Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang juga menjadi khulafaur rasyidin. Beliau diberi gelar Dzun Nurain karena menikah dengan dua putri Rasulullah yakni Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Utsman bin Affan Al-Amawi Al-Quarisy berasal dari Bani Umayyah yang dikenal sebagai pedagang kain yang dermawan dan kaya raya. Ia terkenal sebagai ahli ekonomi dengan jumlah ternak yang dimilikinya lebih banyak dibandingkan dengan peternak-peternak yang lainnya. Utsman disebut termasuk ke dalam golongan as-Sabiqun al-Awwalun, yaitu orang-orang yang lebih dulu masuk Islam dan beriman.
Utsman selalu menggunakan hartanya pada jalan Allah SWT untuk mendapatkan ridho Allah. Beliau bahkan pernah membeli sumur yang airnya sangat jernih kemudian sumur tersebut diwakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Dia juga pernah memperluas Masjid Madinah dan menyumbangkan 1000 ekor unta, 1000 dirham serta 70 ekor kuda untuk perang Tarbuk.
Kemudian, Utsman juga memberikan gandum yang diangkut oleh 1000 unta guna membantu orang miskin ketika musim kering tiba. Pada hari Jumat, dia memerdekakan seorang budak. Utsman juga melakukan perjalanan hijrah menuju ke Habsyah (Ethiopia) ketika kaum kafir Quraisy melakukan penyiksaan terhadap kaum muslim.
Artikel terkait: Kisah Nabi Sulaiman yang Cerdas dan Adil Terhadap Semua Mahluk Hidup
Hijrah, Utsman bin Affan Lalu Diangkat Menjadi Khalifah Ketiga
Utsman hijrah bersama dengan teman-temannya seperti Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan lainnya. Dia datang sesuai dengan perintah Rasulullah untuk hijrah ke Madinah. Tanpa pikir panjang, Utsman meninggalkan harta kekayaannya begitu saja. Semua usaha dagangannya serta rumah yang ditinggalkan begitu saja untuk memenuhi panggilan Allah SWT.
Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah ketiga setelah wafatnya Umar bin Khattab. Saat itu, usia beliau sekitar 70 tahun. Dalam masa kepemimpinannya, dia disebut sebagai pemimin yang membawa masa kejayaan paling baik dan paling sejahtera. Sampai katanya, rakyat bisa menunaikan ibadah haji selama beberapa kali. Karena semakin ramai umat muslim yang berhaji, maka Utsman memperluas Masjid Al Haram dan Masjid Nabawi (Madinah).
Dia yang mencetuskan ada polisi keamanan untuk rakyat dan membuat tempat khusus untuk mengadili suatu perkara karena suatu perkara umumnya akan diadili di masjid. Dalam masa kepemimpinannya, dia berhasil menguasai Syria dan wilayah Afrika Utara. Dia pun mengangkat Muawiyah bin Abu Sofyan dan Amr bin Ash sebagai gubernur untuk kedua wilayah tersebut. Selain itu, wilayah lain yang berhasil dikuasai adalah Iran, Khurasan dan Persia.
Utsman membukukan lembaran Al Quran yang sampai sekarang dibaca oleh umat Muslim di seluruh dunia. Dia menjadi khalifah selama 12 tahun dan wafat ketika sedang membaca Al Quran pada bulan haji di tahun 35 hijriah. Ketika itu, usianya 82 tahun dan dimakamkan di daerah Madinah.
Artikel terkait: Ajarkan tentang kesabaran kepada anak dari kisah Nabi Ibrahim AS
Sikap Teladan dari Kisah Utsman bin Affan
Kisah Utsman bin Affan sangat layak menjadi panutan khususnya bagi anak-anak ya, Bunda. Utsman termasuk sahabat nabi yang setia dalam mendampingi dan menyertai perjuangan Rasulullah SAW. Berikut ini beberapa sikap mulia dari sosok Utsman bin Affan yang layak dijadikan sebagai panutan.
1. Sifatnya yang Lembut dan Pemalu Hingga Disegani Malaikat
Diriwayatkan oleh Siti Aisyah bahwa Abu Bakar suatu hari ingin bertemu dengan Rasulullah yang saat itu sedang berbaring dengan baju agak tersingkap sampai betisnya terlihat. Setelah berbincang, Abu Bakar pulang dan kemudian Umar datang. Lalu Usman meminta izin bertemu dengan Rasulullah SAW. Mendengar Utsman yang datang, Rasulullah pun langsung duduk dan merapikan pakaiannya. Setelah Utsman pulang, Aisyah bertanya mengapa Nabi menyambut Utsman dengan cara yang santun. Rasulullah pun menjawab:
“Utsman seorang pemalu. Kalau dia masuk sedang aku masih berbaring, dia pasti malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang sebelum menyelesaikan keperluannya. Hai, Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seorang yang disegani para malaikat?” (HR. Ahmad)
Berdasarkan riwayat tersebut, Rasulullah telah mengajarkan rasa malu sebagai teladan bagi kita. Malu tidak akan memberikan sesuatu selain kebaikan. Sebaliknya, Bunda akan sulit mendapatkan kebaikan kalau hilang rasa malu.
Artikel terkait: Kisah Nabi Ilyas AS, Tauladan Bagi si Kecil Jadi Sosok yang Tangguh dan Tak Mudah Menyerah
2. Merasa Sungkan Kalau Sampai Tak Menolong Kaum yang Kesulitan
Ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah, mereka mengalami masalah. Di sana, ada sumur milik Yahudi yang airnya sengaja didagangkan sedangkan kaum Muslim telah meninggalkan hartanya di Mekah. Utsman segera pergi ke rumah Yahudi tersebut untuk membeli setengah sumurnya yaitu satu hari milik muslimin dan satu hari menjadi hak orang Yahudi. Ketika giliran hak Utsman, maka umat Muslim mengambil air kebutuhan selama 2 hari. Karena perdagangan airnya tidak berkembang, Yahudi menjual sumur kepada Utsman.
3. Kekayaan yang Melimpah di Tangan Utsman untuk Agama
Sikap dermawan Utsman tidak hanya dikenal di kalangan umat yang masih miskin namun Utsman tidak segan memberikan hartanya dalam perjuangan agama Islam. Sama seperti saat kaum Muslim dilanda krisis ekonomi dan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan perang Tabung karena perbekalan dan senjata yang kurang.
Di tengah kesedihan itulah, Ustman memberikan 200 ekor unta lengkap dengan persentaannya. Rasulullah SAW tersenyum menerima bantuan tersebut sambil berdoa.
“Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu, wahai Utsman. Dosa yang kamu rahasiakan maupun dosa yang kamu nyatakan” (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf)
Itulah sedikit kisah keteladanan khalifah Utsman bin Affan yang bisa Parents ajarkan pada si Kecil.
Baca juga:
4 Sifat Wajib Rasul yang Patut Diketahui dan Dicontoh Buah Hati Parents
Meneladani Keteguhan Hati Fatimah Az Zahra, Perempuan Ahli Surga Putri Rasulullah
Meneladani 6 Sifat Mulia Siti Khadijah, Istri Pertama Rasulullah SAW