Rasanya sangat bahagia mengetahui alat uji kehamilan menyatakan positif hamil. Namun, banyak mitos mengenai alat yang satu ini. Mulai dari keakuratan, sampai fungsinya.
Untuk menjawab mitos tersebut, Dr. Mary Jane Minkin, profesor kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale menjawabnya untuk Anda!
Mitos: Hasil alat uji kehamilan siap pakai pasti akurat
Alat uji kehamilan yang biasa Anda beli di apotek atau supermarket rata-rata memang akurat. Namun ia tidak bisa memberikan hasil yang instan.
Jika Anda baru berhubungan seks lalu mengujinya seminggu kemudian, bisa jadi alat tersebut memberikan hasil yang membuat Anda kecewa.
Namun belum tentu Anda tidak hamil. Bisa jadi Anda hanya melakukan tes terlalu cepat. Untuk hasil ideal, lakukanlah tes setelah Anda terlambat haid 7 hari.
Mitos: Tidak ada yang bisa merubah hasil tes kehamilan
Jika alat tes menunjukkan tanda positif, maka pada urin Anda telah terbentuk hormon hCG yang menandakan Anda hamil.
Jika sel telur telah dibuahi, maka tidak ada faktor yang bisa merubah hasil tes tersebut. Namun, bagi Anda yang menjalankan program kehamilan, beberapa terapi kesuburan mengandung hormon hCG ini dan bisa saja memberikan hasil yang salah ketika Anda mengujinya.
Jika memang Anda menggunakan berbagai terapi, jauh lebih baik mengunjungi dokter untuk mendapatkan tes kehamilan yang lebih akurat.
Benarkah testpack bisa dibuat secara alami? Simak di halaman selanjutnya
Mitos: Kita bisa membuat sendiri alat uji kehamilan yang alami dan akurat
Jangan termakan berbagai trik membuat alat uji kehamilan secara alami yang ada di internet.
Selain hormon hCG, tubuh tidak mengeluarkan apa-apa lagi yang bisa menjadi indikator kehamilan. Karena itu, test kehamilan yang baik haruslah yang bisa mengukur kadar hCG dalam tubuh.
Cara alami seperti menguji dengan pasta gigi atau cairan pemutih tidak bisa dijamin kebenarannya. Tidak ada satupun dari bahan alami tersebut yang bisa menjadi indikator adanya hormon hCG.
Mitos: Uji kehamilan bisa sekaligus mengetahui jenis kelamin bayi
Sabarlah parents, dr Minkin menegaskan bahwa tidak ada hormon terkait gender yang dikeluarkan oleh urin pada saat menguji kehamilan.
Untuk mengetahuinya, gunakanlah metode USG dan jenis kelamin calon bayi Anda bisa diketahui pada usia kandungan 16-20 minggu.
Saat dinyatakan positif, tentu sepasang suami istri akan merasa bahagia dan berbunga bunga. Namun tak dapat dipungkiri bahwa banyak terdapat mitos yang beredar terkait alat uji kehamilan yang biasa digunakan. Oleh karena itu, Dr. Mary Jane Minkin selaku profesor kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale siap membantu Anda terkait hal tersebut.
Mitos Terkait Alat untuk Menguji Sebuah Kehamilan
1. Hasil yang Keluar Pasti Akurat
Rata rata alat untuk menguji sebuah kehamilan yang banyak ditemui memang akurat. Akan tetapi benda tersebut tidak dapat memberikan hasil yang instan. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan tes kehamilan setelah Anda terlambat haid dalam waktu 7 hari. Waktu tersebut merupakan waktu yang paling ideal untuk melakukan tes kehamilan.
2. Perubahan pada Hasil Tes Kehamilan
Saat hasil dari alat tes yang digunakan menunjukkan tanda positif, maka urin milik Anda telah membentuk hormon hCG. Akan tetapi hormon ini sendiri juga dapat disebabkan karena terapi kesuburan tertentu. Oleh karena itu bagi Anda yang mengikuti program kehamilan, jauh lebih baik untuk berkunjung ke dokter demi mendapatkan hasil yang akurat.
3. Membuat Alat Sendiri yang Alami dan Akurat
Banyak situs yang menjelaskan mengenai cara membuat alat uji kehamilan sendiri. Seperti misalnya adalah dengan menggunakan pasta gigi dan juga cairan pemutih. Akan tetapi, dari bahan bahan yang digunakan, tidak terdapat satu pun bahan yang dapat dijadikan indikator untuk menguji adanya hormon hCG pada urin seseorang.
4. Dapat Mengetahui Jenis Kelamin Bayi
Banyak orang percaya, bahwa dengan melakukan uji pada sebuah kehamilan dengan menggunakan urin dapat diketahui gender sang janin. Akan tetapi, gender seorang janin sendiri baru dapat diketahui dengan menggunakan metode USG. Metode tersebut juga baru bisa dilakukan di usia kandungan yang ke 16 hingga 20 minggu.
Banyaknya mitos yang sudah melekat dimasyarakat seringkali membuat seseorang bingung untuk mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Seperti misalnya adalah mitos terkait alat untuk menguji sebuah kehamilan. Agar lebih akurat, memang disarankan bagi Anda untuk mengambil sumber yang terpercaya dan dikemukakan oleh dokter yang ahli di bidang tersebut.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.