Bagi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya mengetahui tanda-tanda vital anak (TTV) sangatlah penting. Dengan memeriksa tanda-tanda tersebut, mereka bisa mengukur apakah seorang anak mengalami kondisi kesehatan yang harus segera ditangani, serta apakah anak tumbuh dan berkembang dengan normal. Selain bagi tenaga kesehatan, orang tua juga perlu memahami tanda-tanda vital ini. Dengan mempelajarinya, orangtua bisa memantau tanda awal saat kesehatan si kecil terganggu. Berikut penjelasan lengkapnya!
Daftar isi
Apa itu Tanda-Tanda Vital (TTV)?
Tanda-tanda vital merupakan pengukuran fungsi tubuh yang paling dasar. Melansir Johns Hopkins Medicine, ada empat tanda vital utama yang akan dipantau oleh dokter atau tenaga medis lainnya, yakni:
- Suhu tubuh
- Denyut nadi
- Laju pernapasan
- Tekanan darah (Tekanan darah tidak dianggap sebagai tanda vital, tetapi sering diukur bersamaan dengan tanda vital.)
Tanda-tanda vital bertujuan mendeteksi atau memantau masalah medis. Pengukuran tanda vital bisa dilakukan segera di rumah, rumah sakit, maupun tempat lain sebagai pemeriksaan dasar. Pengukuran ini juga memerlukan alat kesehatan seperti stetoskop maupun termometer. Jika tanda vital anak berada di luar kisaran normal dan anak tampak tidak sehat, bisa hubungi dokter maupun membawa anak ke UGD.
Artikel terkait : Tanda-tanda Vital Normal Anak Berdasarkan Tingkat Usia, Parents Wajib Tahu!
Tanda-tanda Vital (TTV) Normal pada Anak Balita (1-5 tahun)
Kisaran normal tanda-tanda vital pada anak berbeda-beda tergantung usia anak. Detak jantung bayi normal jauh lebih tinggi daripada detak jantung normal pada anak-anak. Berikut TTV normal untuk balita satu sampai dengan lima tahun, melansir Cleveland Clinic.
Tanda-tanda Vital Anak (TTV) Normal pada Bayi 0-1 Tahun
Tanda vital bayi baru lahir berbeda dengan bayi yang lebih besar. Bahkan detak jantung bayi baru lahir lebih cepat dibanding kelompok usia balita lainnya. Berikut TTV untuk bayi baru lahir hingga usia 12 bulan.
Tekanan Darah
Berikut merupakan pedoman tekanan darah yang normal untuk bayi 0 sampai dengan 12 bulani sistolik/diastolik dalam mm Hg.
- 0 hingga 3 bulan: 65–85/45–55.
- 3 hingga 6 bulan: 70–90/50–65.
- 6 hingga 12 bulan: 80–100/55–65.
Detak Jantung
Kisaran detak jantung normal untuk anak-anak 0-12 bulan per menit:
- 0 hingga 3 bulan: 110–160.
- 3 hingga 6 bulan: 100–150.
- 6 hingga 12 bulan: 90–130.
Laju Pernapasan
Inilah laju pernapasan normal untuk bayi 0-12 bulan yang normal per menit:
- 0 hingga 3 bulan: 30–60.
- 3 hingga 6 bulan: 30–45.
- 6 hingga 12 bulan: 25–40.
Suhu Tubuh
Temperatur suhu tubuh yang normal untuk bayi usia 0 sampai dengan 12 bulan adalah 36,4 derajat Celcius.
Tanda-tanda Vital (TTV) Normal pada Balita 1-3 Tahun
Melewati usia satu tahun, tubuh bayi sudah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Berikut TTV untuk anak usia satu sampai dengan tiga tahun.
- Tekanan darah: memiliki nilai sistolik/diastolik 90–105/55–70 mm Hg
- Detak jantung: memiliki 80–125 detak per menit.
- Laju pernapasan: normalnya berada dalam kisaran 20–30 napas per menit.
- Suhu tubuh: temperatur tubuh yang normal adalah 36,4 derajat Celcius.
Tanda-tanda Vital (TTV) Normal pada Anak Balita 3-5 Tahun
Semakin bertambahnya usia anak, tanda-tanda vitalnya juga turut berubah. Salah satunya detak jantung yang lebih lambat dibanding dengan balita yang usianya lebih kecil.
- Tekanan darah: memiliki nilai sistolik/diastolik 95–110/60–75 mm Hg
- Detak jantung: memiliki 70–115 detak jantung per menit.
- Laju pernapasan: normalnya 20–25 napas per menit.
- Suhu tubuh: temperatur tubuh yang normal adalah 36,4 derajat Celcius.
Artikel terkait : Cek! Ini 5 Tanda Anak Sehat Sesuai dengan Tumbuh Kembangnya
Cara Mengukur Tanda-Tanda Vital Anak Balita
Mengetahui cara melakukan pemeriksaan tanda vital anak merupakan keterampilan penting bagi tenaga kesehatan. Namun, tidak ada salahnya juga bila Parents juga memiliki pengetahuan tersebut. Menurut laman Ohio University, berikut cara mengukur TTV pada anak.
1. Memeriksa Detak Jantung
Mengukur detak jantung bisa dilakukan dengan meletakkan jari di pergelangan tangan anak, memberikan sedikit tekanan hingga denyut nadinya dapat dirasakan. Hitung jumlah denyut selama 15 detik, lalu kalikan angka tersebut dengan empat untuk mendapatkan detak jantung keseluruhan. Perlu diketahui jumlah denyut nadi sama dengan detak jantung.
2. Menilai Laju Pernapasan
Mengukur laju pernapasan bisa dilakukan dengan mengamati dada anak. Misalnya selama 30 detik, hitung berapa kali dada anak mengembang. Kalikan angkanya dengan dua untuk mendapatkan laju pernapasan per menit.
3. Mengukur Tekanan Darah
Bisa dilakukan dengan menggunakan alat tensi meter. Pastikan perangkat terpasang dengan benar pada lengan. Setelah pengukuran akan menghasilkan nilai sistole dan diastole. Nilai sistole menunjukkan berapa banyak tekanan pada dinding arteri setiap kali jantung berdetak. Sementara diastole menunjukkan seberapa besar tekanan pada dinding arteri di antara detak jantung, dengan kata lain, saat jantung berelaksasi.
4. Suhu Tubuh
Bisa menggunakan termometer digital yang ditempatkan di bawah lidah pasien. Termometer rektal terkadang dapat digunakan untuk bayi tetapi hanya perlu dimasukkan sekitar setengah inci ke dalam rektum untuk mendapatkan pembacaan yang akurat.
5. Pemantauan Saturasi Oksigen
Pengukuran saturasi oksigen juga kerap dilakukan dalam pemeriksaan tanda vital. Petugas kesehatan biasanya meletakan alat oximeter pada jari tangan atau kaki pasien. Jika kadar oksigen darah lebih rendah dari kisaran normal, ini biasanya berarti terapi oksigen harus segera dimulai.
Artikel terkait : 5 Tanda anak sakit serius yang tidak boleh diremehkan orangtua, Parents wajib tahu!
Pertanyaan Populer Terkait Tanda-tanda Vital Anak
1. RR tinggi menandakan apa?
RR (respiratory rate) atau laju pernapasan yang tinggi menunjukkan semakin rendahnya SpO2 atau saturasi oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh sedang berupaya meningkatkan RR karena adanya penurunan saturasi oksigen atau SpO2.
2. Dimana letak nadi radialis?
Nadi radialis kerap dilakukan pada pengukuran denyut jantung. Letaknya
di sepanjang tulang radialis, yakni tulang lengan bawah yang menyambungkan bagian siku dengan tangan di sisi ibu jari.
Demikian, penjelasan tentang tanda-tanda vital yang normal pada anak. Hal ini bisa membantu Parents memahami tanda awal si kecil mengalami gangguan kesehatan tertentu. Semoga bermanfaat!
***
Vital Signs (Body Temperature, Pulse Rate, Respiration Rate, Blood Pressure)
Pediatric Vital Signs: A Guide for Nurses
https://onlinemasters.ohio.edu/blog/pediatric-vital-signs/
What You Need to Know About Infant and Children’s Vital Signs
Baca juga :
Jangan terlewat! Inilah 7 zat gizi penting untuk perkembangan otak anak
Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!
Studi: Vitamin E pada anak bisa mencerdaskan dan cegah penyakit berbahaya