Mengenal Tari Cilinaya, Lambang Kecantikan Perempuan Bali

Jika selama ini kita hanya mengenal Tari Kecak sebagai salah satu tarian tradisional khas Bali, sepertinya kita perlu menambah khazanah pengetahuan tentang budaya tarian Bali yang indah juga beragam. Salah satunya ialah tari Cilinaya.

Diciptakan tahun 1986, tarian Cilinaya hingga kini masih menjadi salah satu tarian tradisional Bali yang terus dilestarikan dan kerap dipertontonkan di berbagai pertunjukan seni. Lantas, seperti apa sejarah, makna tarian dan filosofi gerakan Tari Cilinaya?

Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Artikel Terkait: 5 Jenis Tarian Jawa Tengah yang Indah, Kenalkan pada Si Kecil, Bund!

Sejarah Tari Cilinaya

Melansir dari Indonesia Kaya, tarian Cilinaya diciptakan oleh seorang maestro seniman tari tradisional Bali yakni I Wayan Dibia tahun 1986. Salah satu sumber menyebut bahwa tarian tradisional ini diciptakan untuk dipentaskan oleh Sekaa Gong Patra Kencana Singapadu, Gianyar.

Meski begitu, beberapa sumber lain menyebut bahwa lahirnya tarian Cilinaya karena terinspirasi dari ornamen khas dalam busana para penari Bali yang disebut 'cili'. Ini merupakan sehelai kain panjang dengan ujung lancip serta motif warna-warni.

Cili sebagai salah satu bagian dari busana para penari bali yang melambangkan keceriaan juga kegembiraan, sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam Tari Cilinaya. 

Artikel Terkait: Mengenal Tari Gambyong, Seni yang Dijadikan Gambar Uang Rupiah 5000

Makna Gerakan Tari Cilinaya

Dalam praktiknya, tarian Cilinaya ini dilakukan oleh sekelompok gadis Bali yang jelita dengan gerakan lemah gemulai dan anggun. Tari Cilinaya ini menggambarkan keceriaan para gadis Bali di masa muda.

Jika biasanya tarian tradisional Bali menonjolkan lirikan mata yang tajam, maka berbeda dengan tarian Cilinaya  yang ditampilkan penuh keceriaan, kegembiraan, dan senyuman. Tari Cilinaya ini juga menonjolkan gerakan yang lembut serta anggun yang ditampilkan oleh para penarinya. 

Tata Busana yang Digunakan Penari Cilinaya

Setelah mengetahui filosofi, makna, dan sejarah tarian Cilinaya kini saatnya mengetahui lebih lanjut apa saja ornamen dan bagaimana tata busana yang digunakan oleh para penari Cilinaya. Melansir dari Puser Bhumi, berikut daftarnya! 

Gelungan: hiasan kepala yang digunakan sebagai petitis atau mahkota rambut yang terbuat dari emas dengan campuran bunga-bunga emas dan bunga segar di bagian belakang gelungan. Jika dulu gelungan terbuat dari emas, untuk memudahkan penari, gelungan kini banyak terbuat dari kuningan, plastik, dan alumunium. 

Kain bawah atau rok: jika di Jawa penari menggunakan kain batik atau jarik sebagai rok, maka di Bali para penari menggunakan kain songket khas Bali dengan motif dan warna yang beragam. 

• Angkin: kemben atau pakaian dalam para penari Bali
• Lamak: kain panjang yang disematkan di bagian dada penari.
• Tutup dada: penutup bagian dada
• Badong: kalung berwarna emas yang disematkan di leher penari
• Ampok-ampok: ikat pinggang berwarna emas dan terbuat dari kulit sapi yang dilapisi kain serta digunakan oleh busana penari. 
• Oncer: tusuk konde atau hiasan rambut para penari yang bentuknya seperti bunga atau daun berwarna emas atau perak. 
• Gelang kana: gelang emas yang dipakai oleh penari di bagian pergelangan tangan maupun lengan. 

Artikel Terkait: 8 Jenis Tarian Jawa Tengah yang Paling Populer di Tanah Air

Musik Pengiring Tarian Cilinaya

Tak lengkap rasanya apabila tarian Bali tak diiringi dengan musik gamelan khas Pulau Dewata tersebut. Selain untuk menciptakan suasana, musik gamelan juga berfungsi dalam membentuk karakter suatu tarian hingga mempertegas suasana hati, pesan, yang ingin disampaikan.

Dalam hal ini, tarian Cilinaya diiringi dengan musik gamelan gong kebyar. Berikut ini beberapa instrumen musik gamelan yang digunakan dalam tarian Cilinaya. 

• Satu pasang kendang (tidak menggunakan panggul)
• Satu atau dua tungguh ugal/giying
• Empat tungguh pemade
• Empat tungguh kantil
• Dua tungguh penyahcah
• Dua tungguh jublag
• 2 tungguh jegog
• Satu atau dua Gong (lanang-wadon,sesuai kebutuhan)
• Satu kempul
• 1 tungguh reyong
• Satu kajar
• Satu kecek

Itulah sejarah, makna tarian, filosofi hingga tata busana dan gamelan yang mengiringi tarian Cilinaya sebaai salah satu tarian khas Bali yang hingga kini keberadaannya masih dilestarikan dan diperkenalkan kepada masyarakat luas. 

Baca Juga: 

id.theasianparent.com/tari-kabasaran

id.theasianparent.com/tari-saman

id.theasianparent.com/tari-serimpi