‘’Iih jangan mau loh habis nikah diajak tinggal serumah bareng mertua!’’
‘’Kalo serumah dengan mertua kita ngebatin loh!’’
Ya, kurang lebih kalimat seperti itu yang saya dengar sebelum menikah. Memang benar, alangkah lebih baik jika sehabis menikah kita tinggal terpisah dengan orang tua supaya mandiri dan untuk meminimalisir potensi gesekan dalam rumah tangga. Namun ada beberapa kasus tertentu yang mengharuskan sepasang suami istri untuk tetap satu rumah dengan orang tua.
Hal ini pun tak pernah terbayangkan sebelumnya, karena satu dan lain hal akhirnya saya tinggal satu atap dengan mertua. Tak terasa hampir enam tahun saya menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini, tinggal dengan orang tua ‘’baru’’ yang tidak tahu kebiasaan saya sehari-hari. Begitupun sebaliknya, saya pun tidak mengetahui kebiasaan mertua. Semuanya berjalan dengan lika-liku, apalagi awal tinggal bersama mertua, saya baru resign kerja dan menjalani kehidupan baru sebagai seorang ibu rumah tangga.
6 Tips Adem Ayem Tinggal Serumah Bareng Mertua
Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan jaga ketika kita tinggal serumah bareng mertua. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
1. Menghormati dan menghargai mertua
Mau bagaimanapun mertua kita, mereka adalah orang tua suami yang patut kita hormati. Terlebih jika kita seorang perempuan yang telah menikah. Menurut pandangan Islam, orang tua suami lebih utama dibandingkan dengan orang tua kandung sendiri. Untuk para suami, hendaklah membimbing istri untuk turut menghormati orang tua agar keberkahan dalam rumah tangga turun.
Artikel terkait: 10 Hal yang Sebaiknya Tak Dilakukan Ibu Mertua pada Menantu Perempuannya
2. Komunikasi yang baik dengan suami dan mertua
Bangun komunikasi yang baik dengan suami juga dengan kedua orang tuanya. Pengalaman saya, bertegur sapa kepada mertua atau sekedar menemaninya memasak sambil mengasuh anak, akan cukup membuat mereka senang. Jangan sampai kita menjelek-jelekkan mereka kepada suami kita. Wajar saja apabila ada kata-kata yang tidak sesuai dengan hati kita, jangan sampai memperkeruh keadaan.
3. Kerja sama dengan suami
Ada kalanya terjadi perbedaan pendapat antara kita dan mertua. Kadangkala istri tidak sengaja mengeluh untuk mencurahkan isi hati selepas seharian mengurus anak. Gesekan-gesekan kecil dengan mertua seperti perbedaan cara pengasuhan anak yang berbeda mungkin saja terjadi.
Di sinilah peran suami yang harus menjadi penengah antara istri dan orang tuanya. Dengarkan keluh kesah istri, karena terkadang istri hanya ingin didengarkan saja dan akhiri dengan nasihat lembut tanpa menyinggungnya. Begitu pula apabila orang tua melakukan kesalahan, seorang anak tidak boleh membentaknya. Berikan ucapan yang lembut untuk mengingatkan mereka.
Artikel terkait: 10 Cara jitu jadi menantu yang baik dan disayang oleh mertua, Bunda harus baca!
4. Kurangi baper
Jangan baper (terbawa perasaan) terlalu sering. Kita harus memperbanyak stok sabar dan berdamai dengan keadaan. Sayangi mertua layaknya orang tua sendiri. Dalam kenyataannya memang susah dilakukan, tidak semudah diucapkan. Terkadang lebih banyak mengalah dan melakukan hal yang positif menjadi senjata ampuh untuk melupakan kata-kata dan perbuatan mertua yang tidak sejalan dengan kita.
5. Minta ruang privasi untuk menantu
Hal yang satu ini benar-benar perlu diperhatikan untuk para suami. Walaupun tinggal satu atap dengan orang tua suami, sebagai ‘’anak ketemu gede’’ tentunya menantu ingin memiliki ruang privasi. Contohnya kamar mandi dan dapur terpisah, seperti yang saya alami. Namun, walaupun memiliki area dapur terpisah jangan lupa untuk selalu menawarkan hasil masakan kita untuk menghargai mertua.
Artikel terkait: 10 Hal yang Hanya dimengerti oleh Istri yang Tinggal Bersama Mertua
6. Ajak mertua refreshing
Berdiam diri di dalam rumah terkadang membuat penat. Salah satu cara melepas kepenatan itu dengan refreshing. Kegiatan semacam ini tidak melulu dilakukan dengan pergi ke tempat wisata saja. Contoh sederhananya adalah dengan berolahraga pagi bersama cucu yang dapat membuat suasana hati membaik.
Menikah itu bukan hanya dengan pasangan saja tetapi juga dengan seluruh keluarga besar terutama kedua orang tua pasangan. Menjalin hubungan baik dengan mertua adalah kewajiban kita sebagai menantu. Do’a saya dalam situasi sekarang semoga Allah SWT selalu melindungi rumah tangga saya dan kerukunan selalu terjaga. Selalu ingat bahwa surga istri berada di tangan suami dan surga suami berada di tangan ibu kandungnya. Semoga sharing pengalaman saya bermanfaat ya Parents.
Ditulis oleh Fitria Mustikawati, UGC Contributor theAsianparent.com
Artikel UGC Contributor lainnya:
Tak Sesuai Espektasi, Ini Pengalamanku Sekolahkan Anak di SD Jepang dan SD Indonesia
Nggak Suka Drakor? Inilah 10 Alasan Kenapa Parents Perlu Mencoba Menonton Drakor