Apakah mungkin penularan Covid-19 bisa terjadi meskipun kita tidak meninggalkan rumah? Jawabannya, ya. Sebuah kasus di Charlotte, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa seorang perempuan bisa tertular virus Covid-19 meskipun dirinya tidak pernah keluar rumah selama tiga minggu lebih.
Dilansir dari MSN.com, perempuan bernama Rachel Brummet mengaku telah melakukan karantina di rumahnya sendiri mulai dari 15 Maret lalu dan hanya sekali keluar rumah untuk mengunjungi toko obat pada tanggal 18 Maret.
“Saya sangat ketakutan,” ujar Rachel.
“Ini adalah hal yang sangat mengerikan yang pernah saya alami seumur hidup. Saya mendengar berita-berita yang menakutkan dan memutuskan untuk mengurung diri di rumah hingga wabah ini berakhir.”
Penderita penyakit autoimun yang rentan tertular virus Covid-19
Mengidap penyakit autoimun, Rachel menyadari bahwa membuat dirinya sangat rentan terkena penyakit, khususnya virus corona.
Mengutip dari situs Alodokter, normalnya sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing contohnya bakteri atau virus.
Sistem kekebalan tubuh pada penderita autoimun melihat sel tubuh yang sehat sebagai benda asing dan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Penyakit ini memang belum bisa disembuhkan, namun penderita bisa dijaga agar tidak kambuh dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen.
Tertular Virus Covid-19 meskipun tidak pernah keluar rumah
Lebih lanjut, Rachel mengaku dirinya selalu mempraktikkan gaya hidup sehat sebagaimana yang disampaikan oleh para ahli. Jika mendapatkan surat atau paket, ia selalu menggunakan sarung tangan sebagai perlindungan. Dirinya juga tidak pernah memesan makanan dari restoran manapun dan rutin mencuci tangan setiap beberapa jam sekali.
Selain pergi ke toko obat satu kali, ia tidak pernah meninggalkan rumahnya selama tiga minggu. Selama karantina tersebut dirinya hanya menemui tiga orang, yaitu suaminya, apoteker di toko obat, dan seorang perempuan yang menawarkan diri untuk mengantar bahan makanan ke rumahnya.
“Saya tidak melakukan kontak apa pun, saya bahkan tidak menyentuhnya,” ujarnya.
Tertular dari orang yang baru pertama kali ia temui
Rachel bertemu dengan perempuan tersebut pada tanggal 20 Maret lalu. Ia hanya mengucapkan terima kasih dari balik pintu, namun sayangnya ia tidak membersihkan pembungkus bahan makanan yang dibawa perempuan itu terlebih dahulu. Belakangan diketahui kalau perempuan yang ditemuinya itu memang positif terinfeksi Covid-19.
Gejala yang dirasakan Rachel adalah sakit kepala, batuk, demam, kehilangan kemampuan untuk menciu dan mengecap, serta sulit untuk bernapas. Setelah merasakan gejala-gejala tersebut untuk pertama kalinya pada 22 Maret, Rachel memutuskan untuk memeriksakan diri.
Tes Covid-19 dilakukan pada tanggal 5 April di sebuah unit gawat darurat dan hasilnya keluar pada tanggal 9 April.
“Saya tidak pernah mengalami hal seperti ini,” tuturnya. “Saya pernah merasakan sakit flu, tapi ini bukan flu. Ini jauh lebih buruk,” ungkap Rachel yang begitu khawatir.
Tidak membersihkan pembungkus belanjaan
Rachel tinggal berdua dengan suaminya. Karena kondisi wabah yang semakin tidak terkontrol, suami Rachel bekerja dari rumah sejak awal bulan Maret.
Sadar dengan kondisi penyakitnya, Rachel juga melakukan isolasi di sebuah kamar terpisah di rumahnya. Suami yang merawat Rachel selalu menggunakan masker ketika mengurus semua keperluannya. Selama ini karena istrinya menolak untuk keluar rumah, suaminya bertugas untuk membeli bahan makanan.
Satu hal kecil yang luput dari perhatian Rachel adalah ia tidak membersihkan plastik pembungkus belanjaan yang dibawa oleh suaminya tersebut. Hal tersebut masih disesalinya hingga kini.
Lewat kasus yang dialami Rachel, semakin membuktikan kalau penyakit Covid-19 sangat mudah untuk menular dan sulit untuk ditelusuri sumbernya.
Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya, tentu saja dengan memastikan lingkungan tempat kita tinggal bersih dan steril.
Selain rajin mencuci tangan, jangan lupa untuk membersihkan permukaan benda yang sering disentuh dengan menggunakan disinfektan setiap harinya.
Bersihkan barang-barang yang berasal dari luar rumah seperti belanjaan atau paket. Untuk bahan makanan seperti buah atau sayur bisa dicuci terlebih dahulu baru kemudian disimpan di dalam kulkas.
Parents, mari kita terus meningkatkan kewaspadaan agar tidak tertular virus Covid-19.
Sumber: Msn.com, alodokter
Baca juga:
Belanja kebutuhan rumah di tengah corona? Ini 6 tips aman untuk Anda!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.