Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Lantaran alasan ini, Bunda dituntut untuk bisa belajar parenting secara otodidak. Entah itu dari buku, ceramah pakar, media sosial, artikel internet, atau bahkan teman sesama ibu.
Nah, bicara soal perkumpulan sesama ibu, ini adalah fenomena yang menarik dibahas. Di keseharian, pertemanan sesama ibu sering kali terbentuk secara alamiah.
Perkumpulan ibu-ibu atau emak-emak ini eksis di berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari masyarakat kelas bawah, kelas menengah, sosialita, hingga kaum selebritas. Di kalangan artis, sejumlah geng emak-emak kerap curi perhatian.
Alasan Ibu Membutuhkan Teman Sesama Ibu Setelah Melahirkan
Bunda sendiri punya enggak geng atau komunitas sesama ibu? Ternyata ada alasannya mengapa seorang ibu butuh teman atau sahabat.
1. Sebagai Support System
Bersahabat dengan sesama ibu nyatanya memberikan jenis dukungan yang berbeda dari yang mungkin Bunda dapatkan dari pasangan, saudara kandung, orang tua, mertua, atau bahkan pakar sekalipun.
Perasaan senasib, pertukaran pengalaman dan pengetahuan seputar pengasuhan anak, serta status sebagai ibu baru kerap menjadi perekat bagi untuk saling terkoneksi.
2. Punya Teman Sesama Ibu Bisa Saling Belajar
Faktanya, persahabatan dengan sesama ibu baru menawarkan kesempatan untuk belajar banyak hal. Termasuk mengeksplorasi perubahan tubuh setelah melahirkan, soal pernikahan, pekerjaan, hubungan dengan keluarga, dan berbagai hal lainnya.
3. Kesempatan Menjadi Diri Sendiri
Status sebagai istri atau ibu tidak seharusnya terlalu membatasi Bunda. Seolah ruang gerak Bunda hanya sebatas urusan rumah, suami, dan anak.
Demi menjaga kewarasan, sesekali para ibu juga butuh, lo, kesempatan menjadi diri sendiri, having fun, atau sekadar berbagi keluh kesah dengan teman sebaya.
Artikel terkait: Aplikasi TheAsianParents, Sahabat Jalani Perjalanan Jadi Ibu
12 Karakter Teman Sesama Ibu, Eksis di Geng atau Komunitas Emak-Emak
Ada sebuah joke populer, konon emak-emak adalah ras terkuat di bumi. Siapa coba, Bun, yang bisa mengalahkan the power of emak-emak?
Apalagi kalau sudah bersatu, kekuatan kaum ibu jangan dipandang sebelah mata. Meski berbeda latar belakang dan karakter, para ibu bisa membuat gerakan besar.
Nah, dalam perkumpulan arisan, geng, atau komunitas, setiap ibu pastinya punya karakter unik masing-masing.
Lantas, apa saja tipe-tipe ibu yang umum dijumpai? Yuk, kita kulik sama-sama, Bun!
1. Tipe Pendengar
Karakter pertama adalah tipe pendengar setia. Biasanya, tipe ibu seperti ini adalah orang-orang yang sangat disenangi karena kepribadiannya yang relatif lebih tenang dan tidak provokatif.
Meskipun mendengar merupakan keterampilan dasar, tidak semua bisa menjadi pendengar yang baik.
Tipe pendengar mampu membuat orang lain lebih nyaman. Ia mampu memberi tanggapan yang positif dan membangun kepercayaan.
Karakter ibu seperti ini biasanya sangat cocok jadi teman curhat. Mereka bukanlah tipe orang yang mudah menghakimi orang lain.
2. Ibu Posesif
Karakter yang satu ini rasanya sangat mudah dijumpai di lingkungan pergaulan, ya, Bun. Ibu posesif biasanya juga overprotektif terhadap anaknya.
Tipe ibu posesif cenderung mengekang anak, dengan alasan demi kebaikan. Mereka selalu berusaha melindungi anak-anaknya dari marahabaya, tetapi di sisi lain justru membuat anak bisa tertekan.
Ibu dengan karakter ini umumnya akan membatasi pergaulan anak, melarang anak bermain kotor, bahkan mencegah anak belajar bersepeda karena takut terluka.
3. Ibu Melek Teknologi
Kalau karakter ibu yang satu ini paling asyik dan bisa diandalkan, nih, Bun. Mereka sangat up to date dengan perkembangan digital dan teknologi terbaru.
Tipe ibu yang satu ini boleh dibilang mengikuti perkembangan zaman. Tentu dampaknya sangat positif, karena mereka bisa mendampingi putra-putrinya di era keterbukaan informasi seperti saat ini.
4. Tipe Open Minded, Karakter yang Disenangi dalam Pertemanan Sesama Ibu
Ini juga merupakan karakter ibu yang biasanya disenangi. Sesuai namanya, mereka adalah tipe orang yang berpikiran terbuka.
Ibu dengan karakter ini memahami betul bahwa setiap orang punya sudut pandang. Sehingga, ia enggan memaksakan pendapatnya saat berdiskusi.
Ia cenderung lebih bijaksana dan dewasa dalam menghadapi perbedaan, terutama yang menyangkut kepentingan bersama.
5. Ibu Ratu Sinetron
Wah, kalau yang satu ini populasinya cukup banyak juga, ya, Bunda. Ibu ratu sinetron adalah mereka yang menggemari serial drama ala Indonesia.
Coba saja, tanyakan judul sinetron teranyar yang sedang tayang, Ikatan Cinta, Cinta Suci, hampir semua mereka ikuti.
Tak jarang, ibu pencinta sinetron begitu terbawa dalam cerita yang mereka ikuti di layar kaca. Mereka juga terinspirasi memberi nama anaknya berdasarkan tokoh-tokoh dalam sinetron.
Tingkah kocak para ibu ratu sinetron sering kali mendatangkan kelucuan tersendiri.
6. Ibu Entrepreneur
Mompreneur, demikian sebutan populernya. Tipe ibu yang satu ini biasanya kreatif dan pekerja keras.
Ibu entrepreneur mampu membaca peluang untuk mendatangkan pundi-pundi rupiah. Mereka juga sangat percaya diri memasarkan produk-produknya, baik melalui komunitas maupun media sosial.
Di tengah perkembangan digital saat ini, profesi sebagai mompreneur memang sangat mungkin dijajal. Tak perlu keluar rumah, Bunda pun bisa menghasilkan duit.
Artikel terkait: Tak Bisa Hidup Sendiri, Ini 15 Alasan Ibu Tetap Butuh Teman atau Sahabat
7. Ibu Influencer
Kalau yang satu ini paling eksis di media sosial. Biasanya mereka gemar berbagi tentang keseharian, hobi, atau sekadar foto-foto OOTD.
Para ibu influencer terbilang kreatif. Tak jarang, mereka mampu menghadirkan konten yang juga menghibur.
Beberapa ibu bahkan menerima endorsement atau bentuk kerja sama lainnya dengan berbagai brand. Asal konsisten dan punya ciri khas, bisa jadi sumber cuan yang menjanjikan juga, lo!
8. Ibu Pencinta Lingkungan
Para ibu pencinta lingkungan juga semakin menunjukkan eksistensinya dalam pergaulan.
Apalagi, belakangan banyak artis sekaligus ibu yang menunjukkan kepedulian yang lebih terhadap kelestarian lingkungan. Salah satunya Nadine Chandrawinata.
Ibu pencinta lingkungan biasanya sangat suka dengan ide daur ulang atau sustainability. Misalnya, alih-alih memakai popok sekali pakai, mereka memilih clodi.
9. Tipe Ibu Suka Sharing
Banyak ibu senang berbagi segala informasi yang mereka terima. Sebab pada dasarnya, kaum hawa memang suka bercerita untuk berbagi.
Terutama saat fase transisi menjadi ibu baru, Bunda pastinya butuh teman untuk berbagi cerita. Mulai dari urusan parenting, gizi anak, pasangan, hingga keluarga.
Berteman dengan karakter ibu yang suka sharing mendatangkan keseruan tersendiri. Kita bisa mendapat kisah, pengalaman, dan sudut pandang yang baru.
10. Tipe Ibu Gaul
Butuh rekomendasi tempat nongkrong yang asyik bersama keluarga? Atau butuh masukan terkait fashion yang sesuai dengan tren saat ini? Tipe ibu gaul bisa diandalkan.
Ibu dengan tipe ini memiliki karakter yang sangat dinamis. Umumnya mereka aktif mengikuti perkembangan dan senang mengikuti berbagai event atau kegiatan.
Maka jangan heran, tipe yang satu ini terbilang supel dan bisa mencarikan suasana.
11. Tipe Cheerleader dalam Pertemanan Sesama Ibu
Sesuai julukannya, tipe ini merupakan pemandu sorak yang baik. Karakter utamanya adalah ceria, energik, percaya diri, dan suportif.
Ibu dengan karakter ini umumnya suka berinteraksi dengan orang lain dan senang membuat orang lain bahagia. Mereka memang lebih ekstrovert.
Lantaran karakternya yang suportif, tipe cheerleader senang membuat orang lain merasa positif. Mereka senang melihat temannya bisa punya pencapaian, baik itu dalam urusan karier maupun keluarga.
12. Tipe Suka Nge-judge
Kalau tipe yang satu ini, sih, biasanya paling dihindari dan bikin enggak nyaman. Meski begitu, cukup banyak dijumpai karakter ibu yang hobi nge-judge, muda maupun tua.
Curhat dengan ibu yang suka nge-judge jelas bukan pilihan yang baik. Alih-alih mendapat solusi, bisa-bisa kita malah dihakimi ini itu.
Sifat suka menghakimi sebaiknya kita hindari, ya, Bun. Apalagi di lingkungan pertemanan sesama ibu.
Artikel terkait: 11 Tips Memilih Baby Sitter Terbaik, Hati-Hati Jangan Salah Pilih Orang!
Manfaat Memiliki Teman Sesama Ibu
1. Ajang Bersosialisasi
Apa pun bentuknya, yang pasti pertemanan sesama ibu bisa menjadi wadah belajar sekaligus bersosialisasi.
2. Menjaga Kesehatan Tubuh
Tahukah Bunda, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa memiliki persahabatan yang solid baik untuk kesehatan.
Teman membantu kita mengatasi stres, pulih dari penyakit, meningkatkan kesehatan otak, mengurangi tekanan darah tinggi, dan bahkan dapat membantu mengurangi indeks massa tubuh yang tidak sehat.
3. Mendapat Dukungan Sosial dari Teman Sesama Ibu
Faktanya, orang dewasa yang lebih tua dengan sistem dukungan sosial yang kaya cenderung hidup lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang terisolasi. Selain kesehatan fisik, teman meningkatkan kesehatan mental juga, lo.
Nah, dari beberapa karakter teman sesama ibu di atas, Bunda termasuk yang mana?
Baca juga:
Apa Yang Sebaiknya Kita Katakan Pada Ibu Yang Mengalami Keguguran?
id.theasianparent.com/ibu-berantakan-sahabat-baik-semua-orang
20 Ucapan Valentine yang Akan Membuat Sahabat Anda Terkesan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.