Mengurus anak setiap hari, memastikan urusan rumah tangga berjalan lancar, belum lagi pekerjaan kantor. Semua itu tentu menguras energi, sehingga seringkali profesi sebagai orangtua membuat seseorang menjadi stres.
Meski demikian, selalu ada kebahagiaan tersendiri saat menjadi orangtua. Melihat anak tumbuh sehat dan ceria adalah salah satunya. Jangan sampai, banyaknya masalah dalam keseharian menghalangi Anda menjadi orangtua bahagia.
Melansir dari Foxnews.com, berikut ini 10 tips untuk menjadi orangtua bahagia yang diberikan oleh para ahli di bidang parenting.
1. Terhubung dengan sang anak
Dr. Laura Markham, seorang psikolog klinis di New York menyatakan, “Orangtua tidak perlu menghabiskan setiap jam setiap harinya bersama sang anak, tapi waktu yang dihabiskan untuk mengukir kenangan bersama si kecil akan membuat orangtua dan anak lebih bahagia.”
Menjalin hubungan dekat dengan sang anak bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti membacakan dongeng sebelum anak tidur, atau sesi mengobrol sebentar setelah makan malam. Jadikan hal ini sebagai rutinitas, jadi meski waktu yang kalian habiskan singkat, namun tetap berkualitas.
Artikel Terkait: Tips Menghabiskan Waktu Berkualitas Bersama Anak Bagi Orangtua Sibuk
2. Mengurangi kesibukan dengan mengerjakan lebih awal
Orangtua seringkali merasa tertekan atau stres, saat ada banyak hal yang harus ia kerjakan dalam waktu bersamaan. Hal ini bisa memicu emosi, yang akhirnya membuat orangtua membentak anak tanpa sengaja.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengerjakan hal lebih awal dari jam yang ditentukan. Seperti menyiapkan keperluan sekolah di malam hari sebelum tidur, atau menyiapkan bahan-bahan untuk makan siang bersamaan dengan saat menyiapkan sarapan. Sehingga Anda memiliki waktu lebih untuk istirahat.
Artikel Terkait: Tips Bagi Ibu yang Bekerja Untuk Menyeimbangkan Karir dan Keluarga
3. Berhenti membentak atau berteriak pada anak
Bila Anda sering membentak atau berteriak pada anak, baiknya hentikan segera. Karena selain akan memberikan trauma pada anak, orangtua juga akan merasa bersalah setelah ia berteriak pada anak.
Artikel Terkait: “Tolong Jangan Berteriak Padaku”, Surat Curahan Hati Anak pada Orangtuanya
Kebiasaan membentak anak bisa dihentikan dengan kemauan yang sungguh-sungguh dari orangtua. Mulailah dengan membuat daftar hal yang bisa Anda lakukan untuk mengalihkan perhatian agar tidak berteriak pada anak. Seperti menarik napas dalam-dalam, atau berjalan keluar ruangan.
Awalnya mungkin akan sulit, namun jika terus dicoba, Anda akan merasa lebih tenang. Saat ada dorongan untuk berteriak, tenangkan diri Anda. Mungkin akan butuh waktu beberapa bulan untuk benar-benar menghentikan kebiasaan membentak anak.
Namun, jika Anda berhasil melakukannya, Anda akan merasa lebih bahagia. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi pelajaran bagi anak, bahwa kemarahan tidak seharusnya ditimpakan pada orang lain.
Artikel Terkait: Lakukan 10 Cara Ini Agar Tak Perlu Berteriak Pada Anak
4. Jangan terlalu keras pada diri sendiri
Perlu Anda ingat, tidak ada orangtua yang sempurna di dunia ini. Semua orangtua pasti pernah melakukan kesalahan, jadi jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Jika Anda menerapkan espektasi terlalu tinggi pada metode parenting yang Anda lakukan, Anda akan mengalami tekanan hingga bisa menjadi stres.
Selain mengakui kesalahan dan berusaha memperbaikinya, Anda juga perlu memuji diri sendiri atas pencapaian yang Anda lakukan. Lihat sisi positif dari kesalahan yang telah terjadi, sehingga tidak terus menerus menyalahkan diri sendiri.
5. Hilangkan rasa bersalah
Menjadi orangtua seringkali harus berhadapan dengan rasa bersalah ketika sesuatu yang buruk menimpa anak kita. Rasa bersalah bisa meningkatkan stres dan membuat orangtua susah untuk bahagia.
Karena itu, hilangkan kosakata ‘seharusnya’ dari kamus Anda. ‘Seharusnya aku tidak melakukan itu, seharusnya aku melakukan lebih…’
Kalimat-kalimat tersebut akan menumpuk rasa bersalah Anda, sehingga membuatmu sulit menjadi orangtua bahagia. Sebaliknya, perbanyak kosakata positif yang mendorong semangat untuk menjadi orangtua yang lebih baik.
Artikel Terkait: Cara Mendeteksi Perasaan Bersalah Sebagai Orangtua dan Solusinya
6. Kenali tingkat stres Anda
Melihat senyum si kecil pun sudah bisa menghilangkan stres orangtua
Pada penghujung hari, cobalah duduk sejenak untuk merenung. Pikirkan seberapa banyak hal yang Anda lalui hari ini, dan berapa tingkat stres yang terjadi saat menghadapinya. Kemudian lakukan sesuatu untuk menurunkan tingkat stres tersebut.
Cara menghilangkan stres berbeda bagi setiap orang, karena itu lakukan kegiatan yang paling Anda sukai dan memungkinkan untuk dilakukan.
Seperti berendam di bak mandi tanpa terganggu, menonton serial favorit secara maraton, atau bahkan sekedar mencium anak dan melihat anak tertawa ceria juga sudah merupakan penghilang stres bagi orangtua.
7. Bersyukur
Tetaplah bersyukur meski anak tengah menguji kesabaran Anda sebagai orangtua. Beberapa studi menunjukkan bahwa kebiasaan bersyukur adalah kunci dari kebahagiaan. Syukurilah setiap hal kecil yang Anda miliki agar selalu bisa berpikir positif.
Contohnya, bersyukur anak kita bisa tumbuh sehat dan jarang sakit, bersyukur bahwa kita masih diberi rejeki yang cukup untuk memenuhi kebutuhan anak.
8. Mengurangi kegiatan tambahan
Kadang, Ayah atau Bunda memiliki kegiatan tambahan selain bekerja. Seperti berpartisipasi sebagai pengurus RW, menjadi relawan di gerakan sosial. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa menambah tekanan dan tingkat stres yang dialami.
Oleh karena itu, buatlah skala prioritas, mana kegiatan yang paling penting bagi Anda. Jangan sampai terlalu banyak kegiatan malah membuat waktu Anda untuk keluarga.
9. Melakukan hal yang disukai
Stres bisa dikurangi dengan melakukan hal yang disukai seperti belanja, atau liburan ke tempat yang menyenangkan. Namun, sebelum melakukan hal ini, pastikan budget rumah tangga tidak akan terganggu dengan pengeluaran tersebut.
10. Luangkan waktu bersama pasangan
Orangtua yang bahagia, memiliki hubungan baik dengan suami/istrinya. Karena itu, luangkan waktu berdua bersama pasangan. Apakah itu kencan berdua secara rutin, atau mengobrol santai sebentar saat malam setelah anak pergi tidur.
Dengan cara ini, kalian berdua bisa bicara dari hati ke hati. Juga saling mengoreksi, serta berbagi pandangan tentang cara mengasuh anak.
Hubungan suami istri yang kuat, akan menguatkan jalinan cinta di dalam rumah tangga. Hal ini juga akan menjadikan Anda orangtua yang lebih bahagia, dan lebih baik dalam mengasuh anak.
***
Menjadi orangtua bahagia, akan membantu anak menjadi lebih nyaman dan dicintai. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan mental anak, juga mengurangi tingkat stres yang kemungkinan dialami orangtua.
Baca juga:
Riset Terbaru: Orangtua Paling Bahagia Adalah yang Memiliki 4 Anak Atau Lebih
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.