Apakah Bunda tahu apa yang terjadi pada payudara saat bercinta? Selain merupakan titik rangsang yang sangat sensitif, ada beberapa fakta unik lain tentang apa saja yang terjadi pada payudara saat bercinta.
Banyak pria mengakui bahwa payudara wanita adalah salah satu bagian tubuh yang membuat mereka tertarik pada pasangannya. Payudara menjadi bagian tubuh yang menarik secara seksual bagi pria.
Karenanya saat bercinta, payudara adalah salah satu titik utama dalam merangsang dan menyentuh pasangan.
Apa saja yang terjadi pada payudara saat bercinta?
Yuk, simak apa saja yang terjadi pada payudara saat bercinta berikut ini.
1. Sensivitas meningkat
Saat Bunda sedang terangsang, dalam proses bercinta maupun ketika sedang melakukan foreplay. Seluruh bagian payudara menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan, baik puting, areola maupun badan payudara.
Fakta tentang yang terjadi pada payudara saat bercinta.
2. Payudara membengkak
Siapa sangka, saat bercinta terutama fase ketika akan orgasme, payudara bisa membengkak sekitar 20-25%.
3. Bagian areola membesar
Selain payudara membengkak, daerah areola, yakni bulatan gelap di sekitar puting akan ikut melebar. Perubahan ukuran ni akibat darah yang mengalir lebih banyak ke payudara saat wanita terangsang. Kadang, saking besarnya areola, puting yang tegang menjadi tertutupi.
4. Mengeluarkan aroma khas
Salah satu kelenjar di bagian areola yang bernama apokrin akan melepaskan feromon selama proses bercinta, atau ketika Bunda sedang terangsang. Saat keadaan normal, Bunda dan suami mungkin tidak akan menyadari atau mencium aroma ini.
Namun, dalam keadaan terangsang, feromon yang keluar dari payudara akan meningkatkan ketertarikan secara seksual antar pasangan. Feromon disebut juga aroma cinta yang membangkitkan rasa tertarik pada pasangan.
Keluarnya feromon adalah salah satu hal yang terjadi pada payudara saat bercinta. Hal ini meningkatkan level keintiman antar pasangan.
5. Payudara menuntun otak keluarkan hormon oksitoksin
Saat payudara diberikan sentuhan, stimulasi di area puting mengirim sinyal ke otak untuk mengeluarkan hormon oksitoksin. Hormon ini membuat pasangan makin merasakan kedekatan secara emosional selama berhubungan seksual.
6. Mempermudah orgasme
Sebuah penelitian di Universitsa Rutgers, terdapat sel saraf yang menghubungkan puting dengan klitoris wanita. Jadi, jika seorang wanita mengalami kesulitan orgasme walau sudah dirangsang di bagian klitoris, pasangan bisa menambah rangsangannya ke area puting sehingga orgasme lebih mudah dicapai.
Bahkan beberapa wanita bisa mencapai orgasme hanya dengan rangsangan di area puting saja. Ini biasa disebut nipple orgasm.
Artikel terkait: Susah orgasme? Kenali 6 faktor penyebabnya berikut ini!
Rangsangan di area puting payudara bisa membuat seseorang mencapai orgasme walau tanpa penetrasi.
7. Warna kulit di sekitar payudara berubah
Hormon estrogen yang dikeluarkan tubuh wanita selama proses bercinta, juga rangsangan pada pembuluh darah di bagian payudara juga membuat warna kulit di sekitar payudara berubah. Payudara menjadi terlihat pink atau kemerahan, bahkan bisa menyebar ke leher dan perut.
8. Membantu vagina mengeluarkan pelumas
Rangsangan yang diberikan pada payudara baik bagian puting atau lainnya, akan mengirim sinyal ke kelenjar pituari di dalam otak. Kelenjar ini kemudian mengeluarkan hormon endorfin yang berfungsi melumasi vagina, untuk memudahkan penetrasi.
9. Puting menegang atau menjadi tegak
Dalam keadaan biasa, puting akan terlihat lemas dan mengikuti gravitasi. Namun dalam keadaan terangsang, puting akan mengacung tegak dan tegang. Seperti ereksi penis pada laki-laki.
Hal ini terjadi karena adanya otot halus di bagian puting, yang akan langsung berkontraksi ketika mendapatkan rangsangan. Ini pulalah yang membuat puting menjadi salah satu titik rangsang wanita yang sangat sensitif.
****
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
7 Fakta tentang puting payudara, nomor 6 tak boleh dilewatkan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.