Tanda-tanda Vital Normal Anak Berdasarkan Tingkat Usia, Parents Wajib Tahu!

Tanda-tanda vital normal pada anak menunujukkan bagaimana fungsi kerja organ-organ penting di tubuhnya yang berkaitan dengan kesehatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tanda-tanda vital (TTV) normal pada anak sangat penting diketahui oleh orangtua. Pasalnya, TTV ini berkaitan dengan kondisi kesehatan buah hati. Jika TTV tidak normal, ini bisa menjadi tanda perkembangan anak sedang terganggu.

Lantas, apa sebenarnya TTV itu? Apa saja tanda-tanda vital normal pada anak, mulai dari usia bayi hingga usia sekolah? Dan bagaimana cara menghitung TTV anak? Langsung cek penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk, Parents!

Artikel Terkait: 12 Tanda Anak Kurang Gizi yang perlu Parents waspadai!

Mengenal Tanda-tanda Vital

Tanda-tanda vital (TTV) merupakan ukuran untuk melihat cara kerja organ vital (organ-organ penting) tubuh. Ada empat organ vital tubuh yang termasuk dalam perhitungan TTV, yaitu:

  • Detak jantung atau denyut nadi
  • Frekuensi (laju) pernapasan
  • Suhu tubuh
  • Tekanan darah

Ukuran TTV normal anak-anak sering kali berbeda, bergantung pada usia mereka. Mengukur TTV sangat penting dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat masalah kesehatan pada tubuh anak atau tidak. 

Image: Freepik

Tanda-tanda Vital (TTV) Normal Bayi hingga Anak Usia Remaja

Seperti yang telah kita ketahui, ada perbedaan TTV antara bayi, balita, anak-anak usia prasekolah, hingga anak-anak usia sekolah. Ini terjadi karena perkembangan organ tubuh yang memiliki cara kerja berbeda-beda pada setiap usia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut tanda-tanda vital (TTV) normal pada bayi hingga anak usia sekolah yang perlu Parents ketahui.

1. Tanda-tanda vital (TTV) Normal pada Bayi (0-12 Bulan)

Secara rinci, TTV normal untuk bayi usia berusia 0-12 bulan, yaitu:

Denyut Nadi

  • Bayi baru lahir hingga usia 1 bulan: 85-190 detak per menit saat bangun
  • Bayi usia 1-12 bulan: 90-180 detak per menit saat bangun

Frekuensi Napas

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Bayi usia 1-12 bulan: 30-60 kali per menit

Suhu Tubuh

  • 36,4 derajat Celcius atau 98,6 derajat Fahrenheit

Tekanan darah

  • Bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram: Tekanan sistolik 39-59, diastolik 16-36
  • Bayi baru lahir dengan berat badan lebih dari 1000 gram: Tekanan sistolik 60-76, diastolik 31-45
  • Usia 0-1 bulan: Tekanan sistolik 67-84, diastolik 35-53
  • Usia 1-12 bulan: Tekanan sistolik 72-104, diastolik 37-56

Image: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi yang baru lahir memiliki jumlah detak jantung dan frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Ini terjadi karena otot jantung bayi belum berkembang secara sempurna seperti pada orang dewasa.

Akan tetapi, jika detak jantung bayi lebih rendah dari biasanya, ini patut diwaspadai. Pada bayi, penyebab potensial detak jantung menjadi lambat atau dikenal dengan bradikardia meliputi:
  • Ketersediaan oksigen yang tidak mencukupi
  • Suhu tubuh rendah
  • Masalah jantung bawaan
  • Efek pengobatan

Perlu diketahui bahwa sistolik adalah tekanan darah tertinggi yang bisa setiap orang capai ketika otot jantung berkontraksi. Sedangkan diastolik adalah tekanan darah ketika jantung beristirahat atau dalam keadaan santai.

2. Tanda-tanda vital (TTV) Normal pada Anak Usia Balita (1-2 Tahun)

Image: Freepik

Tahun berganti, anak-anak pun semakin tumbuh berkembang. Setelah anak berusia 1 tahun, maka TTV juga mulai berkembang dengan baik. Detak jantungnya tidak secepat saat bayi dan tekanan darahnya pun meningkat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut TTV normal pada anak usia 1-2 tahun.

  • Denyut jantung: 98-140 detak per menit ketika bangun, 80-120 detak per menit ketika tidur
  • Frekuensi napas: 22-37 kali per menit
  • Tekanan darah: sistolik 86-106, diastolik 42-63
  • Suhu tubuh: 36,4 derajat Celcius atau 98,6 derajat Fahrenheit

3. Tanda-tanda vital (TTV) Normal untuk Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)

Ketika usia anak semakin bertambah, maka angka dalam TTV-nya juga akan mengalami perubahan. Pada anak usia prasekolah, tepatnya 3-5 tahun, TTV normalnya adalah sebagai berikut:

  • Detak jantung: 80-120 detak per menit saat bangun, 65-100 detak per menit saat tidur
  • Frekuensi napas: 20-28 kali per menit
  • Tekanan darah: sistolik 89-112, diastolik 46-72
  • Suhu tubuh: 36,4 derajat Celcius atau 98,6 derajat Fahrenheit

4. Tanda-tanda Vital (TTV) Normal pada Anak Usia Sekolah (6-11 Tahun)

Image: Freepik

Ketika anak mulai memasuki usia sekolah, memantau tanda-tanda vital tetap perlu dilakukan oleh orangtua. TTV normal untuk anak usia 6-9 tahun adalah sebagai berikut:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Detak jantung: 75-118 detak per menit saat bangun, 58-90 detak per menit saat tidur
  • Frekuensi napas: 18-25 kali per menit
  • Tekanan darah: sistolik 97-120, diastolik 57-80
  • Suhu tubuh: 36,4 derajat Celcius atau 98,6 derajat Fahrenheit

5. Tanda-tanda Vital (TTV) Normal Remaja (12-12 Tahun ke Atas)

TTV remaja pada dasarnya sama dengan orang dewasa. Pada usia ini, otot jantung dan pernapasan telah berkembang mendekati tingkat dewasa.

Berikut TTV normal pada usia remaja (usia 12 tahun ke atas):

  • Detak jantung: 60 hingga 100 detak per menit
  • Tingkat pernapasan: 12 hingga 20 napas per menit
  • Tekanan darah: sistolik 110 hingga 131, diastolik 64 hingga 83
  • Suhu tubuh: 36,4 derajat Celcius atau 98,6 derajat Fahrenheit

Artikel Terkait: Sedang musim sakit, begini cara tingkatkan kekebalan tubuh pada anak!

Cara Mengukur TTV Normal pada Anak dengan Tepat

Untuk mengukur TTV, biasanya dokter menggunakan beberapa alat, mulai dari stetoskop untuk pemeriksaan detak jantung, termometer untuk mengukur suhu tubuh, dan tensimeter sebagai alat ukur tekanan darah.

Beberapa cara sederhana untuk mengukur TTV normal pada anak adalah sebagai berikut.

1. Memeriksa Suhu Tubuh Anak dengan Termometer

Anak-anak maupun orang dewasa memiliki suhu tubuh normal sekitar 36,4 derajat Celcius atau sekitar 98,6 derajat Fahrenheit. Namun, suhu tubuh tersebut bisa naik dan turun sepanjang hari. Perubahan hormon, olahraga, mandi, hingga terpapar cuaca panas atau dingin dapat memengaruhi suhu tubuh anak.

Image: Freepik

Demam pada anak dapat dilihat dari pengukuran suhu tubuh dengan kondisi berikut:

  • Ketiak: lebih dari 99 derajat Fahrenheit (37,2 derajat Celcius)
  • Telinga (timpani): lebih dari 99,5 derajat Fahrenheit dan 37,5 derajat Celcius jika dalam mode oral (perhatikan bahwa dokter tidak menyarankan untuk mengukur suhu telinga pada anak di bawah 6 bulan)
  • Mulut: Lebih dari 99,5 derajat Fahrenheit (37,5 derajat Celcius)
  • Rektal (dubur): Lebih dari 100,4 derajat Fahrenheit (38 derajat Celcius)

Sebenarnya, demam memiliki efek perlindungan dan dapat menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang mencoba melawan infeksi. Namun, Parents tetap harus waspada jika demam tak kunjung reda.

Bila perlu hubungi dokter anak jika si kecil berusia kurang dari 3 bulan dan mengalami demam. Untuk anak di atas 3 bulan, hubungi dokter jika ia mengalami demam lebih dari 104 derajat Fahrenheit.

2. Memeriksa Denyut Nadi di Pergelangan Tangan

Denyut nadi bisa ditemukan pada sisi leher, siku bagian dalam, atau pergelangan tangan. Di antara semua bagian itu, cara yang paling mudah untuk mengukur denyut nadi adalah pada pergelangan tangan.

Saat Parents memeriksa TTV denyut nadi normal pada anak, hindari menekan denyut nadi pada bagian leher kiri dan kanan secara bersamaan. Mengapa? Karena hal itu bisa menyumbat aliran darah ke otak.

Image: Freepik

Parents bisa mengikuti cara memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan dengan tepat seperti berikut:

  • Gunakan ujung jari tengah dan telunjuk
  • Tekan arteri pada pergelangan tangan sampai merasakan denyut nadi
  • Mulai menghitung denyut nadi saat jarum jam berada pada angka 12
  • Hitung denyut nadi selama 60 detik.
  • Konsentrasi pada denyut nadi, hindari melihat jam terus menerus

Apabila Parents mengalami kesulitan dalam memeriksa TTV denyut nadi normal pada anak, maka konsultasikan ke dokter agar mendapat petunjuk dan arahan lebih lanjut.

3. Memeriksa Frekuensi Pernapasan Anak

Tak jauh berbeda dari pemeriksaan denyut jantung, memeriksa frekuensi pernapasan pada anak bertujuan untuk menghitung jumlah napas anak setiap menitnya.

Parents bisa melakukan penghitungan di saat si kecil sedang istirahat, misalnya ketika tidur. Hitunglah berapa kali dada naik saat anak menarik napas. Jika frekuensi pernapasan anak mengalami peningkatan lebih dari yang biasanya, maka itu bisa menandakan adanya masalah kesehatan, seperti demam.

4. Pemeriksaan Tekanan Darah dengan Tensimeter

Pemeriksaan tekanan darah memerlukan alat khusus yang disebut tensimeter. Alat ini dapat diperoleh di toko-toko alat kesehatan. Alangkah baiknya Parents menghubungi dokter untuk memeriksakan tekanan darah pada anak.

Jika anak memiliki tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, Parents perlu waspada. Tekanan darah yang tidak normal dapat mengindikasikan kelainan jantung atau paru-paru pada si kecil.

Image: Freepik

Contoh penyebab potensial tekanan darah tinggi pada bayi meliputi:

  • Displasia bronkopulmonalis
  • Koarktasio aorta
  • Kelainan ginjal, seperti stenosis arteri ginjal
  • Tumor Wilms

Hipertensi (tingginya tekanan darah) pada anak berusia sekolah kemungkinan besar disebabkan oleh kelebihan berat badan. Sedangkan hipotensi atau tekanan darah yang terlalu rendah dapat disebabkan oleh kehilangan darah, sepsis (infeksi parah), atau reaksi alergi yang parah.

Anak-anak dengan kondisi seperti ini biasanya terlihat cukup sakit. Tekanan darah dikategorikan rendah jika berada di angka 20 mmHg lebih rendah dari tekanan darah rata-rata anak.

Kapan Parents Harus Membawa Anak ke Dokter?

Tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh anak bisa sesekali meningkat apabila ia sangat aktif atau merasa sedang cemas. TTV tersebut biasanya akan kembali normal saat anak sudah santai atau tidur.

Image: Freepik

Akan tetapi, jika Parents menemukan beberapa tanda berikut ini pada anak, maka Parents perlu membawa sang buah hati ke dokter.

  • Laju dan frekuensi napas sesak dan tidak teratur, seperti terengah-engah sedang berlari
  • Suhu tubuh mencapai lebih dari 38 derajat Celcius
  • Kulit pucat atau bibir membiru
  • Detak jantung meningkat beserta penurunan tekanan darah yang berhenti lebih dari 20 detik

Segera menghubungi dokter, ya, Parents, apabila anak mengalami kondisi yang disebutkan di atas.

Artikel Terkait: Dokter anak: ini 4 tanda anak sakit yang tak boleh diabaikan orangtua

Demikianlah penjelasan mengenai tanda-tanda vital (TTV) normal anak yang perlu diketahui oleh para orangtua. Jangan lengah untuk memantau TTV normal anak, ya, untuk membantu Parents mengetahui apakah kondisi anak masih baik atau sebaliknya. Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Referensi: Healthline, John Hopkins Medicine, California Pacific Medical Center

Baca Juga: 

10 Tanda yang biasa ditunjukan oleh bayi pintar, cek yuk Bun!

3 Tanda Bayi Alami Wonder Weeks, Salah Satunya Jadi Lebih Rewel

Cerebral Palsy pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Penanganan