Stigma ketimuran membuat pola asuh anak lebih banyak dipercayakan kepada perempuan, termasuk pijat bayi yang kurang populer di kalangan orangtua milenial masa kini. Kesibukan bekerja membuat banyak orangtua mempercayakan aktivitas ini pada ahlinya. Padahal, ada banyak sekali manfaat ayah memijat bayi yang perlu Parents ketahui. Lantas, bagaimana tips memijat bayi yang dapat dilakukan?
Kapan waktu terbaik memijat bayi?
Secara tradisional, banyak orangtua memilih memijat bayinya setelah mandi meskipun tidak ada tolak ukur kapan waktu terbaik memijat bayi. Namun bolehkah memijat bayi setelah makan? Sebaiknya menunggu setidaknya 45 menit setelah makan untuk mencegah bayi muntah.
Selain itu, perhatikan mood bayi sebelum memulai aktivitas pijat. Hindari melakukan pijatan saat bayi sedang sakit, tidur, baru selesai makan dan minum serta selalu perhatikan isyarat yang ditunjukkan oleh bayi. Jangan memaksakan jika bayi menangis dan terlihat tidak menikmati pijatan yang diberikan.
Tips memijat bayi oleh Ayah
dr. Utami Roesli, SpA, CIMI, IBCLC, FABM, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit St. Carolus memaparkan presentasi tips memijat bayi.
Konstruksi sosial yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia membuat keseluruhan pola asuh rata-rata diserahkan kepada perempuan. Bahkan, tak sedikit mindset menganggap bahwa laki-laki yang terlibat terlalu banyak dalam urusan rumah tangga akan terlihat lebih rendah dibanding istri. Benarkah demikian?
Dalam acara Media Briefing dan Peluncuran Program Johnson’s Sentuhan Cinta 2019 yang diadakan di Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Jakarta Pusat hal ini dijelaskan secara gamblang. Ditemui selesai acara, narasumber utama yaitu dr. Utami Roesli, SpA, CIMI, IBCLC, FABM selaku dokter spesialis anak mengutarakan pendapat yang berbeda.
“Karena ini kesempatan untuk skin to skin dengan anak. Kalau ibu momen skin to skin-nya kan sudah lebih banyak saat menyusui, jadi menurut saya momen skin to skin ini berlaku untuk Ayah,” ungkapnya.
Dari segi fisik, pijat bayi membantu mempererat bonding, memperkuat imunitas bayi, melancarkan peredaran darah, menyokong kesehatan psikologis, mendukung sistem pencernaan bayi dan menambah kepadatan tulang.
Selain itu, pijat bayi juga memberikan manfaat lebih karena bayi rewelnya menjadi berkurang serta memberikan keuntungan optimal bagi ibu.
“Saat Ayah membangun kedekatan emosional dengan bayi melalui pijat, ibu akan merasa nyaman dan tentunya bahagia sehingga memicu tubuh mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon inilah yang pada akhirnya membuat jumlah ASI yang dikeluarkan lebih banyak,” sambung Utami.
Tak hanya itu, Utami menjelaskan pentingnya mengetahui seperti apa tips memijat bayi untuk merangsang pertumbuhan bayi yang lahir prematur. Pijat akan membuat berat badan bayi prematur meningkat dan masa pemulihan berjalan lebih cepat.
“Melakukan pijatan bayi sambil mengobrol sedikit banyak akan membuat Ayah dan Ibu bekerja sama membangun karakter anak lebih positif. Dengan pijatan, kemampuan anak untuk bereksplorasi akan lebih baik dan mampu bersosialisasi saat dewasa. Tak hanya lingkaran kebahagiaan tidak putus, kesehatan Ayah turut meningkat dengan memijat si kecil,” ujar Wynne Lukman, Brand Manager JOHNSON’S dalam kesempatan sama.
Karena itu, support penuh bagi Ayah rutin memijat bayi sangat penting untuk dilakukan. Jangan ragu melibatkan Ayah dalam segala pengasuhan anak, termasuk pijat ini. “Harus empowering Ayah untuk lebih peduli dan melakukan pujat bayi, itu harus. Ayah itu very powerful, dia bukan peran pembantu tetapi justru peran utama untuk keberhasilan ibu dan juga bayi,” pungkas Utami.
Bagaimana Ayah, sudahkah mempelajari tips memijat bayi demi kebahagiaan keluarga kecil Anda?
Baca juga :
Pijat Bayi Tingkatkan Kekebalan Tubuhnya, Pelajari 8 Gerakan Ini di Rumah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.