Manfaat dan Jadwal Pemberian Vaksin PCV untuk Imunisasi Rutin

Sudah masuk menjadi program imunisasi rutin, berikut manfaat, jadwal, dan efek samping vaksin PCV untuk anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kabar baik buat Parents, nih. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menetapkan pneumococcal conjugate vaccine (PCV) atau vaksin pneumokokus konjugasi atau vaksin PCV ke dalam program imunisasi rutin. Berikut ini penjelasannya!

Vaksin PCV Masuk dalam Imunisasi Rutin Anak Indonesia

Mengutip laman resminya, Kemenkes mengungkapkan bahwa vaksin PCV akan masuk dalam imunisasi wajib anak-anak di Indonesia. Pemberian vaksin ini didasari pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/Menkes/2534/2020 tentang Pemberian Imunisasi Pneumococcus Konjugasi (PCV).

Vaksin PCV ini merupakan salah satu dari 3 jenis vaksin yang akan dimasukkan ke dalam program imunisasi rutin. Dua vaksin lain yang direncanakan menjadi program vaksinasi rutin adalah vaksin HPV dan vaksin Rotavirus.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, ketiga vaksin tersebut akan diprogramkan mulai tahun depan dengan sasaran semua masyarakat Indonesia tanpa selektif.

"Saya akan sangat senang kalau ini bukan hanya PCV, melainkan termasuk HPV dan Rotavirus. Karena itu, kita akan melakukan itu semuanya tahun depan," pungkasnya seperti yang dikutip dari laman resmi Kemenkes. 

Budi Gunadi mengatakan, pneumonia bisa mengganggu keseimbangan gizi bayi dan menyebabkan stunting pada anak. Selain itu, imunisasi ini juga diharapkan dapat membantu menurunkan angka kematian bayi dan balita. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Dengan melakukan roll out secara nasional (vaksinasi PCV), anak-anak kita bisa kita terlindungi dan terkendalikan kesehatannya sehingga mereka bisa berproduktif dewasanya nanti dan lebih sehat,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Pelaksanaan imunisasi ini sudah dimulai sejak 2017 lalu di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya, di Kepulauan Bangka Belitung serta di 8 Kabupaten di Provinsi Jawa Timur pada Juni 2021 dan 6 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jawa Barat pada Juli 2021. Dan di tahun 2022 ini Provinsi Sumatera Selatan ditunjuk sebagai daerah sasaran utama berikutnya. 

Sasaran penerima vaksin PCV sendiri adalah bayi usia 2 bulan dosis pertama. Selanjutnya, diteruskan dengan pemberian dosis kedua pada usia 3 bulan, serta dosis ketiga lanjutan pada usia 12 bulan. 

Artikel terkait: Penting untuk Pasangan dan Calon Buah Hati, Lakukan 5 Imunisasi Pranikah Ini

Mengenal Vaksin PCV Sebagai Imunisasi: Manfaat, Jadwal Pemberian, dan Efek Samping

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, vaksin PCV diberikan untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri steptococcus pneumoniae atau kuman pneumokokus. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kuman tersebut bisa menginfeksi siapa saja. Namun memang, lebih berisiko menghampiri anak-anak usia di bawah lima tahun dan lansia.

Adapun bakteri pneumokus sangat berbahaya dan dapat menimbulkan beberapa penyakit serius pada seseorang dengan cara masuk ke dalam aliran darah. Di antaranya menyebabkan penyakit seperti radang paru atau pneumonia (jika menyerang paru-paru), radang selaput otak atau meningitis, serta bakteremia atau infeksi darah. 

Di Indonesia sendiri, penyakit tersebut merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita. Masih berdasarkan data dari IDAI pada 2015, sekitar 14 persen dari 147 ribu anak di bawah usia 5 tahun meninggal karena pneumonia di Indonesia –sekitar 4,6 juta anak dan balita Indonesia mengidap pneumonia atau radang paru. 

Nah, dengan pemberian vaksin PCV ini, diharapkan angka kematian balita karena pneumonia tersebut bisa turun. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jenis Vaksin PCV 

Ada dua jenis vaksin PCV yang perlu diterima oleh anak. Keduanya adalah Pnemococcal Conjugate Vaccine (PCV13) dan Pneumococcal Polysaccharide Vaccine (PPSV23).

Vaksin PCV13 (dengan merek dagang Prevnar) diberikan dengan tujuan untuk mencegah infeksi 13 jenis bakteri dari spesies Streptococcus pneumoniae dengan formula konjugasi. Formula ini merupakan gabungan antara protein dan bakteri untuk meningkatkan perlindungan.

Vaksin mampu melindungi bayi dan balita selama jangka waktu 3 tahun, dan umumnya diberikan pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun.

Sedangkan, PPSV23 ini mencakup 23 jenis bakteri yang bekerja dengan formula polisakardia, dan diberikan dengan tujuan untuk menciptakan antibodi pada tubuh sebagai bentuk perlindungan untuk mengatasi masalah yang disebabkan strain bakteri pneumokokus. 

Kalau tadi PCV13 ditujukan pada bayi dan balita, PPSV23 (merek dagang Pneumovax 23) ditujukan pada orang dewasa. Yaitu yang berusia 65 tahun ke atas, atau usia 2-64 tahun dengan kondisi khusus seperti: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Penderita penyakit tertentu (jantung, paru-paru, diabetes, kecanduan alkohol, atau sirosis)
  • Penyakit di mana tubuh kesulitan melawan infeksi (kanker kelenjar getah bening, gagal ginjal, kerusakan limpa)
  • Sedang menjalani pengobatan (steroid, terapi radiasi)
  • Perokok aktif dan/atau menderita asma

Sejauh ini, imunisasi PCV yang diberikan telah dibuktikan mampu mencegah penyakit pneumokokus sekitar 50-70 persen.

Jadwal dan Harga Imunisasi PCV pada Anak

Mengutip laman IDAI, vaksin pneumokokus pada anak diberikan dalam 3 kali dosis dasar dan 1 kali dosis boosting.

Tiga kali dosis pertama diberikan pada anak di bawah 1 tahun, yaitu pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Prinsip pemberian vaksin PCV pada anak adalah vaksin diberikan pada anak usia 2 bulan dengan interval 4-8 minggu, dan diberikan selama 3 kali. Sementara itu, imunisasi booster bisa dilakukan saat anak berada di rentang usia 12-15 bulan. 

Untuk lebih jelasnya, info mengenai jadwal imunisasi anak bisa dilihat di sini: Jadwal Imunisasi Anak

Harganya? Imunisasi PCV diketahui masih cukup mahal karena belum resmi menjadi salah satu jenis vaksin wajib. Adapun rentang biaya untuk mendapatkan vaksin ini biasanya mulai berkisar dari Rp500 ribu hingga Rp2juta, tergantung dari jenis, merek vaksin, dan di mana bayi mendapatkan vaksin (klinik/RS). 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, dengan inisiasi pemerintah yang hendak menjadikan vaksin PCV sebagai program imunisasi rutin pada tahun depan, kemungkinan ke depannya akan ada subsidi dari pemerintah terkait biaya dan pelaksanaan imunisasi ini. 

Artikel terkait: 3 Mitos dan Fakta Imunisasi Anak yang Perlu Parents Ketahui, Jangan Ragu Vaksinasi!

Efek Samping dan Penundaan Vaksinasi

Menurut IDAI, vaksin pneumokokus cenderung memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan vaksin jenis lain seperti DPT. Efek samping yang timbul biasanya berupa:

  • Demam ringan
  • Muncul kemerahan atau rasa pegal di area suntikan
  • Sakit kepala
  • Anak menjadi rewel atau kehilangan nafsu makan

Biasanya, efek samping tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Namun, apabila anak mengalami efek samping seperti timbulnya gejala alergi berupa sesak napas, ruam kulit parah, tubuh dingin hingga kehilangan kesadaran, segera hubungi dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut. 

Sementara itu, meski tidak ada kontraindikasi absolut pada pemberian vaksin jenis ini, tetapi si kecil perlu menunda vaksinasi apabila kondisi kesehatannya sedang tidak baik seperti sedang tidak enak badan. Misalnya, mengalami batuk, demam, flu, atau pilek. Pemberian vaksin dalam kondisi ini dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping yang lebih berat dan vaksin menjadi tidak bekerja dengan maksimal. 

Artikel terkait: Jadwal Imunisasi Anak, Pastikan Tidak Ada yang Terlambat, Parents

Pengalaman Vaksin PCV

Berdasarkan pengalaman beberapa ibu di komunitas the Asianparent Indonesia, ternyata masih banyak orangtua yang tidak mengetahui mengenai vaksin PCV ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya informasi, baik dari klinik kesehatan anak atau rumah sakit tempat di mana orangtua memeriksakan diri atau juga kurangnya orangtua dalam mencari informasi seputar imunisasi wajib pada bayi. 

Berikut ini beberapa pengalaman para orangtua seputar pemberian vaksin PCV pada bayinya: 

  • Konsultasikan dengan dokter anak sebelum memutuskan memberikan vaksin PCV pada anak.
  • Anak harus dalam keadaan sehat sebelum diimunisasi.
  • Imunisasi PCV diberikan bersamaan dengan vaksin lain (booster), misalnya vaksin Rotavirus dan/atau DPT.
  • Biayanya bervariasi mulai dari gratis (di puskesmas dengan BPJS) hingga kisaran Rp600 ribu - Rp2 juta bila dilakukan di rumah sakit swasta.

Pertanyaan Populer Terkait vaksin PCV

Vaksin PCV diberikan pada usia berapa?

Vaksin PCV diberikan pada bayi sebagai berikut: 

  • Dosis 1 usia 2 bulan
  • Dosis 2 usia 3 bulan
  • Dosis 3 usia 12 bulan 

Imunisasi PCV itu untuk apa?

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah penyakit yang diakibat infeksi bakteri steptococcus pneumoniae atau kuman pneumokokus yang dapat menginfeksi siapa saja (bayi, balita hingga lansia). Di mana kuman ini bisa menyebabkan penyakit berbahaya seperti radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan bakteremia (infeksi darah). 

Berapa harga vaksin PCV?

Biaya dari vaksin ini tergantung dari di mana Anda mendapatkan. Bila Anda membawa si kecil ke puskesmas dan didukung dengan BPJS, maka Anda tidak akan dikenakan biaya (tanpa BPJS hanya dikenakan biaya administrasi Rp10 ribu hingga Rp15.000 saja). Sementara bila Anda membawa anak untuk vaksin ini bisa dikenakan biaya sekitar Rp600 ribu hingga Rp2 juta (ditambah dengan vaksin lain/booster

Vaksin PCV apakah wajib?

Ya, benar. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/Menkes/2534/2020 tentang Pemberian Imunisasi Pneumococcus Konjugasi (PCV), pemberian vaksin ini wajib diberikan sebagai imunisasi rutin pada bayi dan balita. 

Apa efek vaksin PCV pada bayi?

Sama seperti dampak imunisasi lainnya, imunisasi PCV juga bisa menimbulkan efek samping yang ringan seperti demam yang disertai nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntikan. Sementara pada sebagian anak, vaksin mungkin menimbulkan efek berupa reaksi alergi –sangat jarang terjadi.

Itulah penjelasan mengenai vaksin PCV untuk anak. Semoga perencanaan program vaksinasi PCV sebagai imunisasi rutin bisa segera terealisasikan secara menyeluruh di Indonesia, ya, Parents!

***

Artikel di-update oleh: Ester Sondang

Artikel telah ditinjau oleh: 

dr.Gita PermataSari, MD

Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Sumber:

Pneumococcal vaccine overview

https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/pneumococcal-vaccination/

Your Child's Immunizations: Pneumococcal Vaccines (PCV, PPSV)

https://kidshealth.org/en/parents/pneumococcal-vaccine.html 

Baca juga:

id.theasianparent.com/efek-samping-vaksin-covid

id.theasianparent.com/vaksin-untuk-anak

id.theasianparent.com/vaksin-hpv-untuk-anak