Jangan Percaya Mitos! 3 Hal Ini Saja yang Menyebabkan Kehamilan saat Bercinta

Katanya, orgasme bisa sedot sperma lebih cepat, fakta atau mitos?

Saat sel sperma dan sel telur bertemu di tubuh perempuan, maka akan terjadi pembuahan dan menghasilkan kehamilan. Hal inilah yang menyebabkan kehamilan saat berhubungan terjadi. Bila Anda tidak menggunakan kontrasepsi apapun, dan kondisi istri sedang subur, maka kemungkinan hamil bisa sangat besar.

Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Hal-hal yang menyebabkan kehamilan saat berhubungan

Setidaknya, ada 3 hal yang menyebabkan kehamilan saat berhubungan, di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Tidak menggunakan alat kontrasepsi

Apabila melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi apapun, seperti pil KB, kondom, spiral atau lainnya. Maka peluang terjadinya kehamilan sangat besar.

2. Ejakulasi di dalam

Beberapa orang melakukan ejakulasi di luar vagina sebagai upaya mencegah kehamilan, agar tidak ada sperma yang masuk dan membuahi sel telur. Akan tetapi, bila suami melakukan ejakulasi di dalam tubuh istri tanpa alat kontrasepsi, maka kemungkinan hamil juga besar.

3. Berhubungan saat masa subur

Hal utama yang menyebabkan kehamilan saat berhubungan ialah masa subur seorang wanita. Apabila melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi di masa subur, kemungkinan besar hamil bisa terjadi.

Artikel terkait: Seberapa sering pasangan harus hubungan seksual agar cepat hamil? Ini jawabannya

Fakta dan mitos tentang penyebab wanita bisa hamil

Ada banyak mitos mengenai hal yang menyebabkan kehamilan saat berhubungan, beberapa merupakan fakta dan sisanya hanyalah omong kosong belaka.

Mitos #1: Mens teratur pasti mudah untuk hamil

Faktanya, setiap bulan siklus masa subur wanita berbeda-beda. Jadi meskipun haid Anda teratur, belum tentu lebih cepat atau mudah hamil dibandingkan wanita yang haid tidak teratur.

Pamela Frank, seorang dokter naturopati di Toronto mengatakan, "Jika darah haid keluar sangat sedikit, tandanya tubuh Anda kekurangan estrogen. Apabila darah haidnya banyak, tandanya hormon estrogen terlalu banyak dan kurang progesteron untuk menyeimbangkannya.

Sedangkan haid yang terasa sakit bisa menjadi tanda endometriosis.

Oleh sebab itulah, Pamela menyarankan bagi pasangan yang sedang promil untuk berkonsultasi dengan dokter, agar bisa memeriksa siklus menstruasi dan masa subur wanita.

Artikel terkait: Menghitung Masa Subur

Mitos #2: Peluang kehamilan masih besar sampai umur 40 tahun

Banyak wanita yang mengira, dia masih berpeluang hamil hingga usia 40 tahun, saat menopause mulai terjadi. Padahal, menurut Paul Claman, seorang OB/GYN di Ottawa, kesuburan wanita mulai menurun di usia 27 atau 28 tahun, dan usia 35 tahun kesuburannya sangat rapuh.

Menurut American Society for Reproductive Medicine, pada usia 40 tahun, peluang wanita untuk hamil kurang dari 5% dalam setiap siklus menstruasi. Ada banyak faktor yang menyebabkan ketidaksuburan terjadi seperti pola makan dan gaya hidup.

Artikel terkait: 6 Tips agar cepat hamil secara alami, yang lagi promil wajib coba!

Mitos #3:  Istri orgasme bisa 'menyedot' sperma lebih cepat

Faktanya, orgasme sama sekali tidak memengaruhi peluang kehamilan. Penelitian telah membuktikan, bahwa orgasme tidak membantu rahim menarik sperma lebih cepat. Sperma sendiri bisa hidup di organ reproduksi wanita selama beberapa hari, walaupun wanita tidak orgasme.

Mitos #4: Seks setiap hari bisa bikin hamil

Seringkali, pasangan yang sangat menginginkan anak melakukan seks setiap hari agar bisa cepat hamil. Padahal, hal ini bisa memicu stres yang menurunkan peluang kehamilan.

Paul Claman mengatakan, ovulasi terjadi 14 hari sebelum tanggal haid terjadi, dia menyarankan agar pasangan promil melakukan seks di hari ke-18 sebelum haid agar peluang kehamilan lebih tinggi.

Mitos#5: Istri telentang dengan kaki dinaikkan ke atas setelah seks

Hal ini tentu saja mitos, karena tidak ada perbedaan posisi apapun yang Anda lakukan setelah seks terjadi. Meskipun Anda langsung berdiri setelah suami ejakulasi, mungkin akan merasakan cairan mengalir keluar namun itu bukan sperma, melainkan air mani.

Sperma akan langsung berenang mencari sel telur begitu masuk ke vagina, sedangkan air mani akan mengalir mengikuti gravitasi.

Fakta tentang hal yang menyebabkan kehamilan saat berhubungan

1. Makanan tinggi lemak susu

Penelitian di tahun 2007 mengungkap, orang yang melakukan diet rendah lemak susu (dairy) memiliki risiko kemandulan lebih tinggi dan kurangnya ovulasi. Pamela Frank mengatakan, kita hanya butuh makan dengan baik untuk tetap subur, tapi mengurangi asupan karbohidrat dan gula karena bisa kelebihan asupan gula bisa mengganggu keseimbangan hormon.

"Konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur organik, protein tanpa lemak, lemak sehat, dan kacang-kacangan. Hindari makanan mengandung pestisida, serta bahan kimia seperti BPA yang bisa menganggu hormon," papar Pamela.

Artikel terkait: Ingin punya anak? Ini 12 makanan penambah kesuburan yang perlu Anda konsumsi

 

2. Stres menurunkan peluang kehamilan

Pamela Frank mengatakan, bila seseorang mengalami stres berlebihan, organ reproduksinya tidak akan bekerja dengan maksimal. Sehingga bagi pasangan yang promil, sebaiknya jangan terlalu menekankan pada hasil, agar tidak mengalami stres.

Nikmati prosesnya dan nikmati kebersamaan Anda dengan pasangan. Suami istri harus saling mendukung agar stres tidak muncul.

3. Pengobatan alternatif untuk hamil

Beberapa pengobatan alternatif seperti akupuntur bisa menurunkan tingkat stres dan menguntungkan bagi Anda yang sedang promil. Namun tidak serta merta membuat Anda hamil.

Tentu saja hal lain harus dilakukan seperti konsumsi makanan penambah kesuburan, dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

***
Semoga bermanfaat.

 

Sumber: Today's Parents

Baca juga:

id.theasianparent.com/mitos-kehamilan/

Penulis

Fitriyani