10 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir yang Perlu Parents Waspadai!

Jadilah orang tua yang cepat tanggap dengan memahami tanda bahaya pada bayi baru lahir. Baca lengkapnya di sini!

Hari-hari pertama menjadi orang tua tentu diliputi oleh kebahagiaan karena buah hati yang telah lama dinanti akhirnya datang. Selain mempelajari cara merawat dan mengasuh bayi, Parents juga tidak boleh luput mengetahui tanda-tanda bahaya pada bayi yang baru lahir.

Bayi yang baru lahir sangat rentan akan berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya masih belum berkembang sempurna. Ia juga belum memiliki kemampuan untuk berkomunikasi sehingga kita sulit mengetahui apakah bayi sakit atau tidak.

Mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir akan sangat bermanfaat dalam keadaan darurat, di mana orang tua dituntut untuk bertindak cepat. Misalnya, membawa bayi ke instalasi gawat darurat atau ke dokter.

Lantas, apa saja tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yang harus diketahui orang tua? Berikut ulasannya!

Artikel Terkait: 10 Fakta Unik Bayi Baru Lahir yang Harus Diketahui Orangtua Baru

Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir

10 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir yang Perlu Parents Waspadai!

Sumber: Freepik

1. Tidak Buang Air

Tidak buang air kecil dalam 24 jam pertama di rumah dan tidak ada buang air besar dalam 48 jam pertama adalah tanda bahaya yang umum pada bayi baru lahir.

Bayi yang baru lahir seharusnya akan buang air besar untuk pertama kalinya dalam 24 jam pertama kehidupannya.

Jika buang air besar memakan waktu lebih lama dari ini, bisa jadi terdapat masalah seperti penyumbatan usus, anus yang kurang berkembang, atau tinja yang macet (disebut penyumbatan mekonium).

Jika bayi menyusu dengan baik, Parents akan melihat setelah beberapa hari tinja akan berubah warna dari hitam menjadi hijau tua, lalu menjadi kuning.

Bayi yang diberi ASI biasanya mengeluarkan kotoran yang terlihat kuning seperti mustard, berair, dan berbiji putih kecil-kecil.

Sedangkan bayi yang diberi susu formula mungkin memiliki tinja yang lebih encer, biasanya konsistensinya pucat dan berwarna kuning atau cokelat.

2. Suhu Tubuh

Demam adalah ketika suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius dan lebih tinggi. Untuk anak di bawah 3 tahun, suhu rektal adalah yang paling akurat.

Demam sering terjadi pada anak-anak, tetapi untuk bayi yang baru lahir, demam bisa menjadi tanda infeksi yang berbahaya.

Jika bayi baru lahir dan berusia kurang dari 2 bulan memiliki suhu rektal lebih dari 38 derajat Celcius, segera pergi ke unit gawat darurat.

3. Pernapasan

Kelahiran adalah transisi bayi dari bernapas di dalam air ke udara luar. Kesulitan bernapas sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan selama beberapa jam pertama kehidupan.

Akan tetapi, beberapa bayi mungkin mengalami masalah pernapasan yang lebih kompleks dan memerlukan perawatan khusus. Masalah pernapasan lebih kompleks yang dapat dialami bayi adalah asfiksia, takipnea transien, sindrom gangguan pernapasan, aspirasi mekonium, pneumotoraks, pneumonia, dan malformasi paru bawaan.

Bayi baru lahir biasanya memiliki pernapasan yang tidak teratur. Maka itu, Parents perlu menghitung napasnya selama satu menit penuh. Seharusnya tidak ada jeda lebih dari sekitar sepuluh detik di antara napas.

Tingkat pernapasan yang cepat lebih dari 60 per menit, atau warna biru yang tidak hilang pada wajah bayi adalah tanda bahaya yang harus diwaspadai.

Bayi baru lahir dan anak kecil cenderung menunjukkan retraksi sebagai respons terhadap gangguan pernapasan. Retraksi atau bernapas hingga tulang rusuk terlihat menonjol menunjukkan bahwa tubuh berusaha untuk mendapatkan oksigen yang cukup.

Parents juga harus mewaspadai suara mengi, mendengus, atau siulan saat bernapas. Suara siulan menandakan adanya sumbatan pada bronkiolus (saluran udara kecil yang berasal dari bronkus) yang mengeluarkan suara siulan saat bayi mengembuskan napas.

10 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir yang Perlu Parents Waspadai!

Sumber: Freepik

Artikel Terkait: Bayi Baru Lahir Tidur Terus, Perlukah Bunda Khawatir?

4. Tali Pusar

Tunggul dari tali pusar bayi akan mengering dan akhirnya lepas dalam satu hingga tiga minggu setelah lahir.

Jika tali pusat masih belum terlepas setelah tiga minggu, ini mungkin merupakan tanda masalah seperti infeksi atau gangguan sistem kekebalan. Hubungi dokter segera.

Selama proses penyembuhan, biasanya terlihat sedikit darah di dekat tali pusat bayi. Sama seperti keropeng, tunggul tali pusat mungkin sedikit berdarah saat terlepas. Namun, jika darah yang mengalir cukup banyak, sebaiknya segera hubungi dokter.

Waspada pula jika area pusar mengeluarkan nanah, kulit di sekitarnya menjadi merah dan bengkak, atau area tersebut mengalami benjolan lembap berwarna merah muda.

Hal ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi tali pusat. Perawatan segera sangat diperlukan untuk menghentikan penyebaran infeksi.

5. Nafsu Makan

Penyakit akan memengaruhi nafsu makan bayi. Kemampuannya untuk mengisap puting susu atau dot akan menurun atau lemah jika kondisi bayi tidak sehat.

Oleh karena itu, jika bayi tampak tidak mau menyusu atau tidak aktif menyusu, maka Parents patut khawatir.

Pada umumnya bayi yang baru lahir memang tampak lebih banyak tidur dibandingkan menyusu, tetapi ketika ditawarkan susu ia akan mengisap dengan aktif. Parents juga harus waspada jika bayi terus terlihat mengantuk dan tidak bisa dibangunkan untuk menyusu.

6. Perubahan Perilaku

Salah satu tanda awal penyakit pada bayi adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku, seperti lesu atau terus-menerus menangis, bisa menjadi tanda adanya penyakit pada bayi.

Bayi yang lesu terlihat lemas, dan mereka tidur lebih lama dari biasanya serta mungkin sulit dibangunkan untuk menyusu. Saat bangun, mereka tampak mengantuk atau lesu, tidak waspada atau tidak merespons rangsangan visual atau suara.

Bayi menangis yang tidak membaik dengan pelukan dan kenyamanan mungkin merupakan tanda infeksi umum seperti pilek, atau jenis infeksi serius seperti influenza atau meningitis.

Rewel juga mungkin merupakan tanda bahwa bayi mengalami sembelit, sakit perut, sakit telinga, atau infeksi virus atau bakteri. Jika bayi terus-menerus menangis dan berlangsung lebih lama dari biasanya, bawalah ke dokter untuk diperiksa.

7. Kondisi Perut

tanda bahaya bayi baru lahir

Perut atau abdomen bayi harus terasa lembut di antara waktu menyusui. Jika perut terasa bengkak atau keras, mungkin ada masalah seperti gas atau sembelit.

Akan tetapi, jika bayi tidak buang air besar selama lebih dari satu atau dua hari, atau jika disertai muntah, perut yang bengkak bisa menjadi tanda masalah usus.

Artikel Terkait: 13 Perlengkapan Esensial Bayi Baru Lahir yang Anti Mubazir, Catat Parents!

8. Kulit Membiru

Bayi yang baru lahir mungkin menunjukkan tangan dan kaki yang agak biru jika kedinginan. Mereka mungkin menjadi sedikit biru di sekitar wajah, lidah, atau bibir jika mereka menangis keras.

Akan tetapi, jika warna kulit biru dan tidak kunjung hilang, ditambah kesulitan bernapas atau makan, itu adalah keadaan darurat.

Bisa jadi itu pertanda jantung atau paru-paru tidak bekerja dengan benar. Hubungi dokter atau pergi ke ruang gawat darurat segera.

9. Mata atau Kulit Kuning

Banyak bayi baru lahir yang sehat memiliki semburat kekuningan pada kulit mereka. Ini disebut penyakit kuning dan terjadi ketika zat kimia yang disebut bilirubin menumpuk di dalam darah bayi.

Kasus penyakit kuning ringan tidak berbahaya. Namun, jika penumpukan bilirubin terlalu banyak dan tidak diobati, itu bisa menyebabkan masalah.

Penyakit kuning biasanya muncul di wajah terlebih dahulu, diikuti oleh dada dan perut, dan akhirnya menyebar ke lengan dan kaki. Terkadang bagian putih mata juga bisa menjadi kekuningan.

Untuk memeriksa penyakit kuning pada bayi, tekan dengan lembut dahi atau hidung bayi. Jika kulit terlihat kuning di tempat ditekan, kemungkinan bayi mengalami penyakit kuning ringan. Jika bayi tidak mengalami penyakit kuning, warna kulitnya akan terlihat sedikit lebih terang dari warna normalnya untuk sesaat.

Periksa bayi dalam kondisi pencahayaan yang baik, sebaiknya di siang hari dan di bawah cahaya matahari. Jika Parents mencurigai bayi mengalami penyakit kuning, hubungi dokter.

10. Tanda Penyakit Lainnya

Salah satu hal utama yang harus diperhatikan pada bayi yang baru lahir adalah jika dia terlihat tidak normal. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter spesialis anak.

Waspadai beberapa tanda khusus adanya penyakit seperti batuk, diare, warna kulit pucat, dan muntah (terutama jika warnanya kuning atau hijau).

***

Jika kita cepat tanggap dengan tanda bahaya yang terdapat pada bayi baru lahir, intervensi dini akan sangat membantu dalam pengobatan apabila ternyata terdapat masalah kesehatan yang serius. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya, Bun!

Artikel ditinjau oleh:
dr. Candra Segeren, Sp.A, M.Kes
Dokter Spesialis Anak
RS EMC Cikarang

Baca Juga:

5 Mitos perawatan bayi baru lahir yang tidak benar menurut dokter

Bunda, Simak Cara Aman dan Nyaman Memandikan Bayi Baru Lahir

10 Hal Aneh Bayi Baru Lahir yang Akan Hilang Seiring Pertumbuhannya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.