Beraneka Ragam, Ini 25 Tarian Tradisional dari Berbagai Provinsi di Indonesia

Sebagai negara kepulauan dengan total lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang begitu beragam termasuk dalam hal jenis tari-tarian. Nah, tulisan di bawah ini akan mencoba mengulas 25 jenis tari tradisional yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Apa saja? Simak informasi selengkapnya berikut ini. 

Mengenal 25 Tari Tradisional Indonesia dari Berbagai Provinsi

Sebagai negara kepulauan dengan total lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Bahasa, lagu, pakaian adat, hingga tari-tarian dari setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang membuat negeri ini begitu kaya. 

Kali ini, kami akan mengulas satu per satu jenis tarian tradisional yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari tari saman dari Aceh hingga tari Yospan khas Papua, berikut 25 tari tradisional dari berbagai provinsi di Indonesia. 

1. Tari Saman dari Aceh

Tari Saman khas Aceh adalah salah satu tarian khas Indonesia yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Tarian yang berasal dari suku Gayo ini menggunakan syair berbahasa Gayo yang dipakai untuk mengiringi tarian. Diciptakan oleh Syekh Saman, seorang ulama asal Gayo di Aceh Tenggara, tarian ini biasanya ditampilkan pada saat perayaan peristiwan-peristiwa penting dalam adat Suku Gayo.

2. Tari Tradisional Bedana dari Lampung 

Sumber: Blogkulo.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tarian ini biasanya dibawakan untuk mengungkapkan sukacita pada berbagai perayaan. Sepanjang tarian, Anda akan disuguhi iringan alat musik tradisional khas Lampung seperti gitar gambus, ketipung, dan kerenceng. Tarian ini awalnya berkembang dari ajaran agama Islam yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka pada orang-orang baru. 

3. Tari Lilin dari Sumatera Barat

Sumber: Negerikuindonesia.com

Dari provinsi Sumatera Barat ada tari lilin yang dibawakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas pencapaian yang diperoleh masyarakat setempat. Dinamakan tari lilin karena para penari memang membawa lilin yang dialasi piring kecil di kedua tangan mereka. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Tari Piso Surit dari Sumatera Utara

Sumber: Indonesiakaya.com

Bergeser ke Sumatera Utara, ada tari piso surit yang merupakan tarian khas suku Batak Karo. Biasanya, tarian ini digunakan untuk menyambut para tamu kehormatan dalam suatu acara adat. Piso surit artinya adalah burung yang bernyanyi yang mana juga menggambarkan kisah seorang gadis yang sedang menantikan datangnya sang kekasih.

5. Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Negerikuindonesia.com

Tari serampang dua belas yang berasal dari Serdang Bedagai, Sumatera Utara, diciptakan oleh seorang seniman bernama Sauti. Tarian ini menceritakan perjalanan asmara dari sepasang kekasih. Dinamakan serampang dua belas karena ada 12 babak tarian yang menceritakan perjalanan cinta dua sejoli mulai dari perkenalan, kasmaran, hingga kemudian menikah. Tarian ini sarat akan nasehat bagi sepasang kekasih yang ingin membina rumah tangga.         

6. Tari Tradisional Selampit Delapan dari Jambi            

Sumber: Seringjalan.com

Berikutnya ada tari selampit delapan dari Jambi yang identik dengan tali. Dijuluki selampit delapan karena ada 8 tali yang masing-masing digunakan oleh para penari saat perform. Meski demikian, dalam perkembangannya, penggunaan tali ini kemudian beralih fungsi hanya sebagai selendang untuk menambah nilai estetika. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Tari Sekapur Sirih dari Kepulauan Riau

Sumber: Indonesiakaya.com

Tarian Sekapur Sirih melibatkan cukup banyak orang yakni 9 orang penari perempuan, 3 orang penari laki-laki, 2 orang pengawal, dan 1 orang sebagai pembawa payung. Tarian ini biasanya dibawakan saat ada acara-acara besar untuk menyambut para tamu kehormatan. 

Baca juga: Mengenal Calung, Alat Musik Tradisional yang Menghasilkan Harmoni Indah dan Khas

8. Tari Topeng dari DKI Jakarta

Sumber: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari Jakarta, ada tari topeng yang merupakan tarian khas suku Betawi. Tarian ini memadukan musik, nyanyian, dan seni tari yang bersifat teatrikal serta komunikatif. Menggambarkan masyarakat suku Betawi yang dinamis dan juga humoris. 

9. Tari Tradisional Jaipong dari Jawa Barat   

Sumber: Infobudaya.net

Tari Jaipong dari Jawa Barat sudah begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia karena sering ditampilkan dalam berbagai acara. Diciptakan oleh seniman tari berdarah Sunda, Gugum Gumbira dan Haji Suanda, tarian ini adalah gabungan dari beberapa kesenian seperti Wayang Golek, Pencak Silat, dan Ketuk Tilu.

Artikel terkait: Sejarah Tari Jaipong dan Filosofi di Balik Gerakannya yang Gesit dan Lincah

10. Tari Serimpi dari Jawa Tengah

Sumber: Gasbanter.com

Tari Serimpi adalah tarian khas Jawa Tengah yang menekankan pada lemah lembut, kehalusan, serta kesopanan. Tarian ini menggambarkan karakter dari perempuan Jawa yang lemah lembut dan santun. Itulah mengapa gerakannya sangat halus dan lemah gemulai. Tarian ini juga selalu diiringi dengan alat musik gamelan. 

11. Tari Bedhaya Sapta dari Yogyakarta

Sumber: Kratonjogja.id

Bergeser ke Daerah Istimewa Yogyakarta, ada tari bedhaya sapta yang merupakan tarian khas dari Keraton Ngayogyakarta. Tarian ini biasanya dibawakan oleh 7 orang penari dan diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono IX (1940-1988). 

12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur

Sumber: Kompas.com/Ika Fitriana

Selain tari Jaipong dari Jawa Barat, ada juga tari reog ponorogo dari Jawa Timur yang popularitasnya juga telah mendunia. Tarian ini sarat dengan hal-hal berbau mistis dan ilmu kebatinan. Penonton akan melihat dua ikon paling terkenal dari Ponorogo yaitu warok dan gemblak yang juga terlibat dalam tarian ini.

13. Tari Kecak dari Bali

Sumber: Shutterstock

Berikutnya ada tari kecak dari Bali yang juga sudah sangat populer di kalangan para turis. Tarian ini menggambarkan cerita pewayangan khususnya cerita Ramayana yang dipertunjukkan dengan gerakan tarian. Tari kecak biasanya dibawakan oleh sekelompok penari laki-laki yang duduk melingkar sembari menyerukan “cak” berulang kali. Bercerita tentang bagaimana Rama melawan Rahwana.

14. Tari Tradisional Bendrong Lesung dari Banten

Sumber: Pariwisataindonesia.id

Selanjutnya dari provinsi Banten, ada tari bendrong lesung. Tarian ini menggunakan sarana berupa lesung dan alu yang merupakan alat untuk menumbuk padi atau beras. Biasanya tarian ini dibawakan menjelang masa panen raya. 

Baca juga: 16 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia, Sudah Tahu?

15. Tari Andun dari Bengkulu

Sumber: Keluyuran.com

Tari Andun biasanya dibawakan pada saat pesta perkawinan dimana para bujang dan gadis menari secara berpasangan pada malam hari sembari diiringi oleh musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari andun digunakan sebagai sarana untuk mencari jodoh yang biasanya dilakukan setelah selesai panen padi.

16. Tari Piring dari Sumatera Barat

Sumber: Instagram/@ziziramadhani

Disebut tari piring karena para penari menggunakan medium piring selama menari. Mereka dituntut untuk cekatan karena tarian ini memiliki ritme yang cepat tetapi juga harus bisa menyeimbangkan tubuh agar tidak jatuh saat memegang piring. Gerakan yang dipakai dalam tarian ini sebagian besar diambil dari silat Minangkabau atau silek.

17. Tari Tradisional Saronde dari Gorontalo

Sumber: Infopublik.id

Masyarakat Gorontalo mengenal tari saronde yang biasanya dibawakan saat acara pernikahan. Tarian ini diperagakan di sela-sela serangkaian upacara perkawinan adat, biasanya di malam pertunangan. Ciri khasnya adalah selendang yang digunakan sebagai atribut saat menari. 

18. Tari Pinggan dari Kalimantan Barat

Sumber: Tan Photograpy

Tari pinggan adalah tarian khas suku Dayak yang dibawakan pada saat acara-acara adat seperti Gawai Dayak (Pesta Panen Padi), Gawai Belaki Bini (Pesta Pernikahan), dan banyak lagi. Tarian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Tari Pinggan Laki dan Tari Pinggan Indu yang masing-masing terinspirasi dari pencak silat.

19. Tari Jepen dari Kalimantan Timur 

Sumber: Cintaindonesia.web.id

Bergeser ke Kalimantan Timur, ada tari Jepen yang merupakan tarian khas suku Kutai dan suku Banjar. Tarian ini semula digunakan untuk menghibur raja-raja dari Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong pada saat hari penobatan. Namun, seiring waktu, tarian ini ditampilkan pada acara-acara besar di Kalimantan Timur. 

20. Tari Tradisional Papatai dari Kalimantan Timur

Masih sama dari Kalimantan Timur, ada tari papatai yang merupakan tarian perang tradisional dari masyarakat suku Dayak. Tarian ini dibawakan oleh para lelaki yang memakai baju adat bernama Sapei Sapaq. Sebab tarian ini dipakai untuk menunjukkan keperkasaan laki-laki, maka gerakannya cenderung lincah, gesit, dan akrobatik. 

21. Tari Tradisional Cakalele dari Maluku

Sumber: Greatnesia.id

Berikutnya ada tari cakalele dari provinsi Maluku. Hampir sama seperti tari papatai, tari cakalele juga merupakan tarian perang tradisional. Tarian ini melibatkan 30 orang laki-laki dan perempuan yang biasanya menari secara berpasangan diiringi dengan alat musik drum, flute, dan bia (sejenis musik tiup).

Baca juga: 9 Referensi Permainan Tradisional Khas Sunda untuk Anak, Seru dan Menghibur!

22. Tari Campak dari Bangka Belitung 

Sumber: Antara Foto

Tari Campak dari Bangka Belitung menggambarkan keceriaan para bujang dan dayang yang biasanya dibawakan pada saat panen padi. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan Portugis di Bangka Belitung. Tak heran, busana yang dipakai oleh para penari memiliki sentuhan yang kuat dari Eropa.

23. Tari Giring-giring dari Kalimantan Tengah

Sumber: Kemdikbud.id

Giring-giring diambil dari nama tongkat yang dimainkan oleh para penari yang berasal dari Suku Dayak Manyan. Pada saat itu, suku Dayak Manyan mendiami sebagian besar daerah Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Barito Selatan di Kalimantan Tengah. Tarian ini memakai atribut tombak yang melambangkan sukacita. 

24. Tari Tradisional Musyoh dari Papua

Sumber: Pesona Indonesia Kompas.com

Masyarakat Papua percaya bahwa orang yang meninggal karena kecelakaan arwahnya tidak akan tenang. Oleh sebab itu, diciptakanlah tari musyoh yang berfungsi untuk mengusir para arwah yang gentayangan. 

25. Tari Suanggi dari Papua Barat

Masih dari tanah Papua, ada juga tari Suanggi yang merupakan tarian tradisional khas masyarakat Papua Barat. Tarian ini menceritakan kisah seorang suami yang ditinggal mati oleh sang istri karena korban angi-angi atau jejadian. Dalam kepercayaan masyarakat Papua, Suanggi adalah roh jahat yang belum mendapatkan ketenangan di alam baka. 

***

Nah, Parents, itulah 25 tari tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia. Yuk ajak anak-anak mengenali budaya Indonesia yang begitu beragam. Semoga informasi di atas menambah khasanah pengetahuan kita ya!

Baca juga:

Tari Gandrung Banyuwangi, Tradisi Indonesia yang Bisa Diajarkan ke Anak

Sejarah dan Filosofi Dua Tari Tradisional Bali, Kecak dan Legong

Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia