3. Penyakit stroke
Menurut penelitian, semakin panjang jeda waktu tidur setelah makan, maka risiko penyakit stroke pun akan semakin berkurang. Sebab, diperkirakan saat makan, gula darah, kolesterol, aliran dan tekanan darah mengalami perubahan, dan berbagai perubahan ini bisa saja memengaruhi risiko stroke.
Di samping itu, hal ini berkaitan dengan risiko refluks asam lambung yang lebih sering terjadi jika makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Sehingga dapat memicu terjadinya sumbatan jalan napas saat tidur atau sleep apnea, yang merupakan salah satu faktor risiko stroke.
Sebenarnya belum ditemukan alasan jelas terkait hasil penelitian ini. Alhasil masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Walau demikian, dari data yang ada, ditemukan bahwa orang yang memberi jeda tidur setelah makan lebih dari 1 jam memiliki risiko stroke lebih rendah, yaitu lebih dari 60%. Maka, ada baiknya jika mencoba memberi jeda antara waktu makan dengan tidur.
***
Setelah kita mengetahui betapa buruknya kebiasaan tidur setelah makan, maka mulai dari sekarang, lebih baik untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Dianjurkan untuk menghindari konsumsi makanan berat sekitar 2 jam atau lebih sebelum tidur.
Sumber : Alodokter
Baca juga :
Jangan Disepelekan, Ini 8 Gejala Stroke Ringan pada Perempuan