Khusna Rizqika (33) dan suami telah menjalani LDR (long distance relationship) atau hubungan jarak jauh dengan dua anaknya selama 9 tahun. Anak-anaknya dipercayakan pada kedua orang tuanya di Jogja sebagai wali. Sementara Khusna dan suami yang bekerja di Jakarta sebisa mungkin akan selalu menyempatkan berkunjung setiap akhir pekan. Apa tips jauh dari anak yang bisa diberikan Khusna?
Selain tidak ada yang dapat menggantikan pertemuan tatap muka, bagi Khusna yang paling penting dalam menjaga hubungan semacam ini adalah membangun komunikasi rutin, baik dengan orang tua wali maupun guru-guru di sekolah anak.
Orang dewasa bisa saja tabah menghadapi ujian perasaan berpisah dari anaknya. Namun, bagi kebanyakan anak, mereka tidak memiliki kemampuan beradaptasi dan mengatasi perasaan berpisah dari orang tuanya.
Oleh karena itu, tips jauh dari anak, kebutuhan emosi anak haruslah diperhatikan dengan baik. Bagi Khusna, hal ini berarti kejujuran dan keterbukaan.
“Kalau kita mau pergi, ya bilang pergi, jangan diam-diam. Nanti bikin anak sakit hati karena mereka tahu orangtuanya pergi bukan karena ada yang tidak beres, melainkan buat kerja. Kalau pas ketemu anak, ya taruh HP jauh-jauh. Aku nggak bakalan buka grup WA kerjaan,” papar Khusna.
Kunci keberhasilan LDR orang tua-anak terletak pada persiapan yang baik. Hubungan semacam ini membutuhkan perencanaan, fleksibilitas, kreativitas, dan pengaturan yang jauh lebih kompleks dibandingkan jenis parenting lainnya.
Untuk membantu Anda mempersiapkan hal ini, berikut adalah 5 tips jauh dari anak yang harus dipertimbangkan saat memulai LDR orang tua-anak:
-
Diperlukan kerjasama orangtua dan anak
Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi lebih baik jika mereka memiliki hubungan yang sehat dengan orangtua mereka. Menjaga ikatan semacam ini jauh lebih sulit saat jarak memisahkan.
Baik orangtua kandung maupun wali harus memahami fakta ini dengan baik, dan menjadikannya sebagai komponen kunci pengambilan keputusan sebagai orangtua.
Bagi nenek/kakek atau orang tua wali yang dititipkan, penting untuk menjaga interaksi dengan orang tua jarak jauh mengenai detail pengasuhan sehari-hari agar orangtua kandung merasa mereka masih merupakan bagian dalam relasi ini.
Dukung anak membuat catatan mengenai hal-hal yang ingin mereka ceritakan pada orangtua kandungnya, pada saat telepon atau sesi video call.
Mendorong anak untuk memikirkan orangtuanya semacam ini dapat membangun hubungan lebih baik dengan mereka di kemudian hari. Dan, membuat mereka merasa orang tua kandungnya terlibat dan menyaksikan peristiwa dalam hidup keseharian mereka, sekalipun secara fisik berjauhan.
-
Rencana parenting harus saklek, sekalipun tetap adaptif
Parenting jarak jauh membutuhkan perencanaan yang matang sebelumnya. Anak-anak akan melakukan perjalanan jarak jauh di antara dua lokasi berbeda. Maka hal ini membutuhkan perencanaan yang mencakup penjadwalan, pengeluaran, dan ekspektasi.
Pastikan rencana parenting Anda dapat menjawab berbagai pertanyaan yang akan muncul pada saat mempersiapkan perjalanan dengan si buah hati. Misalnya:
- Di mana dan berapa lama anak-anak akan tinggal dengan orang tua asuhnya?
- Bagaimana anak-anak bepergian dari satu tempat tinggal ke tempat tinggal lainnya? Jika mereka butuh ditemani, siapa yang akan menjalankan tugas ini?
- Bagaimana pengeluaran yang terkait dengan rencana bepergian dapat ditangani?
- Pada saat anak-anak berada bersama orang tua wali mereka, bagaimana menjadwalkan komunikasi? Seberapa sering? Via medium apa?
Hal-hal di atas hanyalah sebagian kecil pertanyaan yang harus dijawab pada saat melakukan parenting jarak-jauh agar Anda bisa tetap konsisten.
Realitas parenting jarak jauh akan berubah secara drastis seiring dengan bertambahnya usia anak. Pengaturan bagi anak berusia dua tahun akan berubah menjadi terlalu mengekang bagi anak yang sekolah di bangku SLTP.
Sering-seringlah mengecek kembali rencana parenting untuk memastikan semua pengaturan sesuai dengan kebutuhan si buah hati yang terus berubah.
-
Memahami pentingnya konsistensi
Tips jauh dari anak lainnya, struktur dan ekspektasi yang jelas dapat membantu anak beradaptasi dalam situasi ini. Melakukan telepon atau video call terjadwal, misalnya, dapat membuat anak merasa ada sesuatu yang selalui bisa dinantikan. Cara ini juga menggambarkan ekspektasi yang jelas terkait kapan waktu berikutnya mereka dapat terhubung dengan orang tua jarak jauh mereka.
Rasa tertekan jauh dari orang-orang yang Anda cintai dapat diminimalisir jika buah hati dan orang tua Anda tahu bagaimana semua bisa saling terhubung satu sama lain.
Konsistensi perencanaan haruslah diiringi dengan konsistensi pelaksanaan. Bagi Khusna, hal ini berarti membawa anaknya untuk berlibur ke Jakarta secara rutin, “Jadi mereka tahu kalau mereka punya 2 rumah, di Jogja dan Jakarta, yang sama-sama nyaman dan welcome buat mereka.”
-
Proaktif menolong anak tumbuh
Membantu anak Anda bergulat dengan perpisahan jarak jauh dari orang tua mereka akan jauh lebih mudah jika sistemnya telah disusun sedari mula.
Tidak harus dari nol, jika kita bicara mengenai kakek-nenek, paman dan bibi, atau asisten rumah tanga atau nanny yang akan menemani si kecil saat Anda berjibaku dengan parenting jarak jauh.
Bagi Khusna, penting untuk mempercayakan buah hatinya pada orang yang ia percayai. “Berikan Pendidikan terbaik, jadi sebagai orang tua kita akan ninggalin anak dengan tenang, dan si anak juga ikutan tenang,” papar pekerja museum yang senang melancong ini
-
Latihlah Kreativitas Anda
Sekalipun jadwal pertemuan orang tua dan anak telah disusun sebelumnya, hubungan Anda juga dapat disemarakkan dengan hal-hal bersifat spontan. Cara ini juga merupakan salah satu tips jauh dari anak.
Entah melalui rekaman pesan video untuk ditonton di masa mendatang, atau mengirimkan mereka hadiah, untuk mengingatkan pada buah hati Anda bagaimana mereka selalu ada di pikiran Anda, dapat menjadi pelipur lara bagi Anda dan si buah hati.
Dengan kondisi hubungan jarak-jauh, interaksi dari hari ke hari membutuhkan sikap kreatif dari keluarga. Karena itu, bolehlah sesekali merayakan ulang tahun dan berlibur secara spontan.
Percayalah bahwa sedikit kerepotan dalam proses persiapan, ditambah kreativitas, akan terbayar saat liburan berlangsung.
Tips jauh dari anak, perkuat ikatan dengan anak dengan cara menciptakan tradisi-tradisi baru yang dapat mempertemukan berbagai kepentingan dan ketertarikan. Ciptakan acara agar kegiatan Anda lebih fleksibel dan akomodatif terhadap kebutuhan relasi anak-orang tua jarak jauh.
Baca juga:
12 Hal sederhana untuk meningkatkan bonding dengan anak yang bisa Parents lakukan sepanjang tahun ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.