Uji Coba Pertama Vaksin Corona Dilakukan, Begini Hasilnya Menurut Ilmuwan China

Inilah perkembangan hasil uji coba vaksin selengkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jumlah pasien COVID-19 sudah mencapai sekitar lima juta jiwa, hal ini mendorong kebutuhan vaksin untuk mengatasinya. Seiring dengan itu, uji coba vaksin COVID-19 juga rupanya sudah dilakukan dan mendapat hasil memuaskan.

Percobaan vaksin ini dilakukan oleh para ilmuwan China, dengan hasil yang aman dan diperkirakan efektif melawan Virus Corona.

Bagaimana Uji Coba Vaksin COVID-19 Dilakukan?

Para peneliti dari China telah melakukan serangkaian uji coba vaksin kepada sekitar 108 orang dewasa.

Vaksin diuji pada sekitar 108 orang dewasa yang sehat dengan diberi dosis COVID-19 jenis vektor adenovirus tipe 5 (Ad5-nCoV). Kelompok uji ini terdiri atas sukarelawan dengan rentang usia 18-60 tahun yang terbagi menjadi tiga kelompok, masing-masing berisi 36 orang.

Responden diberikan obat sejenis flu biasa atau adenovirus yang melemah untuk mengirimkan materi genetik yang bisa mengkode dirinya untuk menemukan protein dalam SARS-CoV-2 virus, penyebab COVID-19.

Sel-sel ini akan menuju ke kelenjar getah bening, tempat sistem kekebalan tubuh seseorang menciptakan antibod. Nah, antibodi inilah yang dapat mengenali virus, lalu menyerang virus tersebut. Hasil pun didapatkan bahwa memang antibodi ini bisa berkembang dalam dua minggu.

Masing-masing kelompok diberikan Ad5 dalam jumlah kecil, sedang, dan besar. Setelah sekitar empat minggu percobaan, peneliti tidak menemukan adanya reaksi serius terhadap vaksin tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!

Berdasarkan penelitian, efek samping dari Ad5 hanyalah gejala ringan dan tidak serius.

Efek samping paling umum yang dirasakan hanyalah gejala ringan. Efek samping yang muncul tersebut mulai dari nyeri ringan di area injeksi, kelelahan, dan demam dalam kurun waktu kurang lebih dua hari.

Dari percobaan pun didapatkan bahwa hampir setiap responden mengembangkan antibodi dalam 28 hari. Sementara itu, antibodi yang menempel pada virus pun meningkat sebanyak empat kali lipat pada 97% kelompok uji.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lalu, pada kelompok yang diberikan dosis besar Ad5, ditemukan sebanyak 75% responden memiliki antibodi yang bisa menetralkan SARS-CoV-2 dalam tubuh. Respon sel T tubuh pun meningkat hingga sekitar 93% untuk melawan virus.

"Hasil ini merupakan hal yang penting. Percobaan menunjukkan bahwa dosis tunggal dari vektor adenovirus tipe 5 baru Covid-19 (Ad5-nCoV) adenovirus menghasilkan vaksin khusus virus dan sel T dalam 14 hari," ujar Profesor Wei Chen dari Institut Bioteknologi Beijing dalam sebuah pernyataan.

Meski Ad5 bisa membuat respon imun yang cepat dalam tubuh, ilmuwan memberi peringatkan bahwa belum benar-benar ada jaminan obat bisa secara efektif melawan Virus Corona.

Artikel Terkait : Tidak menerapkan lockdown, ini 7 kebijakan pemerintah mencegah penyebaran Corona di Indoensia

Butuh Penelitian dan Pengujian Lebih Lanjut

Diperlukan penelitian lebih lanjut dan percobaan lain untuk menentukan efektivitas vaksin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini oleh para ilmuwan diinterpretasikan dengan hati-hati. Pasalnya, kemampuan untuk memicu respons kekebalan tubuh ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin bisa melindungi seseorang dari COVID-19.

Akan tetapi, penemuan vaksin ini bisa dikatakan menjadi langkah awal untuk pengembangan vaksin COVID-19 walau masih jauh untuk bisa dipakai oleh semua orang. Di sisi lain, Ad5 masih memiliki beberapa masalah.

Kendala terbesarnya ialah manusia bisa kebal terhadap adenovirus tipe 5. Hal ini pun terlihat pada percobaan, yakni responden memiliki kekebalan sebelumnya terhadap virus yang bisa memperlambat kerja vaksin.

"Kekebalan Ad5 yang sudah ada sebelumnya dapat memperlambat respons kekebalan yang cepat terhadap SARS-CoV-2, juga bisa menurunkan tingkat tanggapan yang optimal," kata Profesor Feng-Cai Zhu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait : Jadwal mudik lebaran 2020 akan diganti, ini kebijakan pemerintah untuk masyarakat

Hasil akhir dari vaksin ini pun akan dievaluasi selama 6 bulan. Peneliti berharap agar pasien bisa menunjukkan resistensi terhadap Virus Corona.

Kini uji coba yang kedua sedang berlangsung di Wuhan sebagai titik awal pandemi. Uji coba melibatkan sekitar 500 orang dewasa yang akan melihat pengaruh obat terhadap pasien yang berusia lanjut atau di atas 60 tahun.

Demikian informasi tentang uji coba vaksin COVID-19. Semoga saja vaksin COVID-19 ini memang cepat ditemukan.

Baca Juga :

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

nisya