.
Bahkan stadion yang disebut merupakan stadion terbesar kedua di Indonesia ini pernah bersanding dengan Stadion Gelora Sidoarjo dalam hal penyelenggaraan PON tahun 2000.
Setidaknya beberapa kompetisi sepak bola pernah bermain di stadion ini. Seperti partai final yang mempertemukan PSIS Semarang kontra Persik Kediri pada 2006.
Kompetisi ISL juga kerap menjadikan stadion Manahan sebagai stadion laternatif berbagai kompetisi sepak bola bergengsi tanah air seperti kala Persik Kediri bermain di level Liga Champions Asia hingga aksi Timnas Indonesia dalam berbagai kompetisi.
Menariknya, Timnas Indonesia disebut tidak pernah mengalami kekalahan ketika bermain di Gelora Manahan. Wah!
3. Renovasi Besar-Besaran Pada 2018
Pada 2018, Stadion Manahan pernah direnovasi oleh pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Renovasi ini dilakukan dalam rangka melengkapi sarana dan prasarana agar semakin modern. Fasad stadion ini turut dilengkapi dengan motif batik Kawung. Motif batik ini merupakan ciri khas kota Solo.
Anggaran yang dihabiskan untuk memugar stadion kala itu mencapai Rp. 300 milyar. Tak heran berbagasi fasilitas modern dan terbaru dimiliki stasion kebanggan warga Solo itu.
Seperti single seat di seluruh tribune penonton, desain atap yang melingkar, dua papan lebar elektronik berukuran raksasa, lapangan berkualitas tinggi dengan penerangan hingga 1500 lux, serta tak rupa ruang ganti pemain yang mewah dan berkelas internasional.
Area lapangan Stadion Manahan ditanami rumput Zoysia Japonica yang warnanya lebih hijau dan berakar kuat. Rumput ini serupa dengan jenis rumput yang ditanam di Stadion Gelora Bung Karno.
Drainase lapangan Stadion Manahan juga sangat baik. Sistem drainase itu memungkinkan tidak adanya genangan air di lapangan ketika ada pertandingan saat hujan.
Pencahayaan Stadion Manahan sangat menndukung untuk pertandingan di malam hari. Sumber cahaya di stadion ini menggunakan lampu LED berkekuatan tinggi dengan sistem penerangan field of play (FOP) 1.500 Lux dan akan dioptimalkan sebesar 2.400 Lux.
4.Persembahan dari Yayasan Ibu Tien Soeharto
Stadion Manahan dibangun di atas lahan seluas 170.000 m2 yang membutuhkan waktu sedikitnya 9 tahun untuk menyulap lahan kosong ini menjadi stadion kokoh dengan luas bangunan sekitar 33.300 m2.
Tepat pada hari Sabtu, 21 Februari 1998, stadion Manahan ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia kala itu, Soeharto.
5. Stadion Pertama untuk Event Difabel Terbesar di Asia Tenggara
Stadion Manahan pernah dijadikan sebagai tuan rumah dari ajang olahraga difabel se Asia Tenggara yaitu ASEAN Para Games 2011.
Ramah terhadap kaum difabel, stadion ini dilengkapi fasilitas canggih. Sebut saja ruang ganti pemain yang dilengkapi dengan kolam berendam air panas (jacuzzi).
Melansir laman Pemerintahan Kota Surakarta, area parkir Stadion Manahan mampu menampung 2.300 motor dan 300 mobil.
Fasilitas lain yang juga tersedia di sekitar lapangan, mulai dari tenis, bisbol, sirkuit motor, sirkuit sepeda, ruang billiard, dan lainnya. Stadion Manahan memiliki fasilitas taman, sarana fitness, dan jogging yang bisa digunakan secara gratis.
6. Lokasinya Strategis
Secara geografis, letak stadion milik Pemerintah Kota Surakarta ini cukup strategis yaitu terletak di tengah pusat kota Solo, serta tak jauh dari stasiun kereta, terminal,bandara, hotel, jalan raya serta berbagai pusat perbelanjaan.
Tak heran Stadion ini kerap dipilih menjadi tempat untuk menggelar event olahraga nasional hingga internasional. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bahkan telah mengizinkan Stadion Manahan dibuka hingga malam. Kini masyarakat bisa merasakan olahraga di malam hari setelah penat seharian bekerja.
Baca Juga:
Loyal dan Solid! Inilah 10 Suporter Bola Fanatik di Indonesia
7 Fakta Piala Dunia 2022 di Qatar yang Menelan Biaya Fantastis
5 Kisah Tragis Paling Mengerikan di Dunia Sepak Bola, Kanjuruhan Jadi Salah Satunya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.