Mungkinkah ada di antara Parents yang dalam sehari bisa mandi berkali-kali atau lebih dari dua kali? Barangkali ada alasan yang melatarbelakanginya, misalnya karena cuaca yang panas, menjaga kebersihan, atau memang Anda sekadar hobi mandi. Kali ini kita akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan dampak terlalu sering mandi.
Menurut keterangan dari berbagai situs kesehatan, terlalu sering mandi rupanya memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi kulit kita. Mari kita bahas dalam uraian berikut ini.
Artikel terkait: Perubahan Kulit Selama Kehamilan
Apa yang Terjadi Ketika Kita Terlalu Sering Mandi?
Mengutip situs WebMD, kulit normal memiliki lapisan yang terdiri dari minyak dan bakteri baik yang membantu melindungi kulit dari kekeringan dan kuman jahat.
Sementara itu, aktivitas mandi melibatkan menggosok kulit dan memakai sabun, yang jika ini dilakukan terlalu sering, justru dapat menghilangkan lapisan pelindung tersebut. Akibatnya, kulit jadi kering, mudah teriritasi, dan bahkan timbul gatal-gatal.
Di permukaan kulit yang kering, biasanya akan timbul retakan atau pecah-pecah. Pada kondisi demikian, kuman dan alergen dapat masuk sehingga menyebabkan infeksi kulit atau reaksi alergi.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga membutuhkan beberapa rangsangan dari kuman, termasuk yang hidup di permukaan kulit. Jika kita menggosoknya terlalu sering, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk memproduksi antibodi yang melindunginya.
Penggunaan sabun antikuman dapat memperburuk kondisi tersebut. Karena sabun antikuman bisa membunuh bakteri yang memberi perlindungan kulit secara alami. Maka itu, biasanya dokter kulit kurang menyarankan penggunaan sabun antikuman, atau jika pun Anda menggunakannya, tidak untuk diaplikasikan setiap hari.
Artikel terkait: 10 Cara Merawat Kulit di Usia 30-an, Lakukan dengan Rutin Agar Kulit Sehat
Yang Terjadi pada Kulit Jika Jarang Mandi
Setelah membahas efek terlalu sering mandi, sekarang bagaimana jika sebaliknya yaitu jarang mandi? Pertama, dampak yang paling mudah kentara jika jarang mandi adalah bau badan. Keluarga atau teman-teman mungkin mulai menjauh karena mencium aroma tak sedap saat berdekatan dengan Anda.
Namun selain itu, ada juga beberapa masalah kulit yang bisa muncul lantaran jarang mandi. Di antaranya, penumpukan minyak di permukaan kulit dapat menyebabkan peningkatan bakteri penyebab jerawat. Kotoran dan kulit mati juga bertambah sehingga mengakibatkan pori-pori tersumbat.
Penumpukan minyak juga dapat menyebabkan masalah kulit lainnya, yakni pengelupasan kulit di kulit kepala (ketombe), dan eksim.
Frekuensi Mandi yang Ideal
Jawaban untuk pertanyaan berapa kali frekuensi mandi yang ideal mungkin tidak sama untuk masing-masing orang. Umumnya, dokter akan mengatakan bahwa mandi setiap hari baik untuk menjaga kesehatan kulit. Terutama bagi orang Indonesia yang hidup di lingkungan tropis.
Di samping itu, frekuensi mandi juga bisa tergantung pada gaya hidup atau tingkat aktivitas Anda sehari-hari. Seseorang berkegiatan di bawah terik matahari selama berjam-jam, atau olahraga dan berkeringat, perlu mandi lebih sering daripada seseorang yang berkegiatan di ruangan ber-AC.
Ada faktor lain juga. Jika Anda memiliki alergi tertentu atau terutama memiliki jenis kulit yang berminyak, ada baiknya Anda mandi lebih sering. Di sisi lain, mungkin lebih baik bagi orang dengan kondisi kulit tertentu untuk mandi seminimal mungkin.
Artikel terkait: 20 Cara Memutihkan Kulit dengan Menggunakan Lulur dari Bahan Alami
Durasi Mandi yang Disarankan
Pada prinsipnya, masih menurut sumber di WebMD, mandi itu tak perlu lama. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk mengguyur tubuh dan kepala dengan air, semakin buruk efeknya pada rambut dan kulit.
Aktivitas mandi itu bukan soal durasi, melainkan efektivitas. Mandi selama 3 hingga 5 menit sudah cukup, dengan berkonsentrasi pada bagian tubuh yang penting, yakni ketiak, selangkangan, dan wajah. Anda tidak perlu menggosok setiap inci kulit kecuali baru saja berguling-guling di tanah.
Keramas juga demikian, tak perlu setiap hari. Sekitar 2 hingga 3 kali seminggu cukup untuk sebagian besar jenis rambut. Meskipun Anda mungkin perlu lebih sering jika rambut Anda sangat berminyak.
Suhu air juga membuat perbedaan. Air panas mungkin terasa enak saat di luar dingin, tetapi lebih cenderung membuat kulit kering dan gatal. Cobalah untuk menggunakan suhu air lebih dekat ke hangat daripada panas.
Terkait produk sabun, Anda direkomendasikan untuk menggunakan sabun dengan bahan yang lembut. Di label produk biasanya tercantum untuk kulit sensitif atau hipoalergenik.
Saat menggunakan handuk, hindari menggosok kulit terlalu keras, cukup ditepuk-tepuk saja. Aplikasikan pelembap bebas pewangi kira-kira tiga menit setelah selesai mandi.
Itulah penjelasan tentang efek terlalu sering mandi dan langkah menjaga kesehatan kulit dengan mandi.
Baca juga:
7 Pelembab untuk Kulit Kering, Cek di Dapur Anda Sekarang!
10 Cara Merawat Kulit Berminyak yang Mudah untuk Bunda Coba di Rumah
14 Dokter Kulit dan Kelamin di Media Sosial, Viral dan Langganan Artis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.