Beberapa wanita memang dilahirkan memiliki kumis layaknya pria. Salah satu wanita berkumis yang kita kenal adalah penyanyi dangdut Iis Dahlia. Mengapa kondisi wanita berkumis seperti Iis Dahlia bisa terjadi?
Dilansir dari Mayo Clinic, pertumbuhan kumis pada wanita bisa menjadi salah satu gejala hirsutisme. Hirsutisme adalah kondisi pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan pada wanita. Kondisi ini membuat wanita memiliki rambut pada area tubuh seperti wajah, dada dan punggung, layaknya seorang pria.
Kondisi Hirsutisme dapat timbul akibat kelebihan hormon androgen pria, terutama testosteron.
Wanita berkumis adalah salah satu gejala hirsutisme
Wanita berkumis tanda tidak subur?
Ketika kadar androgen yang terlalu tinggi menyebabkan hirsutisme, rambut yang tidak diinginkan pun akan tumbuh pada tubuh wanita, membuat wanita berkumis bahkan memiliki rambut pada puting payudara. Selain itu, tanda-tanda lain yang muncul termasuk:
- Suara yang berat seperti pria
- Rambut kepala mudah rontok
- Jadwal menstruasi tidak teratur
- Berjerawat
- Ukuran payudara kecil
- Peningkatan massa otot
- Pembesaran klitoris.
Penyebab hirsutisme terjadi
Hirsutism menyebabkan kondisi wanita berkumis terjadi.
Saat pubertas, indung telur seorang mulai menghasilkan campuran hormon seks wanita dan pria, menyebabkan rambut tumbuh di ketiak dan daerah kemaluan. Hirsutisme dapat terjadi jika campuran hormon pria dan wanita tidak seimbang, dengan proporsi hormon seks pria (androgen) yang terlalu tinggi.
Hirsutisme dapat disebabkan oleh:
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Penyebab hirsutisme yang paling umum yaitu ketidakseimbangan hormon seks yang dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, obesitas, infertilitas, dan kista pada ovarium Anda.
- Sindrom Cushing. Ini terjadi ketika tubuh Anda terpapar hormon kortisol tingkat tinggi. Gangguan ini dapat berkembang ketika kelenjar adrenalin Anda membuat terlalu banyak kortisol, atau dari minum obat-obatan seperti prednison dalam jangka waktu lama.
- Hiperplasia adrenal kongenital. Kondisi yang diwariskan ini ditandai oleh produksi hormon steroid yang abnormal, termasuk kortisol dan androgen.
- Tumor. Tumor di ovarium atau kelenjar adrenal dapat menyebabkan hirsutisme.
- Obat-obatan. Beberapa obat dapat menyebabkan hirsutisme. Ini termasuk danazol, kortikosteroid sistemik dan fluoxetine (Prozac) untuk mengobatai depresi.
- Terkadang, hirsutisme dapat terjadi tanpa sebab yang dapat diidentifikasi. Hal ini lebih sering terjadi pada populasi tertentu, seperti pada wanita keturunan Mediterania, Timur Tengah dan Asia Selatan.
Faktor risiko hirsutisme
Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami hirsutisme, termasuk:
- Riwayat keluarga. Beberapa kondisi yang menyebabkan hirsutisme, termasuk hiperplasia adrenal kongenital dan sindrom ovarium polikistik, terjadi karena faktor keturunan.
- Ras. Wanita keturunan Mediterania, Timur Tengah, dan Asia Selatan lebih mungkin mengalami hirsutisme tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.
- Kegemukan. Menjadi gemuk menyebabkan peningkatan produksi androgen, yang dapat memperburuk hirsutisme.
Komplikasi hirsutisme
Hirsutisme bisa menimbulkan masalah pada wanita. Tidak hanya mengganggu penampilan, kondisi ini juga menyebabkan wanita kurang subur.
Jika Anda memiliki hirsutisme dan menstruasi yang tidak teratur, Anda mungkin mengalami sindrom ovarium polikistik, yang dapat menghambat kesuburan. Wanita yang menggunakan obat-obatan tertentu untuk mengobati hirsutisme, juga harus menghindari kehamilan karena dapat membuat janin mengalami cacat lahir.
Oleh karena itu, saat Anda merasa memiliki rambut tubuh yang lebih banyak dari wanita kebanyakan, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih buruk
Baca juga:
Ini Cara Mewarnai Rambut Secara Alami yang Aman untuk Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.