Virus corona penyebab Covid-19 kerap menempel di permukaan benda mati, termasuk pakaian. Oleh karena itu, ketika kita terpaksa pergi ke luar rumah saat pandemi, beberapa ahli menganjurkan agar pakaian yang digunakan untuk bepergian segera dicuci. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan virus corona di pakaian yang mungkin saja menginfeksi apabila tidak segera dibersihkan.
Seberapa besar potensi penularan virus corona melalui pakaian ini?
Peneliti: Virus corona di pakaian memiliki risiko rendah untuk ditularkan
Secara umum, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan kalau penularan tertinggi Covid-19 memang melalui droplet atau tetesan air liur penderita ketika mereka batuk atau pun bersin.
Namun, virus jenis terbaru itu juga dinilai bisa bertahan di permukaan benda mati. Artinya, ketika droplet penderita Covid-19 menempel di permukaan benda, seseorang juga bisa saja tertular ketika menyentuh benda tersebut.
Meski demikian, risiko penularan Covid-19 melalui pakaian juga terbilang sangat rendah. Pasalnya, virus korona ini terbilang masih baru sehingga diperlukan penelitian lebih jauh, termasuk mengenai potensi transmisi virus melalui benda mati seperti pakaian.
Penjelasan tersebut selaras dengan pendapat ahli penyakit dalam dan penyakit menular Dr. Vincent Hsu, MPH di AdventHealth, Amerika Serikat. Ia memaparkan, pakaian bukanlah sumber penularan virus yang signifikan.
“Ada banyak yang belum kita ketahui mengenai virus ini. Ketika Anda bepergian ke supermarket atau ke rumah tetangga sebentar, maka kemungkinan virus menempel di pakaian sangat kecil. Ini artinya, risiko tertular Covid-19 melalui pakaian juga cenderung rendah karena pakaian bukanlah sumber penularan virus yang signifikan,” ungkap Vincent seperti yang dikutip dari laman Healthline.
Lebih lanjut, menurut Vincent, hingga saat ini belum ada pelaporan kasus penularan virus corona yang ditransmisikan melalui pakaian. Oleh karena itu, peneliti menganggap faktor risiko penularan Covid-19 melalui pakaian masih terbilang rendah.
Berapa lama virus corona bertahan di pakaian?
Virus corona bisa bertahan selama 2 hingga 3 hari di permukaan benda seperti plastik dan logam. Namun, lama hidup virus di pakaian dianggap tidak tentu karena bahan tersebut dinilai bukan tempat ideal untuk virus bertahan hidup.
Dr. Kathleen Jordan, Spesialis penyakit menular di Amerika menjelaskan bahwa pakaian secara umum bukanlah inkubator virus terbaik. Hal ini telah diteliti pada jenis virus influenza dan jenis virus lain yang belum diketahui sebelumnya.
Selain itu, faktor kelembaban dan suhu udara juga memainkan peran penting apakah virus akan berkembang atau tidak di suatu permukaan. Kathleen menjelaskan, “Dibandingkan dengan permukaan keras, sebagian besar bahan kain bukanlah tempat ideal virus berkembang.”
Pakaian bekas bepergian tetap perlu dibersihkan
Meski risiko penularan virus melalui pakaian cenderung rendah, tetapi para ahli tetap menyarankan untuk mencuci pakaian ketika sudah bepergian sebagai langkah pencegahan. Jika ketika di luar rumah terpaksa berada di tempat yang cukup ramai, tidak ada salahnya juga mencuci pakaian segera setelah tiba di rumah. Terlebih, jika di tempat tersebut Anda tidak bisa menjaga jarak dan berada di dekat orang yang batuk dan bersin.
Tidak hanya itu, bagi tenaga medis yang bekerja di pusat kesehatan atau kerap kontak langsung dengan pasien Covid-19, sering mencuci pakaian sesudah bepergian merupakan hal yang penting dilakukan. Pasalnya, paparan virus cenderung lebih tinggi karena mereka harus melakukan kontak secara langsung dengan penderita.
“Yang terpenting juga, adalah menjaga kebersihan diri. Seperti rajin cuci tangan, tidak menyentuh wajah, dan tidak menyentuh barang secara sembarang ketika berada di luar rumah. Mencuci pakaian adalah langkah tambahan,” ungkap Kathleen.
Di sisi lain, cara mencuci pakaian agar terhindar dari virus corona juga tidak memiliki prosedur khusus. Kathleen memaparkan, mencuci pakaian menggunakan detergen biasa pun dinilai sudah cukup.
“Mencuci pakaian seperti biasa (bisa dengan tangan atau menggunakan mesin cuci) dengan detergen dan air dinilai aman dan tetap efektif,” ungkap Kathleen.
Tak hanya itu, Kathleen juga menyarankan agar setelah mencuci pakaian, kita juga perlu membersihkan tangan kembali menggunakan sabun dan air mengalir. Tidak lupa, pastikan pakaian yang sudah dicuci dijemur sampai benar-benar kering.
Semoga bermanfaat!
***
Referensi: Healthline
Baca juga:
Disangka meninggal sakit jantung, jenazah yang dimandikan warga ternyata positif corona
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.