X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

[Video] Ibu ancam gantung anak jika suami tak angkat telepon

Bacaan 3 menit

Sebuah video ibu yang mengancam akan gantung anak jika suami tak angkat telepon beredar di internet. Video tersebut bersumber dari kepolisian Thailand yang segera meringkus sang ibu.

Ibu bernama Nareumon Jampasert memang merekam sendiri video adegan dirinya gantung anak tersebut lewat ponselnya. Kemudian, ia mengirimkan video tersebut ke sang suami Jakrit Saisupan agar mau mengangkat telepon darinya.

[Video] Ibu ancam gantung anak jika suami tak angkat telepon

Di bagian awal video sebelum si ibu gantung anak.

Suami merasa ngeri dan tak tega anak lelakinya Theeradej Saisupan digunakan sebagai ancaman. Ia mengirimkan video tersebut ke ibu dan saudara perempuannya.

Kemudian, ibu dan saudara perempuan lelaki yang dipanggil akrab dengan nama Joe ini pun segera mengunggah video ke internet untuk mencari pertolongan bayi malang tersebut.

Dalam video itu, terlihat sang ibu tampak mengangkat tubuh Theeradej Saisupan. Anak yang masih mengenakan diaper tersebut sudah dalam kondisi leher yang terikat dengan tali.

Artikel terikait: Senyuman depresi, penyakit mental yang diam-diam mengincar mereka yang tampaknya bahagia.

Dalam video lengkap yang dijadikan bukti oleh polisi, Nareumon sudah menggantung anaknya hingga lehernya kesakitan. Kemudian, setelah benar-benar tercekik, ibu ini melempar bayinya ke kasur.

[Video] Ibu ancam gantung anak jika suami tak angkat telepon

Tali di leher untuk meyakinkan suami bahwa ia benar-benar akan gantung anak mereka.

“Lihat Joe. Kamu kan sangat peduli sama orang lain. Apa kamu peduli pada anakmu sendiri?” ujar Nareumon.

Ia melanjutkan, “Ini adalah sebuah tali. Aku memang belum membunuhnya. Dia belum mati. Tapi ia akan mati suatu hari nanti.”

Ancamannya soal telepon terdengar jelas pada kalimat selanjutnya, “Jika kamu tidak pulang ke rumah untuk mengambil anakmu, maka lihat saja apa yang terjadi hari ini. Apalagi kalau kamu tidak mau mengangkat teleponku.”

Segera setelah video tersebut viral di jagad internet Thailand yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia, polisi segera datang mengamankan Nareumon. Mereka juga mengambil Saisupan dari jangkauan ibunya.

Karena mendapat perhatian media, maka kepolisian menghadirkan Nareumon di depan media untuk melakukan konferensi pers. Kepada media Thailand yang dikuti India Express, ibu ini menjelaskan kondisinya.

Selama ini, ia selalu khawatir suaminya berselingkuh. Selain itu, pekerjaannya di bidang sales juga tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.

Kedua hal itu memicu depresinya. Apalagi ia harus mengurus sang anak dengan suami yang jarang pulang.

Nareumon mengaku bahwa selama ini ia selalu melampiaskan rasa frustasinya dengan menyakiti dirinya sendiri. Baru kali itu dia melibatkan anaknya saat mengancam suaminya.

Mendengar pengakuan Nareumon, banyak juga yang iba padanya. Depresi memang bisa membuat seorang ibu jadi membenci maupun menyakiti anaknya sendiri.

Karena itulah, pihak suami dan keluarganya batal melayangkan gugatan pada Nareumon. Mereka menyatakan bahwa insiden gantung anak yang dilakukan Nareumon adalah urusan keluarga semata.

Kasus ini bisa menjadi pengingat bagi para suami agar mendampingi istrinya yang memiliki penyakit mental depresi. Hal ini juga jadi alarm bahwa jika Bunda depresi, maka dianjurkan untuk segera mencari pertolongan profesional agar Bunda tak menyakiti diri sendiri dan orang di sekitar.

 

Kunci pernikahan bahagia adalah istri yang bahagia. Kunci parenting yang baik adalah dengan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Semoga kasus ini bisa jadi pengingat kita semua agar dapat menyayangi diri sendiri dan juga orang-orang di sekitar.

 

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Baca juga:

Seorang Ibu Bunuh Diri Bersama Bayinya Karena Depresi Pasca-Melahirkan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Syahar Banu

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • [Video] Ibu ancam gantung anak jika suami tak angkat telepon
Bagikan:
  • Remaja 15 Tahun Gantung Diri di Perumahan Elit Alam Sutra, Apa Penyebabnya?

    Remaja 15 Tahun Gantung Diri di Perumahan Elit Alam Sutra, Apa Penyebabnya?

  • Pelaku Penganiayaan 7 Siswa SD di NTT Tewas dikeroyok di Ruang Tahanan

    Pelaku Penganiayaan 7 Siswa SD di NTT Tewas dikeroyok di Ruang Tahanan

  • 20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

    20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

  • Remaja 15 Tahun Gantung Diri di Perumahan Elit Alam Sutra, Apa Penyebabnya?

    Remaja 15 Tahun Gantung Diri di Perumahan Elit Alam Sutra, Apa Penyebabnya?

  • Pelaku Penganiayaan 7 Siswa SD di NTT Tewas dikeroyok di Ruang Tahanan

    Pelaku Penganiayaan 7 Siswa SD di NTT Tewas dikeroyok di Ruang Tahanan

  • 20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

    20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti