Tendangan janin dalam kandungan menjadi salah satu momen paling mengesankan selama kehamilan yang tidak akan terlupakan oleh Bunda, demikian juga oleh pasangan yang ikut mengamati dan merasakan. Sebagian besar ibu akan merasakan gerakan bayi mereka saat memasuki usia kehamilan 20 minggu, sering juga dikenal dengan istilah Quickening.
Akan tetapi, ada juga yang sudah bisa merasakan gerakan janinnya di usia kehamilan 16 minggu. Kondisi ini biasanya terjadi pada ibu dengan kehamilannya yang sudah berulang.
Tendangan merupakan salah satu gerakan janin dari dalam kandungan merupakan tanda kehidupan ataupun menyampaikan sinyal seadainya kondisi janin tidak baik, jika Parents bisa menemukan pola gerakannya dengan tepat.
Bagaimana caranya? Ikuti tipsnya di sini.
Perlukah untuk Menghitung Tendangan Bayi Dalam Kandungan?
Parents sudah mengetahui bahwa gerakan bayi dari dalam kandungan sebenarnya mengandung informasi yang berharga. Oleh karena itu, orangtua perlu memahami pola aktivitas buah hati yang ada di dalam kandungan.
Melacak gerakan buah hati sangat penting mulai dari trimester kedua, terutama pada trimester ketiga ketika tendangan sudah teratur dan kuat. Perubahan pola gerakan yang tidak biasa berpotensi menjadi indikator bahwa kehamilan Bunda berisiko mengalami komplikasi.
Fakta ini didukung oleh berbagai penelitian, salah satunya yang dilakukan oleh BMA Pregnancy and Childbirth yang mengungkapkan bahwa perubahan aktivitas dan gerak bayi di dalam kandungan sering terkait dengan risiko lahir mati atau stillbirth.
Tendangan janin merupakan aktivitas motorik kasar (gross movement) yang berhubungan erat dengan kecukupan nutrisi dan sirkulasi oksigen janin di dalam kandungan.
Dengan memahami pola gerakan janin di dalam kandungan, orangtua bisa memahami definisi gerakan yang dianggap normal dan kapan gerakan bayi mulai terlihat abnormal. Sehingga, segala kemungkinan buruk bisa segera dikonsultasikan dengan dokter sesegera mungkin.
Oleh karena itu, mulailah aktif mengamati gerakan janin di dalam kandungan mulai saat quickening, terutama ketika umur kehamilan memasuki trimester 3 dimana informasi tersebut bisa saja menentukan keputusan medis dalam kehamilan.
Artikel Terkait: Mencegah Stillbirth, Kematian Bayi di Dalam Kandungan
Tips Membedakan Berbagai Jenis Gerakan dari Dalam Kandungan
Selain tendangan, gerakan memutar, mengayun, dan berguling, juga dihitung sebagai satu gerakan. Namun, cegukan janin tidak dihitung sebagai tendangan, yang sering kali terasa sebagai gerakan berirama atau gerakan berdenyut.
Jika Bunda merasa tidak yakin untuk bisa membedakan antara gerakan dengan cegukan, coba lakukan tips di bawah ini:
- Coba bergerak dengan mengubah posisi, terkadang bayi akan ikut bergerak dengan mengubah posisi
- Coba juga cara lain dengan memakan sesuatu yang bisa merangsang indra mereka
- Jika perasaan berkedut terus berlanjutnya secara kontinyu, bisa jadi itu hanya cegukan
Melacak Tendangan Bayi Dalam Kandungan Menggunakan Bagan
The American Congres of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) merekomendasikan bahwa ibu hamil harus mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merasakan 10 gerakan janin (tendangan, kedutan, berputar, mengulak) dalam waktu dua jam, setidaknya sekali sehari.
Selain rekomendasi dari ACOG, ada juga beberapa cara tambahan untuk menghitung gerakan janin, antara lain:
- Tidak menghitung lebih dari dua jam dalam satu sesi, agar pola aktivitas dapat teridentifikasi dengan benar
- Menggunakan media untuk mencatat gerakan janin, bisa secara manual seperti di buku atau secara digital dengan aplikasi theAsianparent
- Mencatat tiga hal utama selama sesi observasi aktivitas bayi, yakni tanggal, waktu, dan jumlah tendangan
Jika Bunda tertarik untuk merekam tendangan secara manual, berikut adalah contoh format tabel untuk tendangan janin yang dapat dibuat sendiri di rumah.
Tips Menghitung Tendangan Bayi Dalam Kandungan
Ada beberapa posisi dan tips tertentu yang dapat Bunda ikuti untuk bisa merasakan gerakan janin dengan optimal dan mulai menghitungnya. Berikut ini daftarnya.
1. Pilih Waktu yang Tepat
Untuk bisa menghitung tendangan buah hati, Bunda perlu memilih waktu di mana janin sedang aktif bergerak. Ketika sudah mengetahui waktunya, sisihkan waktu untuk sendiri agar Bunda bisa mulai mengamati dan menghitung setiap gerakan yang ada.
2. Mengatur Posisi yang Tepat
Posisikan tubuh dengan nyaman saat mulai menghitung juga sangat penting agar Bunda bisa berkonsentrasi untuk melakukan pengamatan dengan benar.
Banyak ibu hamil lebih suka berbaring miring ke kiri sebagai posisi yang nyaman untuk menghitung pergerakan janin. Berbaring juga memungkinkan sirkulasi yang lebih baik, sehingga janin bisa bergerak lebih aktif. Selain berbaring, Bunda juga bisa menghitung tendangan bayi sambil duduk.
3. Menghubungi Dokter
Jika bayi di dalam kandungan menunjukkan gerakan kurang dari 10 tendangan dalam dua jam, jangan panik! Tunggu beberapa jam dan mulailah menghitung lagi. Jika hasilnya masih menunjukkan hasil yang sama, disarankan untuk segera menghubungi dokter.
Jika janin menunjukkan adanya perubahan pola aktivitas yang berlangsung selama tiga hingga empat hari, sebaiknya konsultasikan juga hal ini dengan dokter.
Mungkin dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menolak kesejahteraan janin, pemeriksaan USG dan atau CTG dengan Tes Non-stres (NST) dalam kedua skenario ini untuk memeriksa detak jantung dan gerakan bayi menggunakan monitor janin.
Mungkin, dengan melakukan kegiatan menghitung tendangan dapat menyebabkan Parents menjadi cemas. Walaupun begitu, menghitung tendangan bayi memungkinkan Parents mengetahui pola perilakunya.
Hal ini sangat membantu dokter untuk memahami kesehatan janin Bunda, terutama dalam situasi yang mengancam.
Artikel Terkait: 6 Penyebab keguguran berulang yang perlu Bunda ketahui
Studi ilmiah juga mengungkap manfaat menghitung tendangan janin pada ibu hamil, terutama selama trimester ketiga. Ibu adalah penilai terbaik untuk status janin mereka dan pengetahuan tentang menghitung tendangan janin dapat menjadi salah satu pencegah utama terjadinya stillbirth.
Akan tetapi, alangkah baiknya jika Bunda hindari panik jika ada perubahan tendangan bayi dalam kandungan, serta tetap tenang saat menghubungi dokter untuk meminta nasihat.
Artikel ini telah ditinjau oleh dr. John Arianto Sondakh, SpOG, M.Kes dari RS Bunda Citra Ananda