X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Tidur dengan botol susu tingkatkan obesitas? ini penjelasannya!

Bacaan 4 menit

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bayi yang tidur dengan botol susu memiliki kesempatan lebih tinggi untuk mengalami kegemukan atau obesitas.

Penelitian ini dilakukan oleh profesor sosiologi, Ben Gibbs, yang telah mempelajari 8.000 ibu yang menyusui atau memberikan susu formula pada bayi usia sembilan bulan, dan mencatat berat badan mereka setelah 24 bulan.

Mr. Gibbs menemukan bahwa bayi dengan susu formula lebih mungkin secara klinis mengalami obesitas. Juga, bayi yang akhirnya jatuh tertidur dengan botol susu mereka memiliki kemungkinan obesitas 30 persen lebih tinggi.

Obesitas pada bayi

Bayi yang tertidur dengan botol susu cenderung mengalami obesitas?

Bayi yang tertidur dengan botol susu cenderung mengalami obesitas?

Menurut Mr. Gibbs, bayi dengan susu formula memiliki kesempatan lebih tinggi mengalami obesitas atau kegemukan, juga sulit untuk mengatur selera makan mereka di masa depan. Hal ini membuat  bayi memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami obesitas di kemudian hari.

Selain itu, Mr. Gibbs menyatakan bahwa bayi dengan susu formula cenderung kegemukan karena sering minum susu berlebihan, akibat ibu menakarkan susu formula untuknya. Berbeda dengan bayi yang menyusu ASI, ia akan berhenti menyusu bila sudah merasa kenyang.

Obesitas berawal dari kebiasan yang dilakukan sejak awal.

Obesitas berawal dari kebiasan yang dilakukan sejak awal.

Tidak selalu benar

Meskipun teknik memberi asupan makanan memainkan peran penting dalam menentukan apakah bayi Anda akan menjadi bayi gendut atau tidak.

Namun, seorang dokter anak, Dr. Cynthia Mann menegaskan bahwa bayi tidak boleh diberi label sebagai ‘obesitas’ hanya karena mereka meminum susu formula atau tertidur dengan botol susunya. Hal ini normal bagi bayi memiliki lapisan lemak agar mereka tetap hangat.

Selain itu, beberapa bayi hanya lebih gemuk daripada bayi lainnya. Tetapi satu-satunya cara agar orang tua benar-benar menghindari obesitas pada bayi adalah dengan tidak selalu memberikan botol susu pada setiap situasi, yang dapat menyebabkan bayi mengkonsumsi kalori yang berlebihan.

Mr Gibbs menyimpulkan, “buang jauh-jauh kebiasaan buruk tersebut, untuk kebaikan bayi kita di kemudian hari.”  

Pemberian susu formula

Tidur dengan botol susu tingkatkan obesitas? ini penjelasannya!

Ibu biasanya secara  alami ingin  menyusui bayi mereka. Dr. Yong Tze Tein mengatakan, “ASI adalah yang terbaik.”

Namun, jika seorang ibu memilih untuk tidak menyusui, kami menyarankan dengan memeriksa berbagai jenis formula bayi sebelum membeli. Terdapat beberaoa jenis utama susu formula:

  • Susu sapi. Susu ini komposisinya paling mendekati komposisi ASI
  • Hypoallergenic. Mudah dicerna
  • Berbasis kedelai yang telah difortifikasi vitamin dan mineral.

Tidak hanya obesitas, tidur dengan botol susu juga tidak baik bagi gigi anak

Gigi anak bisa gigis (terjadinya pengeroposan/cavities gigi) jika Bunda membiarkan mereka menghisap botol susu atau minuman manis selama jangka waktu lama.

Sisa kandungan susu/gula yang tertinggal di mulut untuk jangka waktu lama akan dengan cepat mengakibatkan gigi anak gigis. Oleh sebab itu, rawatlah gigi bayi Anda sejak dini untuk mencegah gigi anak gigis, dengan melakukan pembersihan secara teratur.

Bersihkan rongga mulut anak dengan kain kassa yang dililitkan pada ibu jari kita, celupkan dengan air hangat. Begitu pula ketika gigi anak sudah mulai tumbuh, lakukan pembersihan pada gigi-gigi mungilnya supaya tetap sehat.

Selain itu pemberian air putih melalui botol saat si kecil akan tidur juga bisa mengurangi resiko gigi anak gigis.

Dilansir dari Parcto, Seorang Dokter Gigi Anak, Dr. Rohan Bhatt, menyebutkan bahwa perawatan mulut yang baik dimulai ketika anak-anak masih bayi. Ia menyarankan agar para orangtua untuk membersihkan mulut bayi setiap kali ia selesai menyusu, setidaknya dua kali sehari.

“Anda harus membersihkan mulut bayi Anda setiap kali ia selesai menyusu, setidaknya dua kali sehari. Ini untuk mencegah infeksi jamur yang disebut kandidiasis atau sariawan,” ungkapnya.

Setelah muncul gigi pertama, orangtua mulai dapat menyikat gigi anak mereka dengan sikat gigi bayi yang lembut.

Berikut ini cara merawat mulut dan gigi anak setelah gigi pertamanya tumbuh:

  • Pijat gusi untuk merangsang dan menenangkan erupsi gigi.
  • Setelah beberapa gigi telah tumbuh, Anda dapat mulai menggunakan sikat gigi balita (setelah 1 tahun).
  • Jangan membiarkan bayi tidur sembari minum ASI, susu formula, jus atau produk lain yang mengandung gula dari botol. Gula dan asam dalam cairan ini menyebabkan kerusakan gigi.
  • Dokter gigi menyarankan agar orangtua mulai mengajak bayi berkonsultasi ke dokter gigi, 6 bulan setelah gigi pertama muncul (pada usia 12 bulan).

Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Bun!

Baca juga:

Cegah obesitas anak, lakukan sederhana yang disarankan dokter ini!

Cerita mitra kami
Serba Serbi Mengatasi GTM: Mana Cara yang Lebih Tepat Bunda Lakukan?
Serba Serbi Mengatasi GTM: Mana Cara yang Lebih Tepat Bunda Lakukan?
Berat Badan si Kecil Susah Naik? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Berat Badan si Kecil Susah Naik? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bingung Memilih Susu Formula yang Tepat untuk Pertumbuhan Anak? Perhatikan 4 Hal Penting Ini!
Bingung Memilih Susu Formula yang Tepat untuk Pertumbuhan Anak? Perhatikan 4 Hal Penting Ini!
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

hcqwupxl

  • Halaman Depan
  • /
  • Balita
  • /
  • Tidur dengan botol susu tingkatkan obesitas? ini penjelasannya!
Bagikan:
  • 5 Tips Menyapih Anak dari Botol Susu

    5 Tips Menyapih Anak dari Botol Susu

  • Kurang Tidur Bikin Gemuk? Ini Penjelasan Dokter

    Kurang Tidur Bikin Gemuk? Ini Penjelasan Dokter

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 5 Tips Menyapih Anak dari Botol Susu

    5 Tips Menyapih Anak dari Botol Susu

  • Kurang Tidur Bikin Gemuk? Ini Penjelasan Dokter

    Kurang Tidur Bikin Gemuk? Ini Penjelasan Dokter

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar perawatan dan kesehatan bayi.