Salah satu jenis vitamin yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh adalah vitamin D. Oleh karena itu, beberapa orang juga menyebut bahwa vitamin D bisa membantu turunkan risiko penularan COVID-19. Namun, benarkah demikian?
Menjawab pertanyaan tersebut, melansir berbagai sumber, berikut kami rangkum beberapa fakta terkait manfaat vitamin D dan peranan pentingnya terhadap Virus Corona.
Artikel terkait: Mulai Jakarta Hingga Makassar, Simak Lokasi Vaksinasi COVID-19 Gratis Berikut
Fakta Vitamin D yang Disebut Bisa Turunkan Risiko COVID-19
1. Orang dengan Defisiensi Vitamin D Lebih Rentan Terinfeksi
Baru-baru ini, University of Chicago Medicine mengeluarkan sebuah studi bahwa orang yang mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D dua kali lebih rentan terhadap infeksi COVID-19.
Penulis utama penelitian, Dr. David Meltzer menyebutkan, dari 489 pasien yang diteliti ditemukan bahwa orang yang mengalami kekurangan vitamin D cenderung lebih berisiko tertular Virus Corona.
Sementara itu, studi di sebuah rumah sakit Spanyol juga menunjukkan hasil serupa. Ditemukan bahwa 80% dari pasien yang terinfeksi virus tersebut mengalami kekurangan vitamin D.
Tak hanya itu, tingkat kematian akibat COVID-19 di negara tersebut juga cenderung tinggi karena asupan vitamin D di negara itu cenderung lebih rendah dibanding negara lain yang ada di Eropa Utara.
2. Vitamin D Bantu Turunkan Risiko Kematian Akibat COVID-19
Sementara itu, kadar 25-hidroksivitamin D dalam darah, setidaknya 30 ng/mL, juga dapat membantu mengurangi gejala klinis yang dapat menyebabkan kematian pada pasien rawat inap terkait COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang kekurangan vitamin D.
Data ini diperoleh dari 235 pasien COVID-19 di sebuah rumah sakit. Mereka yang memiliki kadar vitamin D berkecukupan, sebesar 51,5 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala berat akibat infeksi Virus Corona seperti mengalami sesak, tidak sadarkan diri, hipoksia, hingga kecilnya risiko kematian daripada mereka yang mengalami defisiensi vitamin D.
3. Vitamin D Turunkan Risiko COVID-19 karena Berperan Penting untuk Sistem Imun
Penelitian yang menyebut bahwa vitamin D bisa bantu menurunkan risiko terpapar COVID-19 karena jenis vitamin yang satu ini memang punya peranan penting untuk daya tahan tubuh manusia.
Vitamin D memiliki manfaat untuk meningkatkan fungsi sel kekebalan termasuk sel T dan makrofag yang dapat melindungi tubuh dari segala macam patogen atau virus. Vitamin ini memiliki sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi sehingga berperan penting dalam meningkatkan respons imun dan mengaktivasi sistem kekebalan tubuh.
Adapun kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh juga bisa membantu daya tahan tubuh kita terjaga. Sehingga, ini juga dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit pernapasan atau penyakit lain secara umum.
Artikel terkait: Kriteria Pasien COVID-19, RS Fokus kepada Pasien Gejala Berat
4. Mengonsumsi Suplemen Vitamin D Tetap Tidak Boleh Sembarangan
Meski bermanfaat untuk melindungi imunitas, tetapi asupan vitamin D terutama yang berbentuk suplemen tidak serta-merta perlu dikonsumsi, apalagi jika jumlahnya berlebih.
Pasalnya, penelitian yang dipaparkan di atas sebenarnya baru bersifat observasi. Artinya, belum ada ahli yang menyarankan penggunaan dosis vitamin D tertentu untuk melawan atau mencegah COVID-19.
Hal ini juga dijelaskan oleh Vadim Backman, seorang peneliti dari Eropa yang mengobservasi hubungan antara vitamin D dan COVID-19.
“Memang, pasien COVID-19 dengan defisiensi vitamin D lebih rentan mengalami gejala berat dan kematian. Namun, ini bukan berarti bahwa setiap orang perlu mengonsumsi suplemen vitamin D apalagi menimbunnya untuk mengurangi risiko infeksi Virus Corona,” ungkapnya seperti yang dikutip dari laman Science Daily.
5. Vitamin D Tidak Hanya Bermanfaat untuk Mencegah Infeksi Virus
Lebih lanjut menurut Vadim Backman, vitamin D umumnya memang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ada banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari vitamin D. Seperti membantu tubuh menyerap kalsium, mengurangi risiko depresi, serta melindungi tubuh dari berbagai penyakit, bukan hanya COVID-19.
Meski begitu, Vadim menekankan bahwa orang tidak boleh mengonsumsi vitamin D dalam dosis tinggi. Ia juga menyarankan setiap orang untuk mengonsumsi vitamin D berdasarkan saran dokter atau di bawah pengawasan dokter, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
6. Vitamin D Bisa Didapat dari Makanan dan Minuman
Alih-alih mengonsumsi suplemen vitamin D tanpa mengetahui dosis tepatnya, para ahli menyarankan agar seseorang mendapatkan kebutuhan vitamin D secara alami dari makanan dan minuman. Beberapa makanan sumber vitamin D di antaranya adalah ikan salmon, kuning telur, susu sapi, susu kedelai, jamur, anggur, alpukat, brokoli, dan masih banyak lagi.
Selain itu, vitamin D juga bisa kita dapatkan dari paparan sinar matahari di pagi hari. Anda bisa berjemur atau berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah untuk mendapatkan manfaat ini.
7. Vitamin D Saja Tidak Cukup Melawan Virus Corona
Meski berperan menjaga kekebalan tubuh, kadar vitamin D yang cukup saja tidak cukup untuk melawan atau mencegah penularan COVID-19. Tentunya, agar bisa terhindar dari virus ini, Anda perlu menerapkan upaya pencegahan lainnya. Seperti menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, jaga jarak, memakai masker saat keluar, rutin berolahraga dan cukupi istirahat.
Jika kebutuhan vitamin D tercukupi tetapi tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, hal itu percuma saja. Upaya pencegahan lain tetap perlu dilakukan untuk mengurangi risiko penularan.
Artikel terkait: Penting Diperhatikan, Ini Cara Menggunakan Dobel Masker yang Benar!
Itulah penjelasan mengenai vitamin D yang disebut bisa turunkan risiko penularan COVID-19. Jangan lupa, selain mengosnumsi makanan dengan gizi seimbang, terapkan juga upaya pencegahan lain agar Anda dan keluarga tidak terinfeksi Virus Corona, ya. Semoga bermanfaat!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Panduan Isoman di Rumah, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan COVID-19
Sempat Kontak Erat dengan Orang yang Positif COVID-19, Ini yang Harus Dilakukan
Bunda Masih Ragu? Simak 4 Alasan Bumil Harus Segera Vaksinasi COVID-19