Uya Kuya positif COVID-19 bersama istrinya, Astrid Kuya. Ia membuat pengumuman mengejutkan itu pada Minggu, 14 Februari 2021, dalam unggahan video di akun Instagaram pribadinya @king_uyakuya. Cerita lengkap mengenai perjuangan mereka berhasil lolos dari maut yang disebabkan virus Corona itu pun sudah diunggahnya di channel Uya Kuya TV di hari yang sama.
Kini Uya Kuya dan istri sudah sembuh setelah sebulan bertarung COVID-19. Berikut ini cerita perjuangan Uya Kuya positif COVID-19 bersama istri.
Kisah Uya Kuya dan Istri Positif COVID-19
1. Uya Kuya Positif COVID-19 Bersama Istri
“Kita pengin minta maaf sebelumnya karena kita selama sebulan ini sekeluarga vakum dari YouTube. Kami enggak ada di mana pun karena ada kejadian yang sangat besar, mengerikan, menyeramkan, dan sangat menyedihkan bagi keluarga kita. Kita kena musibah, kena cobaan, yang di mana cobaan itu, kita khususnya saya berjuang antara hidup atau mati,” kata Presenter Uya Kuya mengawali ceritanya di channel YouTube Uya Kuya TV berjudul Ujian Terberat dalam Hidup Uya Kuya Family, Taruhannya Nyawa… yang tayang Minggu, 14 Februari 2021.
“Tangal 10 Januari kemarin saya mengalami demam, enggak enak badan. Enggak tahu kenapa saat itu saya berpikir, udah berpikir, ‘Ini kena covid, nih.’ Saya bilang sama Astrid, ‘Trid gue kena covid, nih.’ ‘Ah engga, ah,’ (kata Astrid),” lanjut suami dari Astrid Kuya itu.
2. Selalu Menerapkan Protokol Kesehatan dengan Baik
Meski sudah melihat kondisi suaminya yang demam dan kecurigaan sang suami akan COVID-19, Astrid masih tidak percaya suaminya terinfeksi COVID-19.
“Kenapa aku bilang enggak mungkin, karena protokol kesehatan kita luar biasa!” terang Astrid.
“Kita ketat sama masker, kadang pake masker dobel, cuci tangan. PCR SWAB aja kadang dua minggu sekali, kadang 10 hari sekali. Dan itu kita sekali PCR SWAB, tuh, semua sama tim YouTube, supir, istri supir, asisten, semua ikut rombongan. Karena kita, tuh, prokes banget dan parno sama Covid,” Uya menimpali istrinya.
3. Memutuskan Berhenti Syuting
Akhirnya demi keamanan keluarga dan seluruh timnya, di hari itu Uya memutuskan untuk tidak syuting terlebih dahulu. Ia bersama istrinya SWAB test segera ke rumah sakit.
“Akhirnya saya memutuskan untuk enggak syuting karena udah feeling, (sudah) demam. Abis itu kita SWAB besoknya, keluar hasil, Astrid yang ngabarin. Kita berdua positif.”
Setelah hasilnya diketahui, Uya Kuya beserta istri memeriksakan diri lebih lanjut di rumah sakit.
“Saya enggak enak. Saya langsung berpikir gimana caranya saya langsung ke rumah sakit untuk cek CT Scan sama ke dokter paru, periksa darah. Kita ke sana, CT scan saya paru-parunya aman pada saat itu.”
Sedangkan Astrid berbeda, karena ia penderita COVID-19 kategori OTG (orang tanpa gejala).
4. Mencoba Isolasi Mandiri Terlebih Dahulu
Setelah mengetahui dirinya dan Uya Kuya positif COVID-19, Astrid memutuskan agar mereka berdua sementara waktu pindah tinggal di unit apartemen yang lain (masih di apartemen yang sama). Saat itu kondisi Uya makin parah. Demamnya terus naik hingga hampir 40 derajat Celsius.
Malam itu malam yang sulit untuk mereka lupakan. Saat itu Astrid dan Uya tidur di kamar yang terpisah. Uya sudah tertidur pulas di kamarnya. Saat Astrid keluar kamarnya untuk memeriksa keadaan Uya, mungkin Uya kaget, terbangun, dan berteriak “Astrid gimana, Astrid gimana…” Tanpa sadar Uya terjatuh sambil terus meneriakkan hal yang sama.
“Terus aku pegang tangan kamu (Uya). ‘Kamu kenapa? Aku di sini, aku di sini,” cerita Astrid. “Kamu ngeliatin aku, terus tiba-tiba matanya kayak ke atas gitu, pucat, mukanya pucat, bibir pucat, mata ke atas, terus jatuh,” sambung Astrid.
Astrid kemudian terus berusaha membangunkan suaminya sambil berteriak dan menangis. Astrid masih sempat mengecek suhu tubuh Uya, dan saat itu demamnya hampir mencapai 40 derajat Celsius.
5. Uya dan Astrid Kesulitan Mencari Rumah Sakit
Waktu menunjukkan pukul 23.12 WIB. Ia kemudian menelepon dokter pribadi mereka untuk minta arahan. Namun dokter tak bisa sembarangan datang mengingat kondisi mereka berdua yang sudah terinfeksi. Dokter dan timnya yang berjumlah 3 orang baru datang esok hari dengan berpakaian APD lengkap.
Uya mendapatkan dua infus di tangan kanan dan kiri untuk vitamin C dan obat-obatan. Kadar oksigen dalam darahnya terus menurun sampai di bawah 90. Hingga akhirnya Astrid bertanya kepada dokter apakah suaminya masih mungkin untuk isoman atau harus dirawat di rumah sakit saat itu juga.
“Saya sendiri takut kalau Mas Uya tetap di rumah,” kata dokter mereka saat itu.
Uya dan Astrid kemudian bergerilya mencari rumah sakit yang bisa menerima mereka. Namun, saat itu sempat tidak ada. Bahkan di rumah sakit yang mereka memiliki kenalan baik yang bekerja di sana pun, tidak dapat. Beruntung, ada seorang kenalannya yang lain mengabarkan kalau rumah sakit tempatnya bekerja bisa menerima mereka.
Astrid disarankan untuk dirawat satu kamar dengan Uya meski OTG. Sekaligus ia bisa membantu merawat dan mengawasi kondisi suaminya. Benar juga, setiap kali Uya tertidur, saturasi oksigennya selalu menurun. Saat itulah ia buru-buru memanggil suster untuk segera menangani suaminya.
COVID-19 juga menyerang maag Uya dan menyebabkan muntah setiap kali ia makan. Padahal salah satu syarat cepat sembuh dari penyakit ini adalah makan yang banyak. Akhirnya makanan pun terpaksa dimasukkan melalui infus.
“Masukin obat langsung ke dalam darah itu sakit. Sampe nangis. Gue tuh nangis, setiap hari nangis saking sakitnya itu obat ke dalam darah. Itu perih banget kayak disayat-sayat. Jadi dari pagi sampe malam itu kita enggak bisa tidur,” kenang Uya.
6. Uya Menyarankan Semua Orang Punya Pulse Oximeter
Kini Uya Kuya dan Astrid sudah sembuh. Mereka sudah kembali ke rumah dan sedang memulihkah dirinya.
Uya Kuya menyarankan kepada semua orang untuk menyediakan pulse oximeter di rumahnya, terutama penderita COVID-19 yang OTG dan melakukan isolasi mandiri.
“Jadi ini penyakit yang kejam, penyakit yang enggak seperti orang bilang biasa-biasa aja. Orang bilang, ah penyakit COVID-19 gampang tinggal isolasi mandiri di rumah, itu untuk orang yang tanpa gejala. Tapi untuk yang tanpa gejala juga hati-hati loh, paru-paru kita juga pasti pengaruh,” kata Uya.
Hal ini dibenarkan Astrid yang OTG. “Aku OTG, enggak berasa apa-apa, tapi pas di-scan paru-paru di rumah sakit, ternyata ada kabut putih di dalam paru-paru.”
“Waktu gue CT scan pertama di rumah sakit itu paru-paru masih bersih, pas 3 hari kemudian paru-paru udah pada putih semua. Setelah gue sembuh pun itu masih ada sisa, flek-flek putih di paru-paru dan itu butuh waktu lama (untuk membersihkannya).”
Parents, demikianlah kabar Uya Kuya dan Astrid Kuya yang sempat positif COVID-19. Semoga kini mereka dan keluarga selalu diberikan kesehatan, ya.
Baca Juga:
Alami Pelecehan Seksual Secara Verbal, Cinta Kuya Marah dan Sedih
5 Artis ini punya cara hindari virus corona, seperti apa?
12 Artis Ini Umumkan Kehamilan di Tengah Pandemi, Siapa Saja?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.