Ada banyak tradisi daerah di Indonesia yang juga beririsan dengan perayaan keagamaan tertentu, salah satunya adalah tradisi Ledug Suro di Magetan, Jawa Timur. Tradisi ini merupakan kegiatan keagamaan yang dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam pada 1 Muharram.
Asal Mula Istilah ‘Ledhug Suro’
Sumber: Qureta
Darimana istilah tradisi Ledug Suro di Magetan ini? Rupanya Ledhug merupakan istilah dari ‘Lesung Suro’ atau ‘Bedug Muharram’.
Untuk memudahkannya, masyarakat Magetan pun akhirnya menyingkatnya menjadi ‘Ledug Suro’.
Adapun lesung adalah alat musik yang berasal dari alat penumbuk padi, sedangkan bedug adalah alat umat Islam dalam menandakan ibadah sholat.
Selain itu ada pula suara gong dan alat musik lainnya yang berpadu harmoni sebagai keunikan musik tradisional. Gong sendiri dikenal sebagai alat musik produk industri Magetan.
Artikel Terkait: Mengenal Sekura, Tradisi Idul Fitri Asal Lampung yang Pererat Persaudaraan
Prosesi Ledug Suro Magetan, Apa Saja yang Bisa Dinikmati Wisatawan?
Prosesi Ledug Suro ini rupanya cukup panjang, Parents.
Sebelum proses dimulai, ada prosesi “Andum Berkah Bolu Rahayu”. Pada prosesi ini, ribuan masyarakat akan berkumpul di depan alun-alun kota dan berebut bolu atau roti!
Sebelumnya, roti tersebut dipersembahkan secara ritual karena dipercaya memberikan rezeki dan rahmat bagi siapapun yang mengkonsumsinya. Nah roti ini akan diarak menjadi sebuah gunungan yang sangat besar dan terdiri dari ribuan kue bolu rahayu.
Kue bolu akan dirangkai menjadi 4 bentuk, yakni lesung, bedug, gong, dan gunungan.
Ada pula iringan tarian tradisional Jarak Lawu yang dibawakan oleh para siswa SD dan pawai. Tradisi ini berlangsung selama satu minggu penih hingga puncaknya pada tahun baru Islam.
Tampilan Kue Bolu Rahayu, Bulat dan Penuh Makna!
Sumber: Pariwisata Magetan Blog
Kue bolu rahayu sendiri menjadi kue khas Magetan yang diperebutkan di saat Kirab Ledug Suro, lo!
Rotinya berbentuk oval seperti telur dengan warna coklat keemasan. Umumnya roti ini diproduksi secara rumahan sehingga menunjang ekonomi warga.
Rasanya? Manis dengan aroma jeruk purut yang khas! Kue ini bahkan dipercaya sudah ada sejak zaman Belanda, lo!
Artikel Terkait: Mengenal Alat Musik Tradisional Gamelan Jawa: Sejarah, Fungsi dan Jenis-Jenisnya
Tujuan Ledug Suro Dirayakan
Ledug Suro sendiri diadakan untuk merayakan Tahun Baru Saka pada 1 Suro atau Tahun Baru Islam 1 Muharram.
Hal ini menunjukkan selebrasi unik antara dua kebudayaan berbeda yang tetap harmonis!
Ledug Suro pun dirayakan untuk menjadi destinasi wisata Magetan serta membudayakan tradisi yang sudah lama berkembang.
Selain itu ada pula lomba-lomba seperti lesung-bedug, wayang kulit, reog, dan tari-tari tradisional lainnya yang menghibur wisatawan.
***
Baca Juga:
Elegan! Ini 8 Jenis Kain Tradisional Indonesia yang Mendunia
15 Alat Musik Harmonis dan Cara Memainkannya, Tradisional hingga Modern
6 Tradisi Mahar Unik dan Termahal di Indonesia, Ada yang Sampai Ratusan Juta!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.