Makan bersama memang sudah lama jadi tradisi dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang diwariskan oleh para tetua dan nenek moyang. Tak hanya di satu daerah, makan bersama ala orang Indonesia ini berasal dari berbagai daerah dengan ciri khasnya masing masing.
Tradisi Makan Bersama ala Orang Indonesia
Tradisi makan bersama ini juga memiliki nama unik tersendiri di tiap daerah. Melalui tradisi inilah, kebersamaan yang kental antar masyarakat setempat bisa terjalin dengan kuat. Tak hanya itu, tradisi menyantap makanan bersama ini juga dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta.
Berikut tradisi makan bersama ala orang Indonesia yang berasal dari berbagai daerah. Yuk simak
1. Ngeliwet dari Jawa
ytimg.com
Tradisi makan bersama ala orang Indonesia yang pertama adalah Ngeliwet. Ngeliwet merupakan salah satu tradisi dari pulau Jawa tepatnya Solo dan dari adat Sunda. Tradisi ini dilakukan dengan menghidangkan nasi liwet yang beralaskan daun pisang.
Menu dari tradisi ngeliwet ini umumnya menu sederhana seperti nasi, beberapa lauk pauk dan sayuran. Dalam tradisi liwet ini makanan di tata di atas daun pisang kemudian orang orang akan mengelilingi daun pisang tersebut dan duduk lesehan untuk menikmati hidangan khas ngeliwet secara bersama sama.
2. Megibung dari Bali
Tradisi makan bersama berikutnya berasal dari daerah Bali yaitu Megibung. Tradisi Megubung ini merupakan tradisi makan bersama yang mirip dengan ngeliwet dari pulau Jawa.
Sebutan Menggibung sendiri berasal dari kata “gibung” yang berarti dilakukan secara bersama-sama. Tak jauh berbeda dengan ngeliwet, tradisi ini juga dilakukan dengan menaruh makanan dan berbagai lauk di atas daun pisang. Kemudian hidangan tersebut dimakan dengan duduk lesehan secara bersama-sama.
Menu yang biasa disajikan dalam tradisi Megibung ini berupa nasi, pepesan, sate kablet, lawar merah dan sayur-mayur.
Artikel Terkait: Palang Pintu, Tradisi Adat Pernikahan Suku Betawi yang Sarat Makna
3. Tumpengan dari Jawa
Tradisi makan bersama yang sudah di kenal hampir di Tanah air adalah Tumpengan. Tumpengan sendiri merupana sebutan untuk nasi tumpeng yang penyajian nasi nya dibentuk kerucut seperti gunung dan ditata bersama lauk pauk seperti ayam goreng, telur, tempe, tahu, dan masih banyak lagi di atas sebuah tampah.
Biasanya nasi tumpeng disajikan pada saat momen tertentu seperti perayaan ulang tahun, hari kemerdekaan, hingga berbagai momen sakral lainnya.
Asal mula nasi tumpeng sendiri berasal dari wilayah Jawa (termasuk Madura dan Bali). Pada mulanya, sebelum agama Islam masuk ke nusantara, nasi tumpeng dibuat sebagai persembahan kepada gunung-gunung sebagai bentuk tanda penghormatan bahwa ada leluhur yang mendiami gunung-gunung tersebut.
Kini tradisi tumpengan hampir dilakukan di setiap daerah tidak hanya terbatas di pulau Jawa. Variasi tradisi tumpengan ini juga sudah sangat bervariasi mulai dari tumpeng mini hingga adanya tumpeng yang terbuat dari bahan selain nasi sepeti tumpeng mie dan sebagainya.
4. Botram dari Sunda
Ada lagi tradisi makan bersama ala orang Indonesia yang berasal dari tanah sunda yaitu Botram. Secara ringkas, tradisi ngabotram merupakan tradisi makan bersama yang dilakukan dengan keluarga besar, kenalan dekat, atau bahkan tetangga dekat rumah.
Tradisi menyantap makanan bersama ini bisa dilakukan dimana saja, seperti di rumah, di kebun, di halaman, pantai, ataupun tempat lainnya yang disepakati.
Selain makan bersama, tradisi ngabotram ini dilakukan untuk saling mengeratkan silaturahmi, sambil bercengkrama ataupun menikmati liburan bersama keluarga dekat.
Untuk menu hidangan dalam tradisi ngabotram ini umumnya berasal dari menu khas tanah Pasundan yang berupa makanan tradisional bercita rasa rumahan yang khas sunda seperti, sambel, lalapan, dan ikan asin.
Selain itu, ada menu lainnya yang sering juga dijumpai dalam tradisi ngabotram ini adalah ikan goreng, tempe orek, nasi liwet, dan yang tidak kalah penting yakni kerupuk.
5. Bajamba Dari Minang
Daerah lain yang juga punya tradisi makan bersama selanjutnya adalah Sumatera Barat tepatnya berasal dari suku Minang. Tradisi menyantap makan bersama ini diberi nama Bajamba. Bajamba merupakan kebiasaan makan masyarakat Minang yang sudah dilakukan secara turun temurun.
Diketahui, tradisi ini telah ada sejak agama Islam masuk ke ranah Minang. Bajamba sendiri kerap dilakukan saat perayaan hari besar keagamaan seperti Idulfitri ataupun Iduladha serta perayaan lain yang berhubungan dengan tradisi adat, atau pertemuan penting lainnya.
Menu makanan yang disajikan dalam tradisi ini umumnya lauk pauk Minang yang telah menjadi ciri khasnya.
6. Patita dari Maluku
Tradisi makan bersama ala orang Indonesia ada juga yang berasal dari Maluku. Seperti diketahui Maluku memiliki cukup banyak tradisi yang masih dipertahankan hingga saat ini, salah satunya adalah Makan Patita.
Makan Patita sendiri merupakan tradisi makan bersama dengan orang namun dalam jumlah yang besar serta dilandasi asas kekeluargaan. Ada beberapa daerah yang masih kuat melestarikan tradisi ini, yaitu Desa Oma di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku, Ambon, Provinsi Maluku.
Masyarakat di Desa Oma sendiri kerap melaksanakan tradisi makan Patita ini setidaknya setahun sekali, lima tahun sekali, atau bahkan dua belas tahun sekali. Hal ini tergantung dari situasi dan kondisi di daerah tersebut.
Saat acara makan Patita ini, masyarakat akan disuguhkan dengan berbagai jenis makanan tradisional khas masyarakat Maluku, antara lain ada kasbi (singkong), sagu, pisang rebus, kohu kohu (urap), ikan goreng, ikan bakar, ikan kuah, colo colo, papeda, sayur-sayuran serta masih banyak lagi.
Umumnya, budaya makan Patita ini biasa diadakan saat hari-hari penting seperti ulang tahun desa, ulang tahun tempat ibadah seperti gereja atau masjid, hingga perayaan hari jadi kota dan provinsi di Maluku.
Tradisi kuliner khas Maluku ini juga kerap digelar setidaknya setahun dua kali yaitu setiap tanggal 2 Januari dan di bulan Desember.
Artikel Terkait: 8 Tradisi Unik Gotong Royong di Indonesia yang Kaya Makna
7. Binarundak dari Sulawesi Utara
Tradisi makan bersama yang selanjutnya berasal dari Sulawesi Utara. Tradisi menyantap makan bersama ini dinamakan Binarudak. Binarudak sendiri merupakan tradisi makan yang dilakukan setiap hari ketiga setelah lebaran.
Di mana dalam tradisi binarundak, masyarakat yang merantau diharuskan untuk pulang ke kampung halaman kemudian di hari ketiga lebaran untuk merayakan tradisi Binarundak ini.
Dalam tradisi ini, menu makanan yang akan dibuat anatara lain nasi bakar yang dalam proses masaknya menggunakan bambu dan kemudian disantap secara bersama-sama.
8. Bagawa dari Belitung
Salah satu keunikan dari masyarakat Belitung dalam hal kuliner yaitu adanya tradisi makan bersama yang disebut Bagawa. Tradisi yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini, bisa anda nikmati dengan berkunjung ke rumah adat Belitung yang berupa rumah panggung ukuran besar.
Anda bisa menikmati sensai makan ala Bagawa di sana dengan hanya membayar Rp160 ribu untuk 4 orang.
(KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F)
Biasanya makanan yang dihidangkan dalam tradisi Bagawa ini, terdiri dari lauk ikan, ayam, sayuran, dan kue. Ada juga sate ikan pari yang dimasak kucai, gangan darat dari daging sapi, ayam dimasak ketumbar nanas, sayuran jantung pisang, hingga daun singkong.
Sebagai pelengkap akan disuguhkan juga sambal serai dan terkahir ada makanan penutup berupa kue bingke dan engkak.
Itulah tradisi makan bersama ala orang Indonesia yag masih sering dilakukan hingga saat ini. Tradisi ini bisa mengikat tali silaturahmi, menjalin kekompakan dan keakraban antar warga.
Tak heran, berbagai daerah di Indonesia menjunjung tinggi tradisi menyantap makanan khas daerah masing masing ini secara bersama sama. Wah kalau di daerah Parents adakah tradisi makan bersama seperti ini?
Baca Juga:
Mengenal Tradisi Patita, Budaya Makan Bersama Masyarakat Ambon
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.