Bicara mengenai pulau Bali, pasti yang langsung terbayang oleh Anda adalah surganya wisata alam, kuliner, serta sejumlah wisata spiritual yang masih sangat kental dan masih tetap dilakukan oleh masyarakat Bali. Salah satunya adalah tradisi Melukat, yang kini menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Berasal dari kata Sulukat, “Su” yang artinya baik dan “lukat” berarti penyucian. Melukat merupakan salah satu upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dari hal negatif. Tradisi ini juga merupakan salah satu ritual keagamaan yang diperuntukkan umat Hindu di Bali.
Menurut Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Nyoman Nuarta, melukat erat kaitannya dengan konteks vertikal atau hubungan dengan Yang di Atas. Kata dia, minat wisata spiritual di pulau Dewata itu akan terus mengalami peningkatan.
Tingginya minat wisatawan membuat sejumlah agen perjalanan menawarkan paket khusus Melukat. Biasanya, wisatawan akan diajak melakukan upacara penyucian diri selama setengah hari, dan kemudian dilanjutkan dengan aktivitas lain seperti mengunjungi pura dan menikmati pemandangan alam.
Melukat sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, melainkan upacara ini sudah dilakukan secara turun-temurun oleh umat Hindu sampai hari ini. Hanya saja baru populer saat ini karena banyak artis yang melakukan Melukat.
Artikel Terkait: Tradisi Omed Omedan, Ritual Unik Bali yang Sering Salah Kaprah
Mengenal Tradisi Melukat Lebih Dekat
Melukat merupakan salah satu bagian penting dari pelaksanaan upacara Manusa Yadnya, yang memiliki tujuan untuk membersihkan tubuh dan pikiran dari pengaruh negatif. Ritual keagamaan umat Hindu di Bali yang satu ini melibatkan penggunaan air sebagai pembersih. Dipercaya air yang digunakan dalam upacara ini bisa membuat Anda merasa lebih baik.
Biasanya, umat Hindu melaksanakan upacara Melukat pada saat bulan purnama, tilem, atau saat hari besar lainnya. Namun banyak juga masyarakat Bali yang melakukannya di hari biasa untuk bermeditasi. Dan umumnya, Melukat dilakukan secara bersama-sama.
Ternyata upacara Melukat juga memiliki tujuh jenis dengan masing-masing tujuan yang berbeda, lho. Kalau Anda tertarik mengikuti upacara ini, pastikan tahu tentang tujuannya, ya.
Terdapat 7 jenis Melukat dengan beragam tujuan, di antaranya adalah Melukat Astapungku yang berguna untuk membersihkan dan menyucikan kemalangan akibat pengaruh kelahiran dan Tri Guna (Satwan, Raja, Tamas) yang tidak seimbang.
Berikutnya, ada Melukat Surya Yomana untuk melepas noda dan kotoran pada bayi, Melukat Gini Ngelayang untuk pengobatan penyakit, Melukat Prabu untuk memohon agar para pemimpin mendapatkan kemakmuran, hingga Melukat Gomana, Melukat Semareba, dan Melukat Ratna.
Artikel Terkait: 6 Negara Ini Punya Tradisi Unik Rayakan Waisak
Lokasi Tradisi Melukat
Ritual keagamaan satu ini biasanya diadakan di pura, tempat pemandian, tempat bersejarah, bahkan laut. Salah satu tempat yang paling terkenal adalah Pura Tirta Empul, yang terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Namun selain Pura Tirta Empul, Anda bisa mengunjungi tempat melukat lain, seperti Pura Gua Giri Putri atau Pura Dalem Pingit Sebatu.
Tata Cara Melukat
Sama seperti ritual yang lainnya, Melukat juga memiliki tata cara yang wajib untuk diikuti. Salah seorang Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana, Professor I Gede Pitana menjelaskan bahwa prosesi Melukat mungkin bisa saja sedikit berbeda dari tempat satu dengan tempat lainnya.
Itupun hanya urutan melukat di pancuran air saja yang berbeda. Ada yang berurutan dari kanan ke kiri atau kiri ke kanan, tergantung dari kebiasaan yang dilakukan masyarakat setempat. Kata beliau, wisatawan hanya perlu mengikuti alurnya saja.
Biasanya, upacara ini akan dipimpin oleh sulinggih atau pemuka agama Hindu. Nantinya, sulinggih akan membacakan mantra kepada sesajen yang tersedia, seperti pejati, dupa, dan canang sari. Orang yang menjalaninya pun sama, akan dimantrai oleh sulinggih dan kemudian disiram menggunakan air suci.
Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan membasuh diri di mata air untuk membersihkan diri dan pikiran. Usai membasuh diri dengan air, wisatawan diperbolehkan untuk membilas dan berganti pakaian. Terakhir, wisatawan bisa melakukan sembahyang dan dipercikkan air suci oleh petugas setempat.
Adapun beberapa larangan yang harus dihindari, antara lain perempuan yang sedang haid, tidak boleh mengumpat, serta dilarang meludah atau buang air kecil di tempat ritual tersebut.
Artikel Terkait: Mengulik Tradisi Unik Waisak di Berbagai Daerah Indonesia
Artis yang Mengikuti Tradisi Melukat
Tidak hanya masyarakat biasa saja, tradisi ini ternyata cukup populer di kalangan artis Tanah Air. Maka tak mengherankan jika banyak artis yang telah melakukan Melukat. Sebagian besar dari mereka melakukannya untuk membersihkan diri dari pengaruh negatif.
Artis tersebut diantaranya adalah Ariel Tatum, Nikita Willy, Pevita Pearce, Raline Shah, Cita Citata, Jessica Iskandar, Nora Alexandra, dan masih banyak lagi.
Itulah informasi tentang tradisi Melukat. Apakah Anda tertarik untuk mengikutinya?
***
Baca juga:
6 Tradisi Lebaran Nabi Muhammad, Masih Lestari Hingga Kini
5 Rekomendasi Wisata Edukasi di Bali untuk Dikunjungi bareng Anak
Potret Liburan Mikha Tambayong di Bali
6 Fakta Tradisi Melukat, Ritual Adat Bali Sering Dijalani Para Seleb
www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1458259-6-fakta-tradisi-melukat?page=5&utm_medium=page-5
Mengenal Tradisi Melukat, Ritual Penyucian Diri Khas Masyarakat Bali
www.goodnewsfromindonesia.id/2021/12/17/mengenal-tradisi-melukat-ritual-penyucian-diri-khas-masyarakat-bali
Melukat, Tradisi Umat Hindu di Bali dan Wisata Spiritual
travel.kompas.com/read/2021/12/15/180500527/melukat-tradisi-umat-hindu-di-bali-dan-wisata-spiritual-?page=all.
7 Artis Jalani Melukat di Bali, Sempat Dikira Pindah Agama
www.suara.com/entertainment/2021/12/14/174136/7-artis-jalani-melukat-di-bali-sempat-dikira-pindah-agama?page=2