Tahun Ajaran Baru Segera Dimulai, Tantri Kotak Khawatirkan Kesehatan Anak

Masyarakat tengah bersiap menghadapi New Normal. Sebagai orangtua, Tantri Kotak mengungkapkan rasa khawatirnya akan kesehatan dan keselamatan anak-anaknya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masyarakat Indonesia kini tengah bersiap untuk melaksanakan New Normal, yaitu tatanan baru kehidupan di masa Pandemi. Tidak ketinggalan para selebritis yang tetap harus mengikuti aturan-aturan baru yang akan berlalu nanti, termasuk Tantri Kotak dan keluarga yang sedang bersiap menghadapi New Normal bersama keluarganya.

New Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun ditambah dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Menjaga jarak sosial dan kontak fisik pun harus tetap dilakukan dalam New Normal.

Tantri mengaku khawatir dengan kesehatan anak-anaknya nanti jika terpaksa harus beraktivitas seperti biasa dalam periode New Normal.

Artikel terkait: Rahasia Tantri Kotak Tetap Intim Dengan Suami Walau Sudah Punya Anak

Tantri Kotak dan Keluarga Bersiap Untuk New Normal

Melalui akun media sosialnya, vokalis grup band rock Kotak yang kini telah berhijab itu mengutarakan pendapatnya menjelang hadapi kehidupan New Normal.

“Bersiap untuk NEW NORMAL, terdengar normal namun tidak se-normal biasanya, kita sudah belajar 3 bulan dengan merubah pola bersih. Dimana kita wajib menggunakan masker, cuci tangan, dan sering ganti baju setelah keluar rumah. Itu yang harus selalu dilakukan, dan memang bersih sebagian dari Iman,” tulis Tantri pada caption postingannya yang diunggah pada Kamis (28/5) lalu.

Tantri yang sudah memiliki dua orang anak pun mengaku sudah mengajari kedua buah hatinya mengenai gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan, namun ia tetap mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Anak-anakpun sudah diajarkan hal yang sama, tapi namanya juga anak-anak yang kadang lupa. Juni ini masuk ajaran sekolah baru dan ada kegelisahan dimana nanti Kara masuk sekolah. Ada kemungkinan dia lupa dengan kebersihannya dan malah terpapar oleh lingkungannya di sekolah.” Tantri mengungkapkan rasa khawatirnya.

Kekhawatirannya ini bukannya tidak berdasar, anak kedua Tantri sendiri pernah mengidap penyakit bronkophenomi sehingga ia tak ingin harus mengalami masa-masa pahit menyaksikan anak kesakitan.

“Wajar bagi ibu yang memiliki bayi dimana sistem imunitasnya belum sekuat orang dewasa, jadi takut dengan New Normal ini. Mungkin karena saya pernah ada di posisi melihat Arka usia 14 hari harus berkutat dengan selah infus, oksigen, dan selang yang langsung ke lambung kecilnya untuk mengantarkan ASI perah karena ia kesulitan bernapas,” ceritanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai seorang ibu, Tantri tidak ingin anaknya mengalami sakit seperti dulu lagi. Ia pun memberikan pesan kepada para pengikutnya untuk tetap menjaga kebersihan, kesehatan, dan selalu mengikuti anjuran dari pemerintah.

Stay safe teman-teman, jaga diri, keluarga, dan kerabat,” pesannya.

Rencana Aturan New Normal di Sekolah Dari Kementerian PPPA

Ilustrasi masuk sekolah di tengah pandemi. Sumber: Senayan Post

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hingga saat ini, dikabarkan bahwa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama berbagai lembaga yang terkait tengah merumuskan peraturan baru untuk pelaksanaan New Normal di jenjang sekolah.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Ahli virology Universitas Chulalangkorn dr. Yong Poovorawan mengungkapkan bahwa risiko anak tertular Virus Corona sama tingginya dengan orang dewasa. Meskipun jarang mengalami gejala yang serius, kasus COVID-19 pada anak perlu mendapat perhatian khusus.

Ciput Eka Purwianti, Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kemen PPPA, mengatakan penerapan New Normal perlu dipersiapkan dengan baik agar penyebaran virus COVID-19 di sekolah dapat ditekan semaksimal mungkin.

Pengaturan dan protokol khusus tengah dirancang untuk mempersiapkan kembalinya anak-anak ke sekolah yang rencananya diputuskan pada bulan Juli mendatang, dilansir dari Kompas.

Peraturan tersebut antara lain adalah sekolah harus menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dengan sabun. Seperti yang kita ketahui, mencuci tangan dengan sabun adalah hal yang vital agar tidak terinfeksi Virus Corona.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jumlah tempat mencuci tangan ini pun harus banyak agar siswa tidak perlu mengantre dan menimbulkan kerumunan.

“Itu sangat penting, secara infrastruktur di sekolah harus disiapkan sarana-sarana seperti ini. Walaupun bagi daerah-daerah yang sulit air ini jadi isu lagi, ini harus ditangkap oleh kementerian yang bertanggung jawab,” ungkap Ciput.

Artikel terkait: Sudah Siapkah Jakarta Menghadapi New Normal? Ketahui Protokol Menkes Berikut Ini

Pihak Kemen PPPA juga merekomendasikan untuk menghilangkan jam istirahat dan memperpendek jam pelajaran menjadi 4 jam belajar saja. Ini merupakan salah satu cata untuk mencegah kepadatan anak pada saat masuk dan keluar dari kelas secara bersamaan.

“Di Indonesia saya pikir bisa disiasati dengan diberi jeda masuknya, satu jam. Jadi masuk dan pulang tidak bersamaan sehingga tidak bertumpuk saat keluar masuk gerbang,” tambahnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Ciput, guru dan orangtua juga memegang peranan penting agar New Normal bisa berjalan dengan lancar di sekolah apabila nantinya sudah mulai diterapkan.

Tentunya rencana New Normal dan pembukaan kembali sekolah membuat banyak orangtua merasa khawatir akan anak-anaknya. Entah itu lupa untuk mencuci tangan, tidak betah mengenakan masker sepanjang hari, atau terpapar virus dari teman atau gurunya.

Apa Parents juga mengalami kekhawatiran yang sama dengan Tantri Kotak dan keluarga tentang New Normal? Jangan lupa untuk terus sounding dan memberikan arahan yang baik untuk si kecil agar tetap menjaga kebersihan, ya.

Sumber: Insert Live, CNBC Indonesia, Kompas

Baca juga: