X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Virus Corona Baru di Swedia, Ini Kata Peneliti

Bacaan 3 menit
Virus Corona Baru di Swedia, Ini Kata Peneliti

Virus Corona baru di Swedia yang disebut berasal dari tikus. Begini kata Peneliti

Baru-baru ini beredar kabar munculnya virus corona baru di Swedia. Virus ini menyebar melalui hewan pengerat yaitu tikus. Para ahli khawatir virus ini bisa melompat ke manusia.

Awal mula teridentifikasinya virus corona baru di Swedia ini yaitu dari tikus berpunggung merah Swedia yang disebut Myodes glareolus. Kemudian munculnya kekhawatiran bila virus ini juga bisa melompat dari hewan liar seperti kelelawar dan trenggiling.

Lokasi penemuan virus ini akhirnya dijadikan nama virus. Virus ini bernama Grimiso.

Para peneliti masih belum mengetahui bahaya virus Grimso kepada manusia, Tapi masyarakat sudah diminta untuk mulai mewaspadai kemungkinan penularan virus yang berasal hewan yang hidup di lingkungan sekitar.

Virus Corona Baru di Swedia

pexels

“Kami masih belum tahu potensi ancaman apa yang mungkin ditimbulkan virus Grimsö terhadap kesehatan masyarakat. Namun, berdasarkan pengamatan kami dan virus corona sebelumnya yang diidentifikasi di antara tikus, ada alasan bagus untuk terus memantau virus corona di antara hewan pengerat liar,” ujar ahli virologi  Lundkvist dari Universitas Uppsala di Swedia, dikutip dari Science Alert.

Hewan pengerat yang paling umum ditemukan di Eropa adalah tikus. Hewan ini terdapat di jalanan atau got sehingga sering bersinggungan dengan manusia.

Tak hanya itu, tikus juga dikenal sebagai inang dari virus Puumala, yang menyebabkan demam berdarah atau kadang disebut nephropathia epidemia pada manusia.

Virus Menyebar Saat Cuaca Buruk

Virus Corona Baru di Swedia

Pexels

Kondisi cuaca yang buruk kadangkala turut membuat tikus mencari perlindungan di bangunan yang dihuni manusia. Akibatnya, risiko penularan penyakit dapat meningkat karena mereka membawa virus atau penyakit ke dalam rumah.

Sebelum pandemi COVID-19 dimulai pun, para peneliti Swedia Lundkvist dan beserta jajaran ternyata pernah mencoba memantau penyakit yang berasal dari satwa liar yang di antaranya tikus.

Artikel Terkait: Serba-serbi Virus Zika, Gejala dan Cara Mencegahnya

Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kapan virus ini dapat menyebar. Mengingat laju perubahan kondisi iklim dan perusakan habitat yang tak henti-hentinya terjadi, membuat kemungkinan interaksi seseorang dengan tikus bakal terus meningkat di masa mendatang.

Awal Mula Penelitian

Virus Corona Baru di Swedia

pexels

Hasil temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan dari tahun 2015 hingga 2017 dengan memeriksa 450 tikus liar di Grimso. Dari penelitian itu,  tim peneliti menemukan betacoronavirus baru yang beredar di 3,4 persen dari total sampel.

Penyebaran Betacoronavirus  ini  umumnya ditemukan pada kelelawar dan hewan pengerat seperti tikus, saat mereka melompat ke manusia, hewan-hewan ini menyebabkan manusia bisa mengalami flu biasa hingga penyakit virus pernapasan seperti SARS-CoV-2.

Kendati demikian,  virus tikus ini masih belum diketahui apakah memiliki kemampuan melompat ke manusia. Namun melihat kasus pandemi COVID-19, para ahli turut meningkatkan pengawasan terhadap penyakit satwa liar demi mencegah penyebaran wabah secara luas.

Virus Corona Baru di Swedia

Pexels

Selama tiga tahun penelitian ini, para peneliti di Swedia berhasil menemukan beberapa jenis virus yang berbeda dari virus Grimsö dan beredar di antara populasi tikus.

Lebih lanjut, virus corona diketahui memang memiliki kaitan erat dan menyebar secara luas di antara tikus tikus di bagian negara Eropa, seperti Prancis, Jerman, dan Polandia. Hal ini secara tidak langsung  menunjukkan bahwa makhluk ini adalah reservoir alami untuk penyakit ini.

Baca Juga: 

Ditemukan Virus Flu Babi Jenis Baru, Pemerintah Imbau Masyarakat Jangan Langsung Panik!

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Yesica Tria

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Virus Corona Baru di Swedia, Ini Kata Peneliti
Bagikan:
  • 6 Fakta Kasus Sifilis Anak di Indonesia, Bisa Mengakibatkan Kematian

    6 Fakta Kasus Sifilis Anak di Indonesia, Bisa Mengakibatkan Kematian

  • Cerita Bayi Dijual Sejak Masih dalam Kandungan, Dipatok Puluhan Juta

    Cerita Bayi Dijual Sejak Masih dalam Kandungan, Dipatok Puluhan Juta

  • Awas! 194 Ribu NIK KTP Jakarta akan Dinonaktifkan, Anda Termasuk?

    Awas! 194 Ribu NIK KTP Jakarta akan Dinonaktifkan, Anda Termasuk?

  • 6 Fakta Kasus Sifilis Anak di Indonesia, Bisa Mengakibatkan Kematian

    6 Fakta Kasus Sifilis Anak di Indonesia, Bisa Mengakibatkan Kematian

  • Cerita Bayi Dijual Sejak Masih dalam Kandungan, Dipatok Puluhan Juta

    Cerita Bayi Dijual Sejak Masih dalam Kandungan, Dipatok Puluhan Juta

  • Awas! 194 Ribu NIK KTP Jakarta akan Dinonaktifkan, Anda Termasuk?

    Awas! 194 Ribu NIK KTP Jakarta akan Dinonaktifkan, Anda Termasuk?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.