37 Surat Pendek Juz Amma Sesuai Urutan yang Mudah Dihafal
Pilihan surat pendek ini yang bisa dibaca untuk salat bersama. Jangan lupa ajarkan si kecil agar bisa hapal dan memaknainya, ya!
Parents, surat pendek adalah surat yang terdapat dalam Al-Qur’an juz 30 atau sering juga disebut Juz Amma.
Surat pendek dalam Juz Amma memiliki jumlah ayat yang lebih sedikit dari surat lainnya. Biasanya, surat ini dibaca saat salat setelah membaca surat Al-Fatihah.
Agar tidak mengulang-ulang surat yang sama, ada baiknya kita menghafalkan surat-surat tersebut.
Apalagi, jika Ayah harus menjadi imam salat di rumah. Pastinya menghafalkan banyak surat pendek tentu sangat bermanfaat, termasuk untuk meningkatkan amal, rezeki, hingga mendapatkan keberuntungan.
Berikut ini kumpulan surat pendek juz amma beserta artinya!
Artikel Terkait: 7 Surat dalam Al-Qur’an yang Punya Banyak Keutamaan, Jangan Lupa Amalkan
Daftar isi
Apa Saja Urutan Surat Pendek Juz 30 Al-Quran dan Jumlah Ayatnya?

Berikut ini urutan surat pendek juz 30 lengkap beserta jumlah ayatnya:
- An Naba’ (Berita Besar): surat ke-78 dan terdiri dari 40 ayat;
- An Naazi’aat (Malaikat-malaikat yang Mencabut): surat ke-79 dan terdiri dari 46 ayat;
- ‘Abasa (Ia Bermuka Masam): surat ke-80 dan terdiri dari 40 ayat;
- At Takwiir (Menggulung): surat ke-81 dan terdiri dari 29 ayat;
- Al Infithaar (Terbelah): surat ke-82 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Muthaffifiin (Orang-orang yang Curang): surat ke-83 dan terdiri dari 36 ayat;
- Al Insyiqaaq (Terbelah): surat ke-84 dan terdiri dari 25 ayat;
- Al Buruuj (Gugusan Bintang): surat ke-85 dan terdiri dari 22 ayat;
- Ath Thaariq (yang Datang di Malam Hari): surat ke-86 dan terdiri dari 17 ayat;
- Al A’laa (yang Paling Tinggi): surat ke-87 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Ghaasyiyah (Hari Pembalasan): surat ke-88 dan terdiri dari 26 ayat;
- Al Fajr (Fajar): surat ke-89 dan terdiri dari 30 ayat;
- Al Balad (Negeri): surat ke-90 dan terdiri dari 20 ayat;
- Asy Syams (Matahari): surat ke-91 dan terdiri dari 15 ayat;
- Al Lail (Malam): surat ke-92 dan terdiri dari 21 ayat;
- Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha): surat ke-93 dan terdiri dari 11 ayat;
- Al Insyirah (Melapangkan): surat ke-94 dan terdiri dari 8 ayat;
- At Tin (Buah Tin): surat ke-95 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Alaq (Segumpal Darah): surat ke-96 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Qadr (Kemuliaan): surat ke-97 dan terdiri dari 5 ayat;
- Al Bayyinah (Bukti): surat ke-98 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Zalzalah (Kegoncangan): surat ke-99 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al ‘Aadiyaat (Kuda yang Berlari Kencang): surat ke-100 dan terdiri dari 11 ayat;
- Al Qaari’ah (Hari Kiamat): surat ke-101 dan terdiri dari 11 ayat;
- At Takaatsur (Bermegah-megahan): surat ke-102 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Ashr (Demi Masa): surat ke-103 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Humazah (Pengumpat): surat ke-104 dan terdiri dari 9 ayat;
- Al Fiil (Gajah): surat ke-105 dan terdiri dari 5 ayat;
- Quraisy (Suku Quraisy): surat ke-106 dan terdiri dari 4 ayat;
- Al Maa’uun (Barang-barang yang Berguna): surat ke-107 dan terdiri dari 7 ayat;
- Al Kautsar (Nikmat yang Banyak): surat ke-108 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Kaafiruun (Orang-orang Kafir): surat ke-109 dan terdiri dari 6 ayat;
- An Nashr (Pertolongan): surat ke-110 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Lahab (Gejolak Api): surat ke-111 dan terdiri dari 5 ayat;
- Al Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah): surat ke-112 dan terdiri dari 4 ayat;
- Al Falaq (Waktu Subuh): surat ke-113 dan terdiri dari 5 ayat;
- An Naas (Manusia): surat ke-114 dan terdiri dari 6 ayat.
Artikel terkait: Ingin Khatam Al-Qur’an 30 Juz di Bulan Ramadhan? Ikuti Cara Mudah Ini
37 Surat Surat Pendek dalam Juz Amma Beserta Artinya

1. An-nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
مَلِكِ النَّاسِ
إِلَـٰهِ النَّاسِ
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Latin:
Qul a’uudzu birobbinnaas.
Maalikin naas.
Ilaahin naas.
Min syarril waswaasil khonnaas.
Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas,
minal jinnati wAn-Naas
Terjemahan surat An-Nas:
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
Raja manusia,
sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari (golongan) jin dan manusia.”
2. Al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Latin:
Qul A’uudzu birabbil falaq.
Min syarri maa khalaq.
Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab.
Wa min syarrin naffaatsaati fiil ‘uqad.
Wa min syarri haasidin idzaa hasad
Artinya:
“Katakanlah; aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh.”
“… dari kejahatan makhluk-Nya”
“Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.”
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,”
“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”
Parents, jangan lupa fasilitasi si kecil untuk shalat sejak dini dengan membelikannya sajadah anak lucu dengan desain menarik!
3. Al-Ikhlas
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللَّـهُ أَحَدٌ
اللَّـهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Qul Huwallahu Ahad.
Allahu sh-shamad.
Lam yalid walam yuulad.
Wa lam Yakun Lahu kufuwan ahad
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.
Allah tempat meminta segala sesuatu.
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
4. Al-Lahab
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ ﴿١
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ ﴿٢
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ ﴿٣
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ ﴿٤
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ ٥
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Tabbat yadaa abii lahabiw watabb.
Maa aghnaa ‘anhumaa luhu wa maa kasab.
Sayashlaa naaran dzaata lahab.
waamra-atuhu hammaalatatal hatahab.
Fii jiidihaa hablun min masad
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
Yang di lehernya ada tali dari sabut.
5. An-Nasr
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللهِ وَالْفَتْحُ
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِى دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Idzaa jaa-a nashrullahi wal fath.
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaa.
Fasabbih bihamdi rabbika waastaghfir-hu, innahuu kaana tawwaabaa
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
Maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat.
Artikel terkait: 11 Adab Membaca Al-Qur’an yang Benar Sesuai Ajaran Rasulullah

6. Al- Kafirun
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Qul yaa ayyuhaal kaafiruun.
Laa a’budu maa ta’buduun.
Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud.
Walaa anaa ‘aabidum(n) maa ‘abadtum.
Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud.
Lakum diinukum waliya diin
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.
7. Al-Kautsar
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Innaa a’thainaakal kautsar.
Fashalli lirabbika wanhar.
Innsyaani-aka huwal abtar
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

8. Al-Maun
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Ara-aital-ladzii yukadz-dzibu biddiin.
Fadzaalikal-ladzii yadu’-‘ul yatiim.
Walaa yahudh-dhu ‘alaa tha’aamil miskiin.
Fawailul(n)-lilmushalliin.
Al ladziina hum ‘an shalaatihim saahuun.
Al ladziina hum yuraa-uun.
Wayamna’uunal maa’uun
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
maka itulah orang yang menghardik anak yatim
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Maka celakalah orang yang salat,
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
yang berbuat riya
dan enggan (memberikan) bantuan.
9. Al-Quraisy
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
Latin:
Li-iilaafi quraisyin.
Ilaafihim rihlatasy-syitaa-i wash-shaif.
Falya’buduu rabba haadzal bait.
Al ladzii ath’amahum minjuu’in wa aamanahum min khauf
Artinya:
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy.
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan panas.
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah)
Yang Telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
10. Surat Pendek Al-Fiil
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ
Latin:
Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi-ashhaabil fiil.
Alam yaj’al kaidahum fii tadhliil.
Wa-arsala ‘alaihim thairan abaabiil.
Tarmiihim bihijaaratim(n) min sijjiil.
Faja’alahum ka’ashfim(n) ma`kuul
Artinya:
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
11. Al-Humazah
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ
اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ
فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ
Latin:
Wailul likulli humazatil lumazat.
Al-ladzii jama’a maa law wa’addadah.
Yahsabu anna maa lahuu akhladah.
Kallaa layunbadzanna fiil huthamat.
Wamaa adraaka maal huthamat.
Naarullahil muuqadat.
Allatii tath-thali’u ‘alal af-idat.
Innahaa ‘alaihim mu`shadat.
Fii ‘amadim(n) mumad-dadat)
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya
dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?
(Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
yang (membakar) sampai ke hati.
Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
12. Al-Asr
وَالْعَصْرِۙ
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Latin:
Wal ‘ashr.
Innal insaana lafii khusr.
Illal-ladziina aamanuu wa ‘amiluush-shalihaati wa tawaashau bilhaqqi wa tawaashaubish-shabr
Artinya:
Demi masa,
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Artikel terkait: 6 Keutamaan membaca Al-Quran khususnya saat Ramadhan, apa saja?
13. At-Takatsur
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ
Latin:
Al Haakumut takaatsur.
Hattaa zurtumul maqaabir.
Kallaa saufa ta’lamuun.
Tsumma kallaa saufa ta’lamuun.
Kallaa lau ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin.
Latarawunnal jahiima.
Tsumma latarawunnahaa ‘ainal yaqiin.
Tsumma latus-alunna yaumaidzin ‘anin na’iim
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui,
Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
14. Al- A’la
Latin
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Sabbihiisma rabbikal a’laa.
Al-ladzii khalaqa fasawwaa.
Wal ladzii qaddara fahadaa.
Wal ladzii akhrajal mar-‘aa.
Faja’alahuu ghutsaa-an ahwaa.
Sanuqri-uka falaa tansaa.
Illaa maa syaa-allahu innahu ya’lamul jahra wamaa yakhfaa.
Wa nuyassiruka lilyusraa.
Fa dzakkir in nafa’atidz-dzikraa.
Sayadz-dzakkaru man yakhsyaa.
Wa yatajannabuhaal asyqaa.
Al-ladzii yashlannaaral kubraa.
Tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa.
Qad aflaha man tazakkaa.
Wa dzakaraasma rabbihii fashallaa.
Bal tu`tsiruunal hayaataddunyaa.
Wal-aakhiratu khairun wa-abqaa.
Inna haadzaa lafiish-shuhufil uulaa.
Shuhufi ibraahiima wamuusaa)
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,
yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa
15. Al-Qari’ah
اَلْقَارِعَةُۙ
مَا الْقَارِعَةُ ۚ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ
يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ
فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ
وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ
فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ ۗ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ
نَارٌ حَامِيَةٌ
Latin:
Al qoori’ah.
Mal qoori’ah.
Wamaa adrooka mal qoori’ah.
Yauma yakuunun naasu kalfaroosil mabtsuuts.
Watakuunul jibaalu kal’ihnil manfuus.
Fa ammaa man tsaqulat mawaazinuh.
Fahuwa fii’iisyatir raadhiyah.
Wa ammaa man khoffat mawaaziinuh.
Fa ummuhuu haawiyah.
Wa maa adrooka maa hiyah.
Naa runhaa miyah
Artinya:
Hari Kiamat,
apakah hari Kiamat itu?
Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
(Yaitu) api yang sangat panas.
16. Al-Adiyat
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ
فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ
فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ
فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ
وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ
Latin:
Wal’aadiyaati dhobhaa.
Falmuuriyaati qodhaa.
Falmughiirooti shubhaa.
Fa atsarnabihii naq’aa.
Fawasathna bihii jam’aa.
Innal insaana lirobbihii lakanuud(un).
Wainnahuu ‘alaa dzaalika lasyahiid.
Wa innahuu lihubbil khoiri lasyadiid.
Afalaa ya’lamu idzaa bu’tsiro maa fil qubuur.
Wahusshila maa fish shuduur.
Inna robbahum bihim yaumaidzil lakhobiir)
Artinya:
Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),
dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,
sehingga menerbangkan debu,
lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,
dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,
dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,
dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?
sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Maha teliti terhadap keadaan mereka.
17. Al-Zalzalah
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ
يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ
بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ
يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Latin:
Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa.
Wa akhrojatil ardhu atzqoolahaa.
Wa qoolal insaanu maa lahaa.
Yaumaidzin tuhadditsu akhbaarohaa.
Bianna robbaka auhaa lahaa.
Yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw a’maalahum.
Famay ya’mal mitsqoola dzaarotin khoiroy yaroh(u).
Wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh(u))
Artinya:
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat).
Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.
Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”
Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
18. Al-Bayyinah
لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
Latin:
Lam yakunil ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina mungfakkiina hattaa ta’tiyahumul bayyinah.
Rosuulum minalloohi yatluu suhufam muthohharoh.
Fiiha kutubung qoyyimah.
Wamaa tafarroqol ladziina uutul kitaaba illaa mim ba’dimaa jaa-athumul bayyinah.
Wamaa umiruu illaa liya’budullaaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa’a wa yuqiimushshalaata wa yu’tuzzakaata wa dzaalika diinul qayyimah
Innal ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina fii naari jahannama khoolidiina fiiha ulaa-ika hum syarrul bariyyah.
Innal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati ulaa-ika hum khoirul bariyyah.
Jazaa-uhum ‘inda robbihim jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihal anhaaru khoolidiina fiiha abadaa, rodhiyalloohu ‘anhum warodhuu ‘anhu dzaalika liman khosyiya robbah
Artinya:
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya.
Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
19. Al-Qadr
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Latin:
Innaa anzalnaahu fii lailatil qodr.
Wamaa adrookamaa lailatul qodr(i).
Lailatu qodri khoirum min alfi syahr(in).
Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiihaa bi idzni robbihim min kulli amr(in).
Salaamun hiya hattaa mathla’il fajr(i)
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
20. At-Tin
وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ
وَطُورِ سِينِينَ
وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ
أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ
Latin:
Wattiini waz zaituun.
Watuuri siiniin.
Wahaadzal baladil amiin.
Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim.
Tsumma rodadnaahu asfala saafiliin.
Ilal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati falahum ajrun ghoiru mamnuun.
Famaa yukadzdzibuka ba’du bid diin.
Alaisalloohu bi-ahkamil haakimiin.
Artinya:
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
dan demi bukit Sinai,
dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?
21. Al-Insyirah

Latin:
A lam nasyraḥ laka ṣhadrak. wa waḍha’nā ‘anka wizrak. alladżī angqaḍa ẓahrak. wa rafa’nā laka dżikrak. fa inna ma’al-‘usri yusrā. inna ma’al-‘usri yusrā. fa idżā faraghta fanṣhab. wa ilā rabbika farghab.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?”
“dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu.”
“yang memberatkan punggungmu?”
“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu”
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”
“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
Itulah bacaan 22 surat pendek dari Juz Amma beserta tulisan Arab, latin dan terjemahannya. Selamat menghafalkan!
22. Ad Dhuha
وَالضُّحٰىۙ ١
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ٥
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ ٦
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ ٧
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ ٨
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ ٩
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ ١٠
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ ١١
Latin:
waḍ-ḍuḥā.
wal-laili iżā sajā.
mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā.
wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā.
wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā.
a lam yajidka yatīman fa āwā.
wa wajadaka ḍāllan fa hadā.
wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā.
fa ammal-yatīma fa lā taq-har.
wa ammas-sā`ila fa lā tan-har.
wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ.
Artinya:
Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),
Demi malam apabila telah sunyi,
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
Sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
23. Surat Al Ashr
وَالْعَصْرِۙ (١)
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ (٢)
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)
Latin:
Wal ‘ashr
Innal-insāna lafī khusr
Illal-ladzīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣaw bil-ḥaqqi wa tawāṣaw biṣ-ṣabr
Terjemahan Surat Al Ashr:
Demi masa.
Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
24. Surat An Nashr
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (١)
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (٢)
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (٣)
Latin:
Idzā jā’a naṣrullāhi wal-fatḥ
Wa ra’aitan-nāsa yadkhulūna fī dīnillāhi afwāja
Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastaghfirh, innahū kāna tawwābā
Terjemahan Surat An Nashr:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat.
25. An-Naba
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا وَأَنزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا لِّنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا يَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا لِّلطَّاغِينَ مَآبًا لَّابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا لَّا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا جَزَاءً وِفَاقًا إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَابًا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا فَذُوقُوا فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا وَكَأْسًا دِهَاقًا لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا جَزَاءً مِّن رَّبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا رَّبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ذَٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ ۖ فَمَن شَاءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِ مَآبًا إِنَّا أَنذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا
Latin:
Bismillahir rahmanir rahiim.
‘Amma yatasaa aluun.
‘Anin naba’il ‘azhiim.
Alladzii hum fiihi mukhtaliifuun.
Kallaa saya’lamuun.
Tsumma kallaa saya’lamuun.
Alam naj’alil ardha mihaadaa.
Wal jibaala awtaadaa.
Wa khalaqnaakum azwaajaa.
Wa ja’alnaa naumakum subaataa.
Wa ja’alnal laila libaasaa.
Wa ja’alnan nahaara ma’aasyaa.
Wa banainaa fauqakum sab’an syidaadaa.
Wa ja’alnaa siraajan wahhaajaa.
Wa anzalnaa minal mu’shiraati maa’an tsajjaajaa.
Linukhrija bihii habban wa nabaataa.
Wa jannaatin alfaafaa.
Inna yauma fasli kaana miiqaataa.
Yauma yunfakhu fish shuuri fata’tuuna afwaajaa.
Wa futihatiss samaa’u fakanat abwaabaa.
Wa suyyiratil jibaalu fakanat saraabaa.
Inna jahannama kaanat mirşaadaa.
Lith thaghiina ma aabaa.
Laabitsiina fiihaa ahqaabaa.
Laa yadzuuqiina fiihaa bardan wa laa syaraabaa.
Illaa hamiiman wa ghassaaqaa.
Jazaa’an wifaaqaa.
Innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaa.
Wa kadzdzabuu bi aayaatinaa kidzdzaabaa.
Wa kulla syai’in ahşainaahu kitaabaa.
Fadzuuquu falan nazii dakum illaa ‘adzaabaa.
Inna lilmuttaqiina mafaazaa.
Hadaa’iqa wa a’naabaa.
Wa kawaa’iba atraabaa.
Wa ka’san dihaaqaa.
Laa yasma’uuna fiihaa laghwan wa laa kidzdzaabaa.
Jazaa’an mir rabbika ‘athaa’an hisaabaa.
Rabbis samaawaati wal ardhi wa maa bainahumar rahmaan. Laa yamlikuuna minhu khithaabaa.
Yauma yaquumur ruuhu wal malaa’ikatu shaffa. Laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur rahmaanu wa qaala şawaabaa.
Dzaalikal yaumul haqq. Faman syaa’at takhadza ilaa rabbihii ma aabaa.
Innaa andzarnaakum ‘adzaaban qariiban yauma yanzhuru mar’u maa qaddamat yadaahu wa yaquulul kaafiru yaa laitanii kuntu turaabaa.
Terjemahan surat An-Naba’:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
Tentang berita yang besar,
yang mereka perselisihkan tentangnya.
Sekali-kali tidak! Kelak mereka akan mengetahui,
kemudian sekali-kali tidak! Kelak mereka akan mengetahui.
Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,
dan gunung-gunung sebagai patok?
Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan,
dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
dan Kami jadikan malam sebagai pakaian,
dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.
Dan Kami telah membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,
dan Kami jadikan pelita yang sangat terang,
dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
agar Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
dan kebun-kebun yang lebat.
Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan,
yaitu hari (ketika) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,
dan langit dibukakan maka menjadilah ia pintu-pintu,
dan gunung-gunung diberangkatkan maka menjadilah ia fatamorgana.
Sesungguhnya Jahannam itu (selalu) mengintai,
menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas,
mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya.
Di dalamnya mereka tidak merasakan kesejukan dan tidak (pula mendapat) minuman,
selain air yang mendidih dan nanah,
sebagai pembalasan yang setimpal.
Sesungguhnya mereka dahulu tidak takut kepada hisab,
dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan pendustaan yang sungguh-sungguh.
Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam kitab.
Maka rasakanlah! Kami tidak akan menambah kepada kamu selain azab.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa memperoleh kemenangan,
(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
dan gelas-gelas yang penuh.
Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna dan tidak (pula perkataan) dusta,
sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup,
(dari) Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.
(Yaitu) pada hari ketika Ruh dan malaikat-malaikat berbaris, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin oleh Tuhan Yang Maha Pemurah dan ia mengucapkan kata yang benar.
Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia mengambil jalan kembali kepada Tuhannya.
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kamu (hai orang kafir) dengan azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah.”
26. An-Nazi’at
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ يَقُولُونَ أَئِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ فَإِذَا هُم بِالسَّاهِرَةِ هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَىٰ إِذْ نَادَاهُ رَبُّهُ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى اذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَىٰ أَن تَزَكَّىٰ وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَىٰ فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ فَحَشَرَ فَنَادَىٰ فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَىٰ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰ أَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ ۚ بَنَاهَا رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَاهَا أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَىٰ يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ مَا سَعَىٰ وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَن يَرَىٰ فَأَمَّا مَن طَغَىٰ وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَىٰ وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَاهَا إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَاهَا إِنَّمَا أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَاهَا كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا
Latin:
Bismillahir rahmanir rahiim.
Wan naazi’aati gharqaa.
Wan naasyi thaati nasy thaa.
Was saabi haati sab haa.
Fas saabi qaati sab qaa.
Fal mudab biraati amraa.
Yauma tarjufur raaji fah.
Tatba’uhar raadi fah.
Quluubuy yauma idzin waaji fah.
Abşaaruha khaasyi’ah.
Yaquuluuna a innaa lamar duuduuna fil haafi rah.
A idzaa kunnaa ‘izhaa man nakhirah.
Qaaluu tilka idzan karratun khaasi rah.
Fa innamaa hiya zajratun waahi dah.
Fa idzaa hum bis saahi rah.
Hal ataaka hadiitsu muusa.
Idz naadaahu rabbuhu bil waadil muqaddasi thuwa.
Idz hab ilaa fir’auna innahu thagha.
Fa qul hal laka ilaa an tazakka.
Wa ahdiika ilaa rabbika fatakhsya.
Fa araahul aayatal kubra.
Fa kadz dzaba wa ‘aşa.
Tsumma adbara yas’a.
Fa hasyara fa naada.
Fa qaala ana rabbukumul a’la.
Fa akhadzahullahu nakaalal aakhirati wal uula.
Inna fii dzaalika la’ibratal liman yakhsya.
A antum asyaddu khalqan amis samaa’u banaaha.
Rafa’a samkahaaa fa sawwaahaa.
Wa aghtasya lailahaaa wa akhraja dhuhaahaa.
Wal ardha ba’da dzaalika dahaahaa.
Akhraja minha maa ahaaa wa mar’aahaa.
Wal jibaala arsaahaa.
Mataa’al lakum wa li an’aamikum.
Fa idzaa jaa’atis thaammatul kubra.
Yauma yatadzakkarul insaanu maa sa’a.
Wa burrizatil jahiimu liman yara.
Fa ammaa man thagha.
Wa aatsaral hayaatad dunya.
Fa innal jahiima hiyal ma’wa.
Wa ammaa man khaafa maqaama rabbihii wa nahan nafsa ‘anil hawa.
Fa innal jannata hiyal ma’wa.
Yas aluunaka ‘anis saa’ati ayyaana mursaahaa.
Fiima anta min dzikraahaa.
Ilaa rabbika muntahaahaa.
Innamaa anta mundziru man yakhsyaahaa.
Ka annahum yauma yaraunahaa lam yalbasuu illaa ‘asyiyyatan au dhuhaahaa.
Terjemahan surat An-Nazi’at:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,
dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut,
dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,
dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,
dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).
(Ingatlah) hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,
tiupan kedua menyusulnya.
Hati manusia pada hari itu sangat takut,
pandangannya tunduk.
Mereka berkata: “Apakah sesungguhnya kami akan dikembalikan kepada kehidupan semula?
Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur luluh?”
Mereka berkata: “Kalau demikian, itu adalah suatu kerugian yang besar.”
Maka sesungguhnya yang demikian itu hanyalah satu teriakan saja,
maka tiba-tiba mereka hidup kembali di permukaan bumi.
Sudahkah sampai kepadamu kisah Musa?
Ketika Tuhannya memanggilnya di lembah yang suci, yaitu Tuwa,
“Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,
maka katakanlah (kepadanya): ‘Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)?
dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar kamu takut kepada-Nya’?”
Maka Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai,
kemudian dia berpaling dengan segera,
lalu mengumpulkan (tentaranya) dan berseru,
maka berkatalah dia: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”
Maka Allah menghukumnya dengan hukuman di akhirat dan di dunia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah).
Apakah kamu lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya,
Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Maka apabila malapetaka yang besar telah datang,
(yaitu) hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat,
maka adapun orang yang melampaui batas,
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).
Mereka menanyakan kepadamu: “Bilakah terjadinya hari kiamat itu?”
Siapakah kamu (sehingga dapat) menyebutkan (waktunya)?
Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya.
Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya.
27. ‘Abasa
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ أَن جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ الذِّكْرَىٰ أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَىٰ فَأَنتَ لَهُ تَصَدَّىٰ وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ وَأَمَّا مَن جَاءَكَ يَسْعَىٰ وَهُوَ يَخْشَىٰ فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ فَمَن شَاءَ ذَكَرَهُ فِي صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرَامٍ بَرَرَةٍ قُتِلَ الْإِنسَانُ مَا أَكْفَرَهُ مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ مِن نُّطْفَةٍ خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ ثُمَّ السَّبِيلَ يَسَّرَهُ ثُمَّ أَمَاتَهُ فَأَقْبَرَهُ ثُمَّ إِذَا شَاءَ أَنشَرَهُ كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَا أَمَرَهُ فَلْيَنظُرِ الْإِنسَانُ إِلَىٰ طَعَامِهِ أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا فَأَنبَتْنَا فِيهَا حَبًّا وَعِنَبًا وَقَضْبًا وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا وَحَدَائِقَ غُلْبًا وَفَاكِهَةً وَأَبًّا مَّتَاعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ أُولَٰئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ
Latin:
Bismillahir rahmanir rahiim.
‘Abasa wa tawalla.
An jaa’ahul a’ma.
Wa maa yudriika la’allahu yazzakka.
Au yadzdzakkaru fatanfa’ahudz dzikra.
Ammaa manis taghna.
Fa anta lahu taşadda.
Wa maa ‘alaika allaa yazzakka.
Wa ammaa man jaa’aka yas’a.
Wa huwa yakhsya.
Fa anta ‘anhu talahha.
Kallaa innahaa tadzkirah.
Faman syaa’a dzakarah.
Fii şuhufim mukarramah.
Marfuu’atim muthahhararah.
Bi aidii safarah.
Kiraamim bararah.
Qutilal insaanu maa akfarahu.
Min ayyi syai’in khalaqahu.
Min nut fatin khalaqahu fa qaddarahu.
Tsummas sabiila yassarahu.
Tsumma amaatahu fa aqbarahu.
Tsumma idzaa syaa’a ansyarahu.
Kallaa lammaa yaqḍi maa amarahu.
Falyanzhuri insaanu ila tha’aamih.
Annaa şababnal maa’a şabba.
Tsumma syaqaqnal ardha syaqqa.
Fa anbatna fiiha habba.
Wa ‘inaban wa qaḍba.
Wa zaituunan wa nakhla.
Wa hadaa’iqa ghulba.
Wa faakihatan wa abba.
Mataa’al lakum wa li an’aamikum.
Fa idzaa jaa’atis şaakhah.
Yauma yafirrumer’u min akhiih.
Wa ummihii wa abiih.
Wa şaahibatihii wa baniih.
Likulli mri’im minhum yauma idzin sya’nuy yughniii.
Wujuuhuy yauma idzim musfirah.
Ḍaahikatim mustabsyirah.
Wa wujuuhuy yauma idzin ‘alaihaa ghabarah.
Tarhaquha qatarah.
Ulaa’ika humul kafaratul fajarah.
Terjemahan surat ‘Abasa:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
karena telah datang seorang buta kepadanya.
Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
atau dia (ingin) mendapat pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,
maka kamu melayaninya.
Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).
Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
sedang ia takut (kepada Allah),
maka kamu mengabaikannya.
Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,
di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,
yang ditinggikan lagi disucikan,
di tangan para penulis (malaikat),
yang mulia lagi berbakti.
Binasalah manusia; alangkah sangat kekafirannya?
Dari apakah Allah menciptakannya?
Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya,
kemudian Dia memudahkan jalannya,
kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,
kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
Sekali-kali tidak! Manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
lalu Kami tumbuhkan di bumi itu biji-bijian,
anggur dan sayur-sayuran,
zaitun dan kurma,
kebun-kebun (yang) lebat,
dan buah-buahan serta rumput-rumputan,
untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
dari ibu dan bapaknya,
dari istri dan anak-anaknya.
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri,
tertawa dan gembira ria,
dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu tertutup debu,
dan ditutup lagi oleh kegelapan.
Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.
28. At-Takwir
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ وَإِذَا النُّجُومُ انكَدَرَتْ وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ بِأَيِّ ذَنبٍ قُتِلَتْ وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ وَإِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْ وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا أَحْضَرَتْ فَلَا أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ الْجَوَارِ الْكُنَّسِ وَاللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ ذِي قُوَّةٍ عِندَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَانٍ رَّجِيمٍ فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِينَ لِمَن شَاءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Latin:
Bismillahir rahmanir rahiim.
Idzasy syamsu kuwwirat.
Wa idzanu juumu nkadaraat.
Wa idzal jibaalu suyyirat.
Wa idzal ‘isyaaru ‘uththilat.
Wa idzal wuhuusyu husyirat.
Wa idzal bihaaru sujjirat.
Wa idzannu fuusu zuwwijat.
Wa idzal mau’uudatu su’ilat.
Bi ayyi dzambin qutilat.
Wa idzash shuhufu nusyirat.
Wa idzas samaa’u kusythithat.
Wa idzal jahiimu su”irat.
Wa idzal jannatu uzlifat.
‘Alimat nafsumm maa ahdharat.
Falaa uqsimu bil khunnas.
Al jawaaril kunnas.
Wal laili idzaa ‘as’as.
Wash shubhi idzaa tanaffas.
Innahu laqaulu rasuulin kariim.
Dzii quwwatin ‘inda dzil ‘arsyi makiin.
Muthaa’in tsamma amiin.
Wa maa shaahibukum bimajnuun.
Wa laqad ra aahu bil ufuqil mubiin.
Wa maa huwa ‘alal ghaibi bi dhaniin.
Wa maa huwa biqauli syaithaanir rajiim.
Fa ayna tadzhabuun.
In huwa illaa dzikrul lil ‘aalamiin.
Liman syaa’a minkum ay yastaqiim.
Wa maa tasyaa’uuna illaa ay yasyaa’allaahu rabbul ‘aalamiin.
Terjemahan surat At-Takwir:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Apabila matahari digulung,
dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan),
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
dan apabila lautan dipanaskan,
dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh),
dan apabila bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
karena dosa apakah dia dibunuh,
dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) dibukakan,
dan apabila langit dilenyapkan,
dan apabila neraka dinyalakan,
dan apabila surga didekatkan,
maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
Maka Aku bersumpah dengan bintang-bintang,
yang beredar dan terbenam,
dan demi malam apabila telah gelap,
dan demi subuh apabila fajarnya menyingsing,
sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
yang mempunyai kekuatan, yang tinggi kedudukannya di sisi (Allah) yang mempunyai ‘Arsy,
yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
Dan temanmu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu di ufuk yang terang.
Dan dia (Muhammad) tidak kikir untuk menerangkan yang ghaib.
Dan Al Quran itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk.
Maka ke manakah kamu akan pergi?
Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.
29. Al-Infitar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ إِذَا السَّمَاءُ انفَطَرَتْ وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انتَثَرَتْ وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَتْ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ فِي أَيِّ صُورَةٍ مَّا شَاءَ رَكَّبَكَ كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِالدِّينِ وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ وَمَا هُم عَنْهَا بِغَائِبِينَ وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْئًا ۖ وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ
Latin:
Bismillahir rahmanir rahiim.
Idzas samaa’un fatharat.
Wa idzal kawaakibun tatsarat.
Wa idzal bihaaru fujjirat.
Wa idzal qubuuru bu’tsirat.
‘Alimat nafsummaa qaddamat wa akhkharat.
Yaa ayyuhal insaanu maa gharraka birabbikalkariim.
Alladzii khalaqaka fasawwaaka fa’adalak.
Fii ayyi suuratim maa syaa’a rakkabak.
Kallaa bal tukadzdzibuuna biddiin.
Wa inna ‘alaikum lahaafiziin.
Kiraaman kaatibiin.
Ya’lamuuna maa taf’aluun.
Innal abraara lafii na’iim.
Wa innal fujjaara lafii jahiim.
Yaslaunahaa yaumaddiin.
Wa maa hum ‘anhaa bighaaibin.
Wa maa adraaka maa yaumaddiin.
Tsumma maa adraaka maa yaumaddiin.
Yauma laa tamliku nafsul linafsin syai’aa wal amru yauma idzil lillah.
Terjemahan surat Al-Infitar:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Apabila langit terbelah,
dan apabila bintang-bintang berhamburan,
dan apabila lautan ditumpahkan (bercampur antara air asin dan air tawar),
dan apabila kuburan dibongkar,
maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah,
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
Sekali-kali tidak! Sebenarnya kamu mendustakan hari pembalasan,
padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu),
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti berada dalam (surga) yang penuh kenikmatan.
Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka,
mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan,
dan mereka sekali-kali tidak akan dapat keluar daripadanya.
Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
(Yaitu) hari ketika seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
30. Al-Mutaffifin
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ لِيَوْمٍ عَظِيمٍ يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ كِتَابٌ مَّرْقُومٌ وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ كَلَّا ۖ بَلْ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ كَلَّا إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ ثُمَّ يُقَالُ هَٰذَا الَّذِي كُنتُم بِهِ تُكَذِّبُونَ كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْأَبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ كِتَابٌ مَّرْقُومٌ يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ عَلَى الْأَرَائِكِ يَنظُرُونَ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ خِتَامُهُ مِسْكٌ ۚ وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ وَمِزَاجُهُ مِن تَسْنِيمٍ عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ وَإِذَا انقَلَبُوا إِلَىٰ أَهْلِهِمُ انقَلَبُوا فَكِهِينَ وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَٰؤُلَاءِ لَضَالُّونَ وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ عَلَى الْأَرَائِكِ يَنظُرُونَ هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Latin:
Bismillahir rahmanir rahiim.
Wailul lilmuthaffifiin.
Alladziina idzaktaaluu ‘alan naasi yastawfuun.
Wa idzaa kaaluuhum au wazanuuhum yukhsiruun.
Alaa yazhunnu ulaa’ika annahum mab’uutsuun.
Liyaumin ‘azhiim.
Yauma yaquumun naasu lirabbil ‘aalamiin.
Kallaa inna kitaabal fujjaari lafii sijjiin.
Wa maa adraaka maa sijjiin.
Kitaabum marqum.
Wailuy yauma idzil lilmukadzdzibiin.
Alladziina yukadzdzibuuna biyaumiddiin.
Wa maa yukadzddzibu bihii illaa kullu mu’tadin atsiim.
Idzaa tutlaa ‘alaihi aayaatunaa qaala asaathiirul awwaliin.
Kallaa bal raana ‘alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun.
Kallaa innahum ‘ar rabbihim yauma idzil lamahjuubuun.
Tsumma innahum lashalul jahiim.
Tsumma yuqaalu haadzalladzii kuntum bihii tukadzdzibuun.
Kallaa inna kitaabal abraari lafii ‘illiyyiin.
Wa maa adraaka maa ‘illiyyuun.
Kitaabum marqum.
Yasyhhaduhul muqarrabuun.
Innal abraara lafii na’iim.
‘Alal araa’iki yanzhuuruun.
Ta’rifu fii wujuuhihim nadhratanna’iim.
Yusqauna mir rahiiqim makhtuum.
Khitaamuhu misk. Wa fii dzaalika falyatanaafasil mutanaafisoon.
Wa mizaajuhu min tasniim.
‘Ainan yasyrrabu bihal muqarrabuun.
Innalladziina ajramuu kaanuu minalladziina aamanuu yadhakuun.
Wa idzaa marruu bihim yataghaamazuun.
Wa idzanqalabuuu ilaa ahlihimanqalabuuu fakihiin.
Wa idzaa ra auhum qaaluuu inna haa’ulaa’i ladhaalluun.
Wa maaa ursiluu ‘alaihim haafiziin.
Falyaumalladziina aamanuu minal kuffaari yadhakuun.
‘Alal araa’iki yanzhuuruun.
Hal tsuwwibal kuffaaru maa kaanuu yaf’aluun.
Terjemahan surat Al-Mutaffifin:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
pada suatu hari yang besar,
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin.
Tahukah kamu apakah Sijjin itu?
(Yaitu) kitab yang berisi catatan (amal perbuatan).
Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
(yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
Dan tidak ada yang mendustakannya kecuali setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,
apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata: “Dongengan orang-orang dahulu.”
Sekali-kali tidak! Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (rahmat) Tuhan mereka,
kemudian sesungguhnya mereka benar-benar akan masuk neraka,
kemudian dikatakan (kepada mereka): “Inilah (azab) yang dahulu kamu dustakan.”
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti tersimpan dalam ‘Illiyyin.
Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu?
(Yaitu) kitab yang berisi catatan (amal perbuatan),
yang disaksikan oleh (malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga) yang penuh kenikmatan,
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
Kamu dapat mengetahui di wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.
Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),
laknya adalah kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaklah orang berlomba-lomba.
Dan campurannya adalah dari Tasnim,
(yaitu) mata air yang diminum oleh orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, dahulu (di dunia) mentertawakan orang-orang yang beriman.
Dan apabila orang-orang mukmin lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan mata.
Dan apabila mereka kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka berkata: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat,”
padahal mereka (orang-orang yang berdosa itu) tidak diutus untuk menjadi penjaga bagi mereka (orang-orang mukmin).
Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
31. Al-Balad
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ لَا أُقْسِمُ بِهَٰذَا الْبَلَدِ وَأَنتَ حِلٌّ بِهَٰذَا الْبَلَدِ وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ أَيَحْسَبُ أَن لَّن يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًا أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُ أَحَدٌ أَلَمْ نَجْعَل لَّهُ عَيْنَيْنِ وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ فَكُّ رَقَبَةٍ أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ
Latin:
Bismillahir rahmanir rahiim.
Laa uqsimu bihaadzal balad.
Wa anta hillum bihaadzal balad.
Wa waalidim wa maa walad.
Laqad khalaqnal insaana fii kabad.
Ayahsabu al lay yaqdira ‘alaihi ahaad.
Yaqulu ahlaktu maalan lubadaa.
Ayahsabu al lay yarahu ahaad.
Alam naj’al lahu ‘ainaini.
Wa lisaanan wa syafataini.
Wa hadainaahun najdaini.
Falaq tahamal ‘aqabah.
Wa maa adraaka mal ‘aqabah.
Fakku raqabah.
Au ith’aamun fii yaumin dzii masghah.
Yatiiman dzaa maqrabah.
Au miskiinan dzaa matrabah.
Tsumma kaana minalladziina aamanuu wa tawaasau bish shabri wa tawaasau bil marhamah.
Ulaa’ika ashaabul maimanah.
Walladziina kafaruu bi aayaatinaa hum ashaabul masy’amah.
‘Alaihim naarum mu’shadah.
Terjemahan surat Al-Balad:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Aku bersumpah dengan kota ini (Mekah),
dan kamu (Muhammad) bertempat di kota ini,
dan demi bapak dan anaknya,
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
Apakah dia mengira bahwa tidak ada seorangpun yang berkuasa atasnya?
Dia mengatakan: “Aku telah menghabiskan harta yang banyak.”
Apakah dia mengira bahwa tidak ada seorangpun yang melihatnya?
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
lidah dan dua buah bibir,
dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan,
tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
(Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
atau memberi makan pada hari kelaparan,
(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
atau kepada orang miskin yang sangat fakir.
Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
Mereka itulah golongan kanan.
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
32. Al-Insyiqaq
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ إِذَا السَّمَاءُ انشَقَّتْ وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا وَيَنقَلِبُ إِلَىٰ أَهْلِهِ مَسْرُورًا وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا إِنَّهُ ظَنَّ أَن لَّن يَحُورَ بَلَىٰ إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا فَلَا أُقْسِمُ بِالشَّفَقِ وَاللَّيْلِ وَمَا وَسَقَ وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا يَسْجُدُونَ ۩ بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُكَذِّبُونَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Latin:
Bismillahir rahmanir rahiim.
Idzas samaa’un syaqqat.
Wa adzinat lirabbihaa wa huqqat.
Wa idzal ardhu muddat.
Wa alqat maa fiihaa wa takhallat.
Wa adzinat lirabbihaa wa huqqat.
Yaa ayyuhal insaanu innaka kaadihun ilaa rabbika kadhan famulaaqiih.
Fa ammaa man uutiya kitaabahu biyamiinihi.
Fasaufa yuhaasabu hisaaban yasiira.
Wa yanqalibu ilaa ahlihii masruuraa.
Wa ammaa man uutiya kitaabahu waraa’a zhahrihi.
Fasaufa yad’uu tsubuura.
Wa yashlaa sa’iiraa.
Innahu kaana fii ahlihii masruuraa.
Innahu zhanna an lan yahuur.
Balaa inna rabbahu kaana bihii bashiira.
Falaa uqsimu bisyafaq.
Wal laili wa maa wasaq.
Wal qamari idzattasaq.
Latarkabunna thabaqan ‘an thabaq.
Famaa lahum laa yu’minuun.
Wa idzaa quri’a ‘alaihimul qur’aanu laa yasjuduun.
Balilladziina kafaruu yukadzdzibuun.
Wallaahu a’lamu bimaa yuu’uun.
Fabasysyirhum bi’adzaabin aliim.
Illalladziina aamanuu wa ‘amilus shaalihaati lahum ajrun ghairu mamnuun.
Terjemahan surat Al-Insyiqaq:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Apabila langit terbelah,
dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya (patuh),
dan apabila bumi diratakan,
dan dikeluarkannya apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,
dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya (patuh),
hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya,
maka dia akan dihisab dengan hisab yang mudah,
dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang punggungnya,
maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”,
dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di antara kaumnya,
sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya).
Bukan demikian! Sesungguhnya Tuhannya melihat segala apa yang dia kerjakan.
Maka Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,
dan malam serta apa yang diselubunginya,
dan bulan apabila jadi purnama,
sesungguhnya kamu pasti akan mengalami tingkat demi tingkat.
Maka mengapa mereka tidak beriman,
dan apabila dibacakan Al Quran kepada mereka, mereka tidak mau bersujud?
Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya),
padahal Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).
Maka gembirakanlah mereka dengan azab yang pedih,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; mereka memperoleh pahala yang tidak putus-putusnya.
****
Baca juga:
Bacaan Lengkap Surah Al Insyirah, Hilangkan Kesulitan dalam Kehidupan
Tafsir Surat Al Humazah, Peringatan Keras Bagi yang Suka Ngerumpi
Ingin Anak jadi Hafidz? Ini 7 Tips Mengajarkan Anak Hafal Al Quran