5 Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Bisa Picu Gangguan Pencernaan

Lezah sih, namun deretan makanan ini sebaiknya tak dimakan dalam waktu yang sama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kombinasi makanan dan minuman yang tidak seimbang, bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Selain itu, nutrisi makanan juga tidak bisa diserap sempurna oleh tubuh. Jadi, disarankan agar Parents menjauhi deretan kombinasi makanan yang harus dihindari dalam ulasan ini.

Oleh karena itu, Anda harus memahami betul waktu cerna dari setiap makanan. Mana jenis makanan yang cepat dicerna dan jenis makanan apa yang lebih lama dicerna oleh tubuh.

Bila kedua jenis makanan ini dikonsumsi secara bersamaan, sistem pencernaan tidak akan bisa bekerja dengan efisien. Hal ini juga bisa menyebabkan penumpukan makanan di dalam perut karena tidak bisa segera dicerna. Hasilnya tidak akan baik bagi kesehatan.

Tara Alder, seorang praktisi kesehatan profesional mengungkapkan, "Makanan yang menumpuk dan membusuk di dalam perut, akan menyebabkan gas yang bersifat racun dan karsinogenik. Gas tersebut akan memerlukan energi, karenanya organ tubuh lain harus bekerja lebih keras untuk membuang racun dari dalam tubuh."

Racun yang timbul akibat pembusukan makanan di perut akan menyebabkan berbagai masalah seperti sakit kepala, kelelahan, napas bau tak sedap, dan mudah marah. Dalam jangka panjang, bisa menyebabkan radang usus, sembelit, tekanan darah tinggi, radang sendi, dan masalah kesehatan lainnya.

Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari

Melansir dari laman Care 2, berikut ini adalah 5 kombinasi makanan yang harus dihindari. Karena waktu cerna yang berbeda sehingga tidak boleh dikonsumsi dalam waktu bersamaan.

1. Buah di Tengah Makan atau Setelah Makan

Buah jenis apapun, adalah makanan yang memiliki waktu cerna cepat. Dia akan langsung masuk ke usus dan dicerna ke dalam tubuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat buah dikonsumsi bersamaan, atau dalam waktu berdekatan dengan jenis makanan yang memiliki waktu cerna lebih lambat. Maka buah akan menetap terlalu lama di perut, sehingga terjadi penumpukan gula dan buah akan mulai berfermentasi.

Waktu paling bagus makan buah adalah 30-60 menit sebelum makan. Saat buah dimakan dalam kondisi perut kosong, ia akan membantu sistem pencernaan bersiap untuk mencerna makanan berat. Sehingga penyerapan nutrisi dari makanan akan lebih maksimal.

Setelah makan berat, tunggu dulu 3 jam sebelum mengkonsumsi buah. Agar buah tidak menumpuk dan membusuk di perut, karena makanan sebelumnya susah dicerna oleh tubuh.

2. Protein Hewani dan Zat Tepung

Kombinasi makanan yang harus dihindari selanjutnya adalah gabungan protein hewani dan karbohidrat. Protein hewani yang dikonsumsi bersamaan dengan makanan mengandung zat tepung atau karbohidrat, keduanya akan menetralisir efektitas satu sama lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tara Alder mengatakan, "Zat protein akan membusuk, dan karbohidrat akan berfermentasi. Ini akan menyebabkan gas dan perut kembung."

Namun demikian, banyak orang yang memiliki tubuh cocok dengan kombinasi protein dan karbohidrat pada makanan tradisional. Seperti nasi dan perkedel kentang. Gabungan nasi dengan kacang-kacangan tidak termasuk dalam kategori kombinasi makanan buruk.

Bhaswati Bhattacharya, konselor kesehatan di New York menjelaskan, "Nasi dan kacang polong atau buncis, memiliki efek sinergis, yang berpadu dengan harmonis saat keduanya dikonsumsi secara bersamaan."

Tips: Kombinasikan protein atau karbohidrat dengan sayuran yang tidak memiliki zat tepung. Atau, jika ingin menggabungkan kedua jenis makanan tersebut, tambahkan sayuran hijau mentah untuk meminimalisir efek negatifnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Lemak dan Makanan yang Tidak Tepat

Lemak memerlukan garam empedu untuk memecahnya agar mudah dicerna. Jika dikombinasikan dengan makanan yang salah, bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Lemak akan menciptakan api yang membantu proses pencernaan. Namun jika tidak diimbangi dengan makanan yang tepat, api ini akan terlalu besar dan tidak baik bagi kesehatan.

Karena itu, lemak jenis apapun harus dihindari jika tingkat api cerna di dalam perut terlalu rendah, atau tidak diimbangi dengan makanan yang tepat.

Tips: Selalu tambahkan sayuran berwarna hijau dan mentah saat mengkonsumsi lemak, baik lemak hewani maupun lemak nabati. Lemak protein seperti kacang-kacangan, alpukat dan biji-bijian hanya dikombinasi dengan sayuran yang tidak mengandung karbohidrat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Minuman Jenis Apapun dengan Makanan Berat

Cairan yang Anda minum di waktu makan, akan melemahkan enzim yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

Tips: Minumlah sebanyak-banyaknya 10 menit sebelum makan. Setelah makan, tunggu sekitar satu jam sebelum minum, atau lebih lama jika Anda mengkonsumsi makanan yang lebih kompleks.

5. Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Dua Sumber Protein Konsentrat

Makanan yang mengandung protein konsentrat seperti kacang, yogurt, telur dan bacon akan membutuhkan waktu lama untuk dipecah dan dicerna. Hal ini akan memberatkan sistem pencernaan, dan menghabiskan energi lebih banyak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Karena itu sebaiknya hindari makanan kombinasi dari berbagai macam daging. Seperti daging sapi dengan daging ikan. Waktu paling baik mengonsumsi daging adalah setelah makanan lainnya masuk ke tubuh, karena api cerna dan enzimnya sedang memuncak, sehingga daging akan lebih mudah dicerna.

Tips: Daging sebaiknya dikonsumsi terakhir, di awal makanlah sayuran atau protein ringan. Jangan menunggu lebih dari 10 menit pada setiap jeda makan, karena jika lebih dari itu enzim cerna akan mulai menurun. Selain itu, jika Anda makan dua sumber protein konsetrat secara bersamaan, sebaiknya tambahkan sayuran dengan kadar air banyak seperti brokoli atau bawang.

Agar kinerja pencernaan terjaga, mengonsumsi kunyit sudah bisa dilakukan dengan cara lebih simpel. Adalah Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus persembahan Sido Muncul yang mengandung manfaat kesehatan. Di samping kunyit, Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus mengandung lada hitam yang bisa membantu menyerap Curcuminoid lebih cepat. Perpaduan antara kunyit dan black pepper ini membuat Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus efektif mengatasi gangguan pencernaan seperti maag atau nyeri lambung, perut nyeri, begah atau kembung, mual dan muntah, serta melindungi kesehatan lambung dan liver. 

Setiap kapsul Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus mengandung 100 mg ekstrak rimpang kunyit (terstandarisasi Curcuminoid 95%)  serta 1 mg black pepper (terstandarisasi Piperine 95%). Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus diproses dengan teknologi Low Temperature Extraction sehingga zat aktif Curcuminoid dan Piperine tetap stabil dan terjaga mutunya. Memberikan manfaat terbaik dari kunyit dan black pepper saat dikonsumsi secara rutin. Diformulasikan khusus dalam bentuk mini soft capsule membuat Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus lebih mudah ditelan dan gampang diserap oleh tubuh. Dengan pengalaman lebih dari 70 tahun dalam mengolah produk herbal, Sido Muncul menerapkan teknologi Low Temperature Extraction dalam proses pembuatan Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus sehingga zat aktif di dalamnya tetap stabil dan terjaga mutunya.

Rutin minum Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus sebanyak 2 kapsul, 3x sehari bantu Parents jaga kesehatan lambung dan liver, serta tingkatkan daya tahan tubuh untuk meraih GoodHealthBetterLife! Yuk, dapatkan khasiat kunyit dan black pepper dengan mengonsumsi Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus. Dapatkan sekarang dengan mengunjungi Sido Muncul Official Store di e-commerce atau www.sidomunculstore.com.

Itulah deretan kombinasi makanan yang harus dihindari agar pencernaan berjalan dan berfungsi dengan baik.

Baca juga:

7 Kombinasi Makanan Sehat yang Ampuh Melawan Penyakit Ganas

11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

15 Camilan Sehat untuk Anak, Bantu Kurangi Risiko Kecanduan Makanan Manis

 

 

 

 

Penulis

Fitriyani