Tak jarang para orang tua merasa kebingungan saat anak memasuki usia sekolah namun sulit sekali diminta belajar secara mandiri. Hal ini tak hanya membuat orang tua naik pitam akan tetapi berakibat stress pada anak.
Nah, lalu bagaimanakah cara yang ampuh agar anak memiliki kesadaran belajar secara mandiri? Jawabannya adalah dimulai dari rasa suka berinteraksi dengan buku.
Pasalnya, kecintaan berinteraksi dengan buku bisa dibangun sejak dini. Mulai dengan membiasakan membaca buku untuk anak serta membaca bersama keluarga. Hal ini ternyata cukup efektif untuk membangun kebiasaan baik berinteraksi dengan buku.
Berdasarkan pengalaman pribadi di keluarga kami. Si kakak, selaku putri sulung kami sejak memasuki usia sskolah telah memiliki tanggung jawab jika ada tugas-tugas. Perilaku ini ternyata terinspirasi dari buku-buku yang pernah ia baca. Wah, dahsyatnya pengaruh membaca kepada anak.
Lalu apa sajakah tips anak menikmati aktivitas membaca?
Pertama, pilihlah buku bacaan yang sesuai usia anak. Umumnya anak usia di bawah satu tahun hanya gambar tanpa kata. Usia balita, buku yang sesuai adalah wordless picture book. Buku yang lebih didominasi dengan gambar namun minim kata. Biasanya isi buku-buku tersebut bercerita tentang keseharian anak-anak secara sederhana.
Kedua, luangkan waktu untuk membacakan nyaring dengan anak. Yups, membacakanya nyaring adalah aktivitas membaca yang menyenangkan. Bukan sekadar membaca biasa. Akan tetapi ada intonasi, ekspresi, bahkan peraga jika dibutuhkan saat melakukan membacakan nyaring bersama anak. Membacakan nyaring terbukti membuat anak-anak ketagihan untuk membaca lho!
Ketiga, biasakan mendiskusikan atau menghubungkan isi buku dengan kehidupan sehari-hari. Nah, jika di poin ke-3 kita membacakan nyaring. Aktivitas setelah membaca adalah poin penting untuk dilakukan yakni biasakan berdiskusi dengan anak. Meski hanya sekadar menyakan ulang apa tadi isi cerita yang ayah dan bunda bacakan.
Tak lupa untuk merefleksikan isi dari buku yang pernah Ayah dan Bunda baca bersama anak dengan kehidupan sehari-hari. Anak akan merasa bahwa isi buku related dengan aktivitas mereka. Hal ini akan menajdi daya tarik tersendiri bagi anak.
Mereka akan ketagihan untuk membaca kembali buku yang sama hanya untuk memastikan bahwa isi buku sesuai dengan yang mereka alami. Nah, menyenangkan bukan jika anak bisa menikmati aktivitas membaca sebagai keseharian mereka.
Keempat, ajak anak wisata buku baik di toko buku, pameran buku, maupun ke perpustakaan. Dengan anak dibiasakan berkunjung ke tempat-tempat yang banyak terdapat buku. Secara tidak langsung akan menumbuhkan kecintaan mereka dengan buku. Kedekatan dengan buku akan terbangun manakala anak merasa buku bukanlah benda asing bagi mereka.
Kelima, jadikan aktivitas membaca adalah kebiasaan di rumah. Perlu Ayah Bunda ketahui bahwa anak kita adalah peniru ulung. Dan orang terdekat adalah figure pertama yang melekat dalam diri anak untuk diteladani.
Sejatinya, anak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengarkan. Jika anak-anak terbiasa melihat ayah dan bundanya membaca buku maka secara tidak langsung akan menjadikan anak tertarik pula dengan aktivitas membaca.
Apa yang anak lihat akan mereka tiru. Begitulah hakikat cara belajar anak usia dini melalui orang terdekat mereka. Nah, jika Ayah Bunda melakukan kelima tips di atas secara konsiten sejak anak usia balita. Hasilnya adalah anak akan menikmati aktivitas membaca seperti bermain.
Dan ketika anak memasuki usia sekolah akan lebih mudah untuk memberikan pemahaman kepada anak untuk bisa belajar mandiri dan bertanggung jawab atas tugas-tugas sekolah mereka.
Selamat mencoba!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.