[Video] Operasi Pengangkatan Janin pada Kehamilan Ektopik (hamil di luar rahim)

Janin pada kehamilan ektopik tak dapat berkembang karena berada di luar rahim. Bila terus dibiarkan, kondisi hamil di luar kandungan dapat membahayakan ibu.

Bunda tentu sering mendengar tentang hamil di luar kandungan alias kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi saat sel telur yang dibuahi malah menempelkan diri di area luar dinding rahim.

Kasus kehamilan ektopik ini terjadi pada 1 : 50 kehamilan. Jika hamil di luar kandungan ini tidak segera ditangani, dapat membahayakan keselamatan Bunda.

Pada kehamilan ektopik, meski sel telur sudah dibuahi, janin tidak dapat bertahan hidup karena posisinya yang berada di luar rahim. Bila kondisi ini dibiarkan, ibu hamil akan mengalami masalah kesehatan.

Selengkapnya: Hamil di luar kandungan; gejala dan penyebab yang wajib Bumil pahami

Untuk itu diperlukan tindakan medis dalam menangani kasus kehamilan ektopik. Salah satu cara penanganan tercepat adalah dengan tindakan operasi pengangkatan embrio maupun tabung tuba falopi. Pembedahan adalah jalan satu-satunya apabila ibu mengalami pendarahan internal.

Pembedahan biasanya dilakukan melalui sayatan kecil dengan teknik laparoskopi. Jenis operasi ini memiliki masa pemulihan yang singkat.

Berikut ini video bagaimana operasi dilakukan. Kami memperingatkan bahwa video ini mengandung banyak darah dan adegan-adegan yang tidak enak dilihat.

Operasi kehamilan ektopik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

  • Salpingostomi. Embrio pada kehamilan ektopik diangkat melalui sayatan kecil tuba falopi. Sayatan itu kemudian dibiarkan menutup dengan sendirinya atau dijahit.
  • Salpingektomi. Operasi ini mengangkat tuba falopi yang rusak akibat peregangan pada saat kehamilan ektopik terjadi. Sedangkan tuba falopi yang sehat akan tetap dibiarkan.

Artikel terkait: Preeklamsia Saat Hamil: Kenali Penyebab, Gejala, Komplikasi, hingga Cara Mencegahnya

Selain dengan operasi, kehamilan ektopik dapat ditangani dengan minum obat-obatan agar embrio yang ada di tuba falopi luruh dengan sendirinya. Tindakan medis apa pun yang Bunda pilih untuk mengatasi kasus hamil di luar rahim, sebaiknya selalu dikonsultasikan dengan dokter.

Semoga informasi ini bermanfaat.

 

Baca juga:

Cara menghindari kehamilan di luar rahim yang wajib di ketahui ibu

Pernahkah Anda mendengar tentang kehamilan ektopik? Jika Anda belum pernah mendengarnya, mungkin Anda pernah mendengar kehamilan di luar rahim? Jika masih belum mengetahuinya, ada baiknya Anda menyimak ulasan ini. Pasalnya, di ulasan ini akan dibahas tentang kehamilan ektopik dan juga bagaimana cara untuk menangani kehamilan tersebut.

Mengenal Kehamilan Ektopik

Keadaan hamil ektopik atau bisa di sebut hamil di luar kandungan merupakan sebuah kondisi dimana sel telur yang dibuahi malah menempelkan diri di area luar dinding rahim. Dimana jika kondisi kehamilan tersebut tidak langsung ditangani, maka bisa membahayakan keselamatan Bunda. Pada kehamilan di luar rahim, meskipun sel telur telah dibuahi janin yang terbentuk tidak akan bisa bertahan hidup. Hal tersebut karena karena posisinya yang ada di luar kandungan.

Bila kondisi itu dibiarkan, ibu yang mengalami kehamilan ektopik akan mengalami masalah kesehatan. Kasus kehamilan di luar rahim ini, bisa saja terjadi dengan perbandingan 1 : 50 kehamilan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan medis untuk menangani kasus kehamilan ektopik. Salah satu tindakan penanganan yang paling cepat, yakni dengan prosedur operasi pengangkatan embrio maupun tabung tuba falopinya.

Operasi Pengangkatan Janin Pada Kehamilan Ektopik

Untuk melakukan pengangkatan tersebut biasanya menggunakan operasi laparoskopi. Prosedur tersebut selain untuk mengangkat embrio, tetapi juga memperbaiki kerusakan akibat perdarahan saat kondisi kehamilan ektopik. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada bagian perut, umumnya letak sayatannya berada di dekat pusar. Setelah itu, dokter akan menggunakan tabung tipis yang dilengkapi dengan lensa kamera dan cahaya untuk melihat kondisi tuba falopi.

Pada operasi laparoskopi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni salpingostomi dan salpingektomi. Dimana cara salpingostomi akan mengangkat embrio kehamilan ektopi melalui sayatan kecil tuba falopi, dan sayatannya akan dibiarkan menutup sendiri atau dijahit. Sedangkan pada cara salpingektomi, prosedur akan mengangkat tuba falopi yang rusak akibat peregangan pada saat kehamilan ektopik. Namun tuba faopi yang sehat akan tetap dibiarkan.

Dalam ulasan ini, terdapat video yang menayangkan tentang proses operasi pengangkatan embrio pada kehamilan ektopik. Namun untuk berjaga jaga, bagi Anda yang memiliki ketakutan terhadap darah, alangkah baiknya jika tidak melihat video tersebut. Sebab di dalam video pengangkatan embrio hamil di luar kandungan ini, mengandung banyak darah dan adegan adegan yang tidak enak untuk dilihat.

Saat seorang ibu mengalami kehamilan ektopik, dimana embrio berada di luar rahim. Ada baiknya untuk segera dilakukan penanganan medis, agar tidak membahayakan bagi kesehatan yang ibu. Prosedur yang paling cepat pada kasus ini yakni dengan cara operasi laparoskopi. Namun selain dengan operasi tersebut, kehamilan ektopik bisa ditangani dengan meminum obat obatan agar embrio yang terdapat pada tuba falopi akan luruh dengan sendirinya.