Di tengah masa pandemi yang sudah memasuki gelombang ke-2, tentu saja kekhawatiran terhadap kesehatan si Kecil semakin meningkat. Itulah mengapa penting bagi Parents untuk mengetahui tanda COVID-19 pada anak.
Apalagi, kalau si Kecil sudah menunjukkan gejala flu mulai dari batuk, pilek, hidung mampet, bahkan terkadang juga disertai demam. Sebenarnya, apakah kondisi tersebut sudah menjadi tanda COVID-19 pada anak? Bagaimana cara membedakannya dengan gejala flu biasa?
Yuk, simak ulasannya bersama theAsianparent. Pastinya, lengkap dengan informasi tindakan pencegahan serta langkah antisipasi yang sebaiknya Bunda lakukan.
IDAI: Kasus COVID-19 pada Anak Mencapai 12,5%
Anak-anak merupakan salah satu golongan yang rentan terpapar virus COVID-19. Terlebih lagi, pada anak-anak yang usianya masih dalam masa pertumbuhan, yang mana sistem imunitas tubuhnya juga masih belum sempurna.
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), proporsi kasus COVID-19 pada anak-anak mencapai 12,5% dari total kasus secara keseluruhan per bulan Juni 2021. Artinya, 1 dari 8 kasus COVID-19 adalah anak-anak.[1] Jumlah ini mengalami peningkatan dari kasus pandemi gelombang pertama.
Belum lagi, sebelum masa pandemi pun, gejala flu ini sejatinya sudah seringkali ‘menghampiri’ tubuh anak-anak. Berdasarkan penelitian, umumnya gejala flu pada anak terjadi 6-8 kali dalam setahun.
Tentu saja, jika si Kecil mengalami gejala flu di tengah angka COVID-19 yang terus meningkat seperti sekarang ini, kita pasti akan khawatir sekali apakah si Kecil turut terpapar virus COVID-19 atau tidak.
Kepanikan itu tentu saja akan muncul sebagaimana naluri kita sebagai seorang Bunda. Namun, sebaiknya Bunda jangan panik dulu, ya. Penting bagi Bunda untuk mengenali tanda COVID-19 pada anak, apa saja perbedaan gejala COVID-19 dan gejala flu biasa pada anak.
Tanda COVID-19 pada anak
Penelitian: Umumnya Gejala COVID-19 pada Anak Disertai Sesak Napas dan Gangguan Pencernaan
Sebuah penelitian dari JAMA Network Open telah mengkonfirmasi bahwa gejala COVID-19 dan gejala flu pada anak secara umum memiliki kesamaan. Mulai dari batuk, pilek, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan dan bersin. Namun, pada anak-anak yang positif COVID-19 umumnya disertai dengan gejala yang lebih kompleks, terutama pada masalah pencernaan serta saluran pernapasan.[2]
Gejala kompleks yang biasanya ditemukan menjadi tanda COVID-19 pada anak, di antaranya adalah:
- Demam. Penelitian ini juga menyebutkan 76% pasien COVID-19 anak-anak yang diteliti mengalami demam. Sementara pada pasien anak flu, demam hanya dialami oleh 55% dari seluruh populasi.
- Gangguan pencernaan, umumnya ditunjukkan dengan muntah dan diare.
- Gejala neurologis, yaitu anosmia (tidak bisa mencium bau) dan dysgeusia (lidah tidak bisa merasa). Kedua kondisi ini merupakan indikator penting untuk mendeteksi anak terpapar COVID-19 berdasarkan gejala. Pada anak-anak usia balita, hal ini bisa ditunjukkan dengan kondisi tidak nyaman dan rewel berlebihan.
- Nyeri pada tubuh, anak merasa tidak nyaman dan sangat lemas.
- Sakit kepala, akibatnya anak menjadi lebih rewel dari biasanya.
- Nyeri dada dan sesak nafas. Hal ini merupakan indikasi ada permasalahan pada saluran nafas anak. Namun, pada anak yang flu biasa dan tidak terkonfirmasi COVID-19) juga masih berpotensi mengalami sesak nafas. Penelitian ini juga mengkonfirmasi tidak ada perbedaan yang signifikan tentang sesak nafas antara pasien virus corona dan pasien flu.
Tentu saja, gejala flu dinyatakan lebih ringan daripada gejala COVID-19. Etiologi virusnya pun juga berbeda. Flu pada umumnya disebabkan oleh rhinovirus, parainfluenza virus, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).[3]
Kalau dilihat-lihat, memang hampir sama ya, Bunda. Apalagi kan, ada juga yang terpapar COVID-19 tanpa gejala. Nah, sebagai langkah antisipasi jika si Kecil mengalami flu, sebaiknya Bunda melakukan hal-hal berikut ini.
Pertolongan Pertama Saat Si Kecil Mengalami Flu serta Langkah Antisipasinya
Jika saat ini si Kecil sedang mengalami gejala flu, Bunda wajib melakukan ‘pertolongan pertama’ agar kondisi si Kecil tidak bertambah parah.
- Observasi kondisi kesehatan si Kecil secara keseluruhan. Jika ia masih tampak aktif dan mau makan, Bunda bisa melakukan perawatan di rumah dengan tetap menjaga protokol kesehatan di area rumah.
- Pastikan asupan cairan si Kecil tercukupi bahkan lebih banyak dari biasanya. Hal ini dapat membuat dahak lebih encer, meredakan hidung mampet, dan membantu meningkatkan kekebalan tubuhnya.
- Gunakan balsem pereda gejala flu khusus untuk anak yang wajib selalu siap sedia di rumah. Penggunaan balsem bisa menjadi pertolongan pertama saat si Kecil mengalami gejala flu dan demam. Beberapa fungsi utamanya di antaranya untuk melegakan pernapasan anak, meredakan hidung tersumbat ataupun pilek, serta meredakan gejala demam ataupun nyeri pada tubuh. Transpulmin adalah salah satu merek yang banyak direkomendasikan oleh dokter, sebab produk ini sudah teruji dapat membantu melawan bakteri atau patogen virus umum dengan kandungan Eucalyptus di dalamnya.
- Jika flu pada anak disertai demam dengan suhu 38°C atau lebih, kompres dengan air hangat pada dahi, dada, atau perut anak saat ia tidur atau berbaring. Lakukan selama 20-30 menit. Pantau suhu anak dan berikan obat penurun panas jika perlu. Jika demam tidak kunjung mereda setelah 2 hari berturut-turut, segera bawa ke dokter ya, Bunda.
- Baik ada kondisi demam atau tidak, jika si Kecil mengalami flu yang disertai dengan diare, muntah-muntah, tidak mau makan atau menyusu, tidak buang air kecil sama sekali, sesak nafas, kulit pucat hingga gejala kejang, segera konsultasikan ke dokter.
- Umumnya, jika poin nomor 4 dan nomor 5 terjadi, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes PCR guna mendeteksi apakah si Kecil positif COVID-19 atau tidak.
Transpulmin, Teman Terpercaya Bunda untuk Berikan Perawatan Terbaik pada Si Kecil
Flu atau common cold merupakan gejala yang sangat rentan terjadi pada usia bayi, balita, dan anak-anak. Untuk itu, Bunda wajib banget, nih, selalu siap sedia Transpulmin di rumah.
Selama lebih dari 30 tahun hadir menemani para Bunda di Indonesia, Transpulmin telah mendapatkan kepercayaan serta rekomendasi dari para dokter untuk mencegah dan merawat kesehatan anak. Dengan formula alami terpercaya dari Eucalyptus dan ekstrak Chamomile, produk balsem ini tentu saja sangat aman untuk kulit bayi dan anak-anak. Efeknya yang menghangatkan tubuh, tentu saja akan membuat si Kecil merasa lebih nyaman.
Transpulmin dapat menjadi bagian dari perawatan tubuh si Kecil untuk meningkatkan kenyamanan serta mencegah berbagai macam gejala penyakit, serta:
– Memberikan efek relaksasi untuk meningkatkan kualitas tidur anak
– Menghangatkan tubuh agar menjadi lebih nyaman dan sehat
– Meredakan gejala pegal-pegal jika anak terlalu aktif
Transpulmin pun juga bisa menjadi bagian dari proses pengobatan di rumah saat si Kecil sedang sakit, seperti:
– Membantu meredakan pilek dan hidung tersumbat
– Meredakan gejala flu seperti bersin, batuk, dan nyeri tenggorokan
– Melegakan pernapasan anak
– Meredakan gejala demam dan nyeri tubuh
– Meredakan sakit perut dan kembung
Dengan manfaat yang luar biasa dalam satu tube saja, tidak heran jika Transpulmin selalu menjadi teman terpercaya para Bunda di Indonesia untuk menjaga serta merawat kesehatan anak. Bunda bisa mengoleskan Transpulmin ke dada, punggung dan leher si Kecil minimal 2 kali sehari, yaitu pada pagi setelah mandi serta malam sebelum tidur.
Khusus untuk pengobatan anak yang sakit, terutama yang mengalami flu, Bunda bisa kok mengoleskan Transpulmin lebih sering hingga 4x sehari untuk meringankan gejala dan mempercepat proses penyembuhan. Jangan panik, ingat dan selalu sediakan Transpulmin di rumah, ya, Bun!
Semoga informasi terkait tanda COVID-19 pada anak, dan perbedaannya dengan flu biasa ini bisa bermanfaat.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.