Beberapa studi menyebutkan bahwa virus corona cenderung lebih rentan menimpa lelaki dibanding perempuan. Para ahli penyakit menular sebelumnya menjelaskan, virus corona pada laki-laki rentan terjadi akibat tingkat konsumsi rokok yang memengaruhi.
Namun, penelitian terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, paparan infeksi yang terjadi kemungkinan lebih berkaitan dengan faktor biologi atau genetik daripada faktor gaya hidup seperti merokok.
Artikel terkait: Penelitian: Laki-laki lebih rentan kena virus corona dibanding perempuan
Prevalensi virus corona pada anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan
Penelitian yang diterbitkan dalam CDC Morbidity and Mortality Weekly Report juga mengungkap, angka prevalensi Covid-19 pada lelaki memang cenderung lebih tinggi. Tidak hanya pada orang dewasa, namun berlaku untuk berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak dan bayi.
Dari 2.572 paparan Covid-19 yang terjadi pada anak-anak, lebih dari 57 persen kasus ditemukan pada anak laki-laki. Dari segi usia, rata-rata yang mengalami adalah bayi baru lahir hingga anak berusia 18 tahun.
Meski demikian, CDC menegaskan bahwa hasil penelitian ini bukan berarti anak laki-laki dinilai sangat rentan terinfeksi virus corona. Para ilmuwan berharap agar para orangtua tidak terlalu khawatir akan temuan ini. Pasalnya, risiko Covid-19 pada anak-anak secara keseluruhan pun terbilang sangat rendah.
Kebanyakan anak yang terinfeksi menujukkan gejala virus ringan berupa batuk dan demam. Hanya sebagian kecil pasien lainnya dirawat di rumah sakit. Dari pasien anak-anak yang dirawat, CDC juga melaporkan beberapa di antara mereka sudah memiliki kondisi kesehatan kronis lain seperti permasalahan paru-paru dan kardiovaskular. Sementara itu, 0,1 persen dari anak-anak yang terinfeksi dilaporkan meninggal dunia.
Sistem imun perempuan dinilai lebih kuat
Gregory A. Poland, MD, ahli penyakit menular dan pemimpin Mayo Clinic’s Vaccine Research Group menjelaskan mengenai hal ini. Ia memaparkan, tingkat paparan virus corona yang lebih tinggi pada anak laki-laki menunjukkan, bahwa faktor biologis mungkin memainkan peran dalam tingkat kerentanan Covid-19.
“Perempuan memiliki kelebihan dalam mempertahankan sistem imun. Jadi, sepertinya ada kelebihan tersendiri bagi perempuan dari segi biologis dan genetik, yang tidak dimiliki laki-laki terkait Covid-19 ini,” ungkap Gregory seperti yang dikutip dari laman Yahoo Lifestyle.
Sementara itu, Gregory juga berpendapat bahwa sistem imun yang dimiliki perempuan sendiri sebenarnya bisa berdampak negatif. Kekebalan tubuh mereka bisa saja bereaksi berlebihan.
“Dalam hal ini, harus diingat juga perempuan memiliki tingkat risiko penyakit autoimun yang lebih tinggi. Penyakit ini terjadi ketika sistem imun malah menyerang tubuh mereka sendiri. Ini juga harus diwaspadai,” tuturnya.
Artikel terkait: Andrea Dian positif terinfeksi Corona dengan riwayat autoimun
Penelitian lanjutan masih perlu dilakukan
Secara keseluruhan, masih belum jelas juga bagi para ahli mengapa perempuan memiliki respon yang lebih baik terhadap penyakit tertentu.
Gregory kembali menjelaskan, “Pada dasarnya ini masih harus diteliti. Namun, yang kami tahu, perempuan akan mengaktifkan atau menekan gen yang berbeda dari laki-laki ketika sel terpapar virus.
“Jadi, dalam hal ini, kemungkinan besar faktor genetika berpengaruh pada paparan virus, bukan hanya perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi hormon saja,” ungkapnya.
Artikel terkait: Kasus corona pada anak lebih sedikit dengan gejala ringan, apa alasannya?
Di lain sisi, Gregory juga menanggapi bahwa penelitian dari CDC juga tidak semata-mata menjukkan bahwa anak laki-laki sangat rentan terinfeksi virus corona.
Sebaliknya, prevalensi Covid-19 yang tinggi tersebut bisa diartikan bahwa anak laki-laki lebih banyak menunjukkan gejala saat terinfeksi. Sementara tingkat paparan virus pada anak perempuan mungkin saja sama, tetapi mereka tidak menunjukkan gejala yang signifikan.
Gregory memaparkan, “Bisa jadi karena anak perempuan tidak menunjukkan gejala, padahal kemungkinan mereka juga terinfeksi. Ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,”
“Jadi, orangtua yang memiliki anak laki-laki, kalian tidak perlu terlalu khawatir. Para orangtua yang punya anak perempuan pun, bukan berarti kalian menjadi lengah dan tidak waspada. Sebagai orangtua, saya juga berpesan pada kalian agar tetap melindungi anak-anak kalian. Apa pun jenis kelamin mereka,” tukasnya.
Nah, Parents, meski secara keseluruhan anak-anak cenderung memiliki risiko terinfeksi Covid-19 yang lebih rendah, tetapi upaya pencegahan tetap harus diberikan, ya. Beri pemahaman bagi si kecil dalam melakukan swakarantina dan physical distancing. Jangan lupa juga ajarkan ia untuk terbiasa menjalani pola hidup sehat seperti rajin cuci tangan, istirahat cukup, dan menjaga asupan makanan.
Semoga bermanfaat!
***
Referensi: Yahoo Lifestyle
Baca juga:
Cegah Corona, ini 7 hal yang perlu dilakukan saat swakarantina di rumah