Wajah anak autis ternyata memiliki ciri-ciri khusus. Sebuah penelitian berhasil menemukan beberapa perbedaan bentuk wajah pada anak penyandang autisme. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para orangtua menjadi lebih mudah untuk mendeteksi kemungkinan anak memiliki gejala autisme sejak masih dalam kandungan.
Lantas, seperti apa ciri khas wajah anak autis? Simak penjelasannya di bawah ini, Parents!
Artikel Terkait: Ciri anak autis bisa dideteksi lewat bermain cilukba, ini penelitiannya
Penelitian Mengenai Ciri Wajah Anak Autis
Pada awalnya, autisme sedikit susah dikenali secara fisik karena termasuk gangguan perilaku. Anak yang mengidap autis biasanya bermula dari ketidakmampuan untuk belajar berjalan serta berbicara di antara usia dua hingga tiga tahun. Tentu saja akan sangat terlambat untuk memberikan penanganan jika ciri autisme baru bisa terlihat di usia tersebut.
Namun, akhirnya sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Missouri berhasil memetakan perbedaan yang terdapat pada wajah anak autis. Para ilmuwan mengamati 62 anak yang didiagnosis mengidap autisme. Anak-anak ini berusia 12 tahun. Sebagai pembandingnya, para ilmuwan juga melakukan pengamatan terhadap 41 anak yang tidak memiliki riwayat autisme.
Para ilmuwan tersebut kemudian memotret wajah para partisipan dengan kamera khusus yang dapat menghasilkan gambar 3 dimensi. Dari gambar-gambar itu akhirnya ditemukanlah perbedaan ciri-ciri fisik pada 17 titik wajah, antara lain pada ujung mata, philtrum dan bibir.
“Dari temuan ini kita bisa kembangkan untuk mengetahui pada titik mana gangguan autisme mulai terbentuk. Ini akan menjembatani spekulasi antara faktor genetik dengan lingkungan,” ungkap Prof. Kristina Aldridge yang memimpin penelitian tersebut.
Ciri-ciri Wajah Anak Autis
Pada anak autis, perkembangan wajah dan otak akan terlihat berbeda. Seperti yang disebutkan pada hasil penelitian di atas, perbedaan ini terutama tampak pada bagian bibir serta jarak antara kedua mata.
Karakteristik atau ciri-ciri yang terdapat pada wajah anak autis dan membedakannya dengan anak-anak bukan penyandang autisme, yaitu:
- Jarak antara kedua mata lebih lebar
- Bagian tengah wajah lebih sempit, termasuk daerah pipi dan hidung
- Philtrum (daerah antara hidung dengan bibir) dan bibir juga lebih lebar
Dengan ditemukannya hasil dari penelitian ini, para ilmuwan berharap agar gejala autisme pada anak dapat dideteksi lebih dini. Melalui deteksi dini, maka para orangtua akan lebih mudah dalam menangani autisme pada anak-anaknya. Hal ini juga bisa mempermudah pendampingan terhadap anak autis sehingga perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan mentalnya dapat disesuaikan.
Penelitian ini juga sekaligus menegaskan bahwa gangguan koordinasi otak yang memicu autisme sudah terjadi sejak anak berada di dalam kandungan. Tetapi hingga saat ini, para ilmuwan masih belum dapat menyimpulkan apakah autisme dipengaruhi oleh faktor genetik saja atau bisa dipengaruhi oleh faktor lain.
Artikel Terkait: Anak autis cenderung lebih pintar, penelitian ini membuktikannya
Bagaimana Cara Mencegah Autisme pada Anak Sejak Dalam Kandungan?
Hingga kini belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti dari autisme, tetapi dokter dan para ahli meyakini bahwa gen memiliki peranan besar dalam menentukan apakah seorang anak dilahirkan dengan autisme.
Pada kasus yang jarang terjadi, para ahli juga mengatakan, bayi bisa lahir dengan cacat lahir jika ibunya terpapar bahan kimia tertentu saat hamil. Tetapi tidak dapat diketahui, apakah selama kehamilan, janin akan mengalami autisme.
Namun, Parents jangan khawatir. Walaupun Parents tidak dapat mencegah memiliki anak dengan gangguan autis, tetapi Parents dapat meningkatkan peluang memiliki anak yang sehat dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Dilansir dari laman WebMD, Parents bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Hidup Sehat
Lakukan pemeriksaan rutin, makan makanan yang bergizi seimbang, dan olahraga. Pastikan Bunda mendapatkan perawatan prenatal yang baik, dan mengonsumsi vitamin atau suplemen yang direkomendasikan oleh dokter obgyn.
2. Jangan Minum Obat Sembarangan Selama Kehamilan
Tanyakan kepada dokter sebelum Bunda mengonsumsi obat apapun, terlebih lagi yang bukan merupakan resep dokter. Hal ini juga berlaku untuk beberapa obat antikejang.
3. Hindari Alkohol
Jangan pernah mengonsumsi segala jenis minuman beralkohol saat hamil.
4. Lakukan Pengobatan Jika Mengalami Gangguan Kondisi Kesehatan
Jika Parents didiagnosis dengan penyakit tertentu, maka ikutilah saran dokter untuk menanganinya.
5. Vaksinasi
Pastikan Bunda mendapatkan vaksin campak Jerman (rubella) sebelum hamil, ya. Ini sekaligus dapat mencegah autisme terkait rubella.
Artikel Terkait: 7 Mainan terbaik untuk anak autis, edukatif dan menyenangkan
***
Itulah beberapa ciri fisik terutama wajah yang berkaitan dengan anak autis. Semoga Parents semakin lebih mudah untuk mendeteksi kemungkinan autisme pada si kecil sejak awal, ya. Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!
Baca Juga:
Orangtua Tangguh untuk Anak Spesial, 10 Artis Ini Punya Anak Pengidap Autis
Pesan Dian Satro untuk orangtua dengan anak autis: "Nggak usah malu!"