Lagu baru Young Lex yang berjudul ‘Lah Bodo Amat’ mendapat kecaman dari banyak orang. Banyak orang menganggap bahwa lagu barunya tersebut tidak mendidik dan berbahaya untuk anak-anak. Namun sayangnya, tanggapan rapper satu itu justru membuat banyak orang merasa kecewa.
Lagu ‘Lah Bodo Amat’ Young Lex mendapat sentilan dari psikolog
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan peluncuran lagu baru Young Lex yang berjudul ‘Lah Bodo Amat’. Lagu tersebut diunggah dalam akun YouTube pribadinya pada 26 Juli 2019 dengan judul “Young Lex – Lah Bodo Amat Ft. Sexy Goath & Italiani”.
Dalam jangka waktu yang singkat, lagu barunya tersebut pun menuai pro dan kontra. Hal itu dikarenakan penggunaan frasa ‘Lah bodo amat, lah bacot amat’ pada bagian refrain dinilai sangat tidak mendidik. Belum lagi di dalam video klip tersebut juga menampilkan sejumlah anak dan remaja menyanyikan frasa tersebut.
Mendengar lagu tersebut, seorang psikolog bernama Dedy Susanto pun mencoba mengingatkan Young Lex. Ia merasa bahwa penggunaan frasa tersebut kurang tepat bila didengar dan ditiru oleh anak-anak.
“Mas banyak loh anak yang bilang bodoh amat bac** amat ke guru dan orang tuanya,” ungkap Dedy.
“Saya sangat yakin bila suatu saat anak mas mengatakan begitu ke mas, pasti mas tidak berkenan. Bila mas berkenan, berarti saya harus banyak belajar ilmu psikologi ke mas kok bisa sabar level dewa gitu,” tambahnya.
Sebagai seorang psikolog, Dedy pun meminta agar lagu dan video klip ‘Lah Bodo Amat’ bisa diturunkan untuk memperjuangkan psikologis anak.
“Mohon videonya diturunkan ya mas. Semoga mas berkenan mendukung kami para pejuang psikologis anak. Terima kasih,” tutup Dedy.
Tanggapan Dedy pun diterima oleh Young Lex. Namun sayangnya, pemilik nama asli Samuel Alexander Pieter itu justru meminta Dedy untuk menyebutkan data real yang membuktikan kalau banyak anak-anak mendapat pengaruh buruk dari lagunya.
“Saya minta bukti data realnya dong bukan dari asumsi dan kata orang, dan yang dimaksud banyak itu berapa ya? Sebut secara signifikan. Terima kasih pak dokter,” jawabnya.
Bukti obrolan keduanya yang beredar di media sosial pun menuai ragam komentar netizen. Namun banyak diantara komentar tersebut mengaku kecewa dengan jawaban Rapper asal Indonesia itu.
“Gue sering denger nih murid gue nyanyi-nyanyi gini, ternyata gara-gara Young Lex. Merusak moral emang, anak SD dibikin ngomong gitu, sampai capek gue nasehatin murid-murid gue,” komentar dari akun @adjitia.
“Dia tuh ngerasa salah, tapi tetep kekeh kalau dia nggak salah. Nyari duit gitu amat, ciptain lagu tapi nggak mendidik,” komentar lain dari akun @inenurlia94.
Kak Seto mengaku terkejut dengan lagu ‘Lah Bodo Amat’
Tak hanya Dedy, Psikolog Anak Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto pun ikut memberikan pandangannya terhadap lagu ‘Lah Bodo Amat’. Ia mengaku cukup terkejut dengan lagu yang tengah viral tersebut.
“Cukup mengejutkan ya. Begini, pertama saya mengapresiasi kreativitas dari anak-anak muda ini, tetapi alangkah baiknya kalau kreativitas ini juga diarahkan ke hal-hal yang positif.
Hal positif itu dalam arti edukatif, mengedepankan juga kesantunan, dan mengarahkan kepada pembangunan karakter bangsa,” ujarnya dilansir dari Kompas.com, Rabu (7/8/2019).
Menurutnya, anak muda tak hanya perlu kreatif tetapi juga harus disiplin dan menjaga sopan santun. Dalam sebuah karya, musisi sebaiknya bisa mempertimbangkan hal-hal yang layak dan tidak layak bagi penonton. Terutama penonton anak-anak.
“Ya itu tadi, kalau contoh-contohnya adalah misalnya pakaian yang asal-asalan, kemudian ada tato-tato, dan sebagainya memang dikhawatirkan anak-anak ini, kan, peniru-peniru yang terbaik. Ini justru akan meniru hal-hal yang negatif tadi,” tegasnya.
Tak hanya kasus lagu ‘Lah Bodo Amat’, Kak Seto juga merekomendasikan pertemuan beberapa pihak terkait untuk membahas pengawasan yang lebih ketat terhadap media-media non-free to air semacam YouTube.
“Katakanlah ini kaitannya dengan Kemendikbud, mungkin juga Kementerian Kominfo, kemudian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jadi unsur pemerintah dan mungkin juga lembaga -lembaga atau komisi-komisi semacam KPAI, KPI, itu bersama-sama bertemu begitu,” tegas Kak Seto.
Tanggapan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Dilansir dari Detik News, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga mengaku menyayangkan lagu ‘Lah Bodo Amat’ milik Young Lex.
Menurut Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati, lagu tersebut tidak untuk dikonsumsi anak-anak dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Ia mengatakan bahwa pendidikan karakter kepada anak harus menonjolkan rasa menghargai satu sama lain.
“‘Bacot amat’ itu kurang sesuai dengan budaya Indonesia yang menghargai orang lain. Dalam pendidikan karakter, kita perlu menghargai dan memiliki jiwa sosial,” tegasnya.
Saat ini, Rita mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan tontonan yang ramah anak. Ia menyebut KPAI bisa memanggil Young Lex bila menerima banyak lap0ran terkait lagu tersebut.
Rita juga mengingatkan para orangtua agar selalu mengawasi tontonan anak. Ia menegaskan para orangtua agar memberikan konten tontonan yang ramah anak.
Baca juga
5 Hal sederhana yang membentuk karakter jujur pada anak, lakukan yuk Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.