Pada kehidupannya bayi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Apalagi saat mulai menunjukkan tanda bayi akan merangkak. Tingkah lakunya terlihat lucu dan menggemaskan, bahkan mampu membuat Parents takjub dengan pencapaiannya. Terlebih perkembangan motoriknya juga dapat terlihat dari hal itu.
Saat bayi mampu merangkak berarti si kecil mampu berpindah tempat secara mandiri. Ia mampu menjelajah di sekitarnya dan menggapai benda yang ia inginkan. Gaya merangkak anak mungkin berbeda-beda bahkan ada yang lebih dahulu merangkak mundur.
Artikel Terkait: Tahapan Bayi Merangkak, Perlukah Fase Ini Dilewati oleh Setiap Anak?
Kapan Bayi Mulai Merangkak?
Merangkak merupakan salah satu cara bayi untuk bergerak atau berpindah tempat. Umumnya fase merangkak terjadi pada saat bayi berusia 6 sampai dengan 10 bulan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bayi mulai merangkak memasuki usia 8-10 bulan.
Meski demikian, bayi sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan merangkak pada usia 6-7 bulan. Namun, setiap anak tentu memiliki perkembangan yang berbeda-beda.
Bayi belajar merangkak secara bertahap. Mulanya ia belajar posisi menungging atau mengangkat pantatnya. Lalu, ia akan mencoba mengoordinasikan kedua lengan dengan lututnya. Pada usia 6-7 bulan, umumnya bayi sudah mampu mengangkat badan dan pantatnya dengan kedua tangan dan kaki sebagai penopang.
Pada saat yang sama bayi juga mulai berancang-ancang untuk mulai merangkak. Kemudian pada usia 8-10 bulan bayi biasanya bisa merangkak. Lalu usia 11 bulan gerakan merangkaknya sudah semakin lancar bahkan mampu mengelilingi seisi ruangan. Namun, fase merangkak pada anak berbeda-beda, ya, Parents.
Artikel Terkait: Bahayakah jika anak tidak bisa merangkak sebelum jalan? Ini penjelasan dokter
5 Tanda Bayi Akan Merangkak
Setidaknya ada lima tanda bayi akan merangkak. Berikut penjelasannya.
1. Tanda Bayi Akan Merangkak Adalah Duduk Tanpa Dukungan
Bayi biasanya belajar duduk saat dia juga belajar tengkurap, yaitu pada usia 3 atau 4 bulan. Lalu pada usia 5 atau 6 bulan, otot punggungnya sudah cukup kuat untuk berusaha duduk, meski masih banyak dibantu oleh lengan.
Saat bayi bisa duduk tanpa dipegangi ataupun bersandar, menandakan bayi siap belajar merangkak. Hal tersebut menunjukkan otot inti bayi sedang berkembang. Itu diperlukan untuk keseimbangan dan koordinasi yang menjadi dua hal penting saat bayi mencoba untuk merangkak.
2. Berusaha Mengangkat Tubuhnya ke Atas
Sebelum bayi mampu mengangkat tubuhnya ke atas mungkin ia hanya terlihat mendorong-dorong pantatnya ke atas. Hal tersebut terlihat sangat lucu bagi orang tua dan orang-orang di sekitarnya.
Sebelum mampu menguasai posisi siap merangkak, bayi menghabiskan waktunya untuk tengkurap. Posisi tengkurap sangat penting untuk penguatan otot leher dan dada bayi. Itulah mengapa tummy time sangat disarankan untuk bayi meski hanya beberapa menit dalam sehari.
3. Tanda Bayi Akan Merangkak: Biasanya Lebih Tertarik di Lantai
Bayi terkadang sangat senang saat duduk di bouncer maupun ayunannya. Namun, ada kalanya dia justru lebih tertarik menghabiskan waktunya di lantai. Hal ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa bayi siap untuk belajar merangkak.
Orang tua bisa meletakkan alas maupun matras di lantai agar aman dari lantai yang keras. Matras yang berwarna-warni juga bisa membuatnya lebih tertarik bermain-main.
4. Tertarik pada Benda yang Jauh
Saat anak tengkurap, orang tua sebaiknya mulai memperhatikan apa yang dilihat oleh bayi. Bila bayi sudah mulai tertarik dengan benda-benda yang jauh darinya, hal tersebut menandakan anak segera belajar merangkak.
Cobalah membantu bayi menemukan objek yang baru agar menarik minatnya. Parents bisa meletakkan mainan atau benda yang bergerak beberapa meter dari jangkauanya. Kemudian ia akan dengan sangat gigih meraihnya.
5. Menarik Badan dengan Lengannya Merupakan Tanda Bayi Akan Merangkak
Sebelum bayi bisa merangkak dengan sempurna, umumnya ia akan merayap seperti tentara. Meski bersusah payah, ia akan mencoba menarik tubuhnya dengan kedua lengannya.
Ada pula yang justru mendorong tubuhnya ke belakang. Hal tersebut wajar karena gerakan merangkak membutuhkan koordinasi tangan dan kaki. Bayi memerlukan waktu untuk mempelajarinya.
Artikel Terkait: Umur berapa bayi bisa merangkak? Berikut jawaban para ahli
Cara Menstimulasi Bayi untuk Merangkak
Merangkak merupakan fase yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan si kecil. Namun, ada anak yang memang terlambat atau melewati fase ini. Hal tersebut wajar bila ia masih menunjukkan minat menggerakkan anggota tubuhnya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menstimulasi bayi untuk merangkak. Di antaranya sebagai berikut:
1. Tummy Time yang Cukup
Tummy time atau tengkurap dapat melatih otot leher dan punggungnya menjadi lebih kuat. Kedua otot tersebut dibutuhkan saat anak mulai merangkak.
Cobalah untuk tummy time setidaknya 3 sampai dengan 5 menit dalam sehari. Namun, tidak semua bayi suka tengkurap. Sudahi sesi itu bila bayi merasa tidak nyaman.
Sebenarnya bayi sudah bisa mulai tummy time beberapa hari setelah dirinya lahir. Namun, konsultasikan kepada dokter ataupun ahli untuk mengetahui cara tummy time yang benar.
2. Letakkan Bayi di Lantai
Saat berada di lantai biasanya ia lebih mudah untuk belajar merangkak. Sebab, saat di lantai ia bebas mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan merangsangnya untuk bergerak. Alasi lantai dengan matras yang tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalu tipis.
3. Letakkan Mainan di Depannya
Stimulasi bayi untuk merangkak dengan mainan kesukaannya. Letakkan mainan tersebut di depannya agak jauh di luar jangkauannya. Ia akan berusaha untuk meraihnya.
Cara lain adalah dengan meletakkan cermin di depannya. Ia akan mencoba mendekati bayangannya di cermin seolah itu temannya.
4. Gunakan Suara
Gunakan suara lucu maupun musik untuk memancingnya merangkak lebih aktif. Parents bisa menggunakan suara tepukkan tangan, mainan berbunyi, atau juga mencoba memanggil namanya.
Selain itu, juga bisa merangsang pendengarannya. Cara ini juga bisa menyeimbangkan kegiatan dari mulut, kaki, serta tangannya.
Itulah tanda bayi akan merangkak dan cara untuk menstimulasinya. Saat bayi belajar merangkak di lantai jauhkan ia dari benda-benda berbahaya, seperti kabel atau benda tajam.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca Juga:
5 Trik Cerdas Stimulasi Anak Merangkak ala Shandy Aulia, Bisa Parents Tiru Nih!
Anaknya Belajar Merangkak, Edric Tjandra Memastikan Keamanan Rumah, Ini 9 Tipsnya
Bayi sedang belajar merangkak? Ini 5 cara untuk mendukungnya