Belum habis pandemi dan kasus hepatitis akut, Indonesia didera kabar wabah PMK yang menyerang hewan ternak. Wabah tersebut tentu saja membuat para peternak hewan mulai ketakutan dan khawatir.
Kasus wabah tersebut telah terjadi di beberapa lokasi di Jawa Timur. Hewan-hewan ternak mati mendadak terjangkit virus PMK. Simak informasi selengkapnya di sini.
Mengenal Wabah PMK
Wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) menurut Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau merupakan wabah yang menyerang dan sangat menular pada hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, kerbau, babi, dan domba.
Tingkat penularannya mencapai 90-100 persen melalui lendir dan udara, sehingga para peternak diimbau untuk waspada dan segera melaporkan apabila hewan ternak mereka menunjukan gejala PMK.
Dilansir dari laman Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, PMK sendiri pernah menyerang Indonesia dan telah bebas dari wabah ini pada 1986. Namun, pada 2022 Indonesia kembali terserang.
Gejala Umum PMK
Melansir JPNN, terdapat 9 gejala umum yang dijelaskan pada data Pemprov lewat Ditjen PKH Kementan seperti berikut:
- Demam tinggi mulai 39-41 derajat celsius.
- Tidak mau makan.
- Luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah.
- Gemetar dan nafas cepat.
- Keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa.
- Kaki pincang dan sulit berdiri.
- Menjadi kurus.
- Luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku.
- Produksi susu turun drastis.
Artikel terkait: Wabah Hepatitis A di Pacitan Menyerang 957 Orang, Apa Penyebabnya?
Mulai Menyerang Hewan
Kabar wabah tersebut makin hari makin nampak nyata, terbukti dengan muncul kasus di 4 daerah Jawa Timur yang terserang wabah penyakit mulut dan kuku. Wilayah yang terserang tercatat di Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, serta Lamongan.
Sudah tercatat juga sebanyak 1.247 kasus menyerang sapi di daerah tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor bila menemukan hewan terindikasi terjangkit PMK.
“Laporkan ke dinas peternakan setempat agar segera diambil langkah dan ditindaklanjuti,” katanya pada Senin (9/5).
Apakah Menular ke Manusia?
Penularan yang cepat membuat masyarakat pun turut khawatir dan bertanya-tanya apakah wabah ini bisa menjangkit manusia juga.
Gubernur Khofifah pun menjelaskan bahwa wabah ini tak menular ke manusia, hal ini disampaikannya pada Selasa, 10 Mei 2022.
“Pak Mentan dan Pak Menkes bilang tidak menular ke manusia. Saya seringkali bilang pendekatan pentahelix, maka media, pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, dan private sector tolong bantu disampaikan bahwa PMK tidak menular ke manusia,” jelasnya dikutip dari Pikiran Rakyat.
Demi mencegah penularan makin menyebar, pemerintah pun mengambil langkah komprehensif dengan cara menerapkan isolasis berbasis kandang, menggandeng pihak lain supaya bantuan obat-obatan hewan dapat tersalurkan secara maksimal.
Mendengar kabar merebaknya wabah baru terhadap hewan ini sangat mengkhawatirkan, tetapi Anda bisa lakukan pencegahan dengan tetap menjaga kebersihan dan segera lapor bila temukan kasus serupa.
Baca juga:
5 Rekomendasi Film tentang Hewan Peliharaan yang Bersahabat dengan Manusia
Mengenal Plant Based Food, Jadi Tren Gaya Hidup Sehat Terkini