Fenomena autisme dan ADHD merupakan salah satu kondisi Global Developmental Delay (GDD), yaitu ketika tahapan tumbuh kembang anak tertunda secara global.
Global Developmental Delay (GDD) adalah kondisi yang terjadi selama periode tumbuh kembang seorang anak antara usia baru lahir hingga 18 tahun. Kondisi ini memengaruhi sekitar 1-3 persen anak-anak di dunia.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan hal ini? Dan apa saja gejala keterlambatan tumbuh kembang secara global pada anak-anak?
Gejala keterlambatan tahapan tumbuh kembang anak
Tahapan tumbuh kembang anak memang masing-masing berkembang dengan kecepatannya sendiri. Namun, ada beberapa hal yang menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan pada anak-anak, yang perlu diwaspadai, termasuk pada pertumbuhan fisik, emosional, atau mental.
Masalah keterlambatan perkembangan ini diidentifikasikan lebih dari sekadar “terlambat” dan sangat krusial. Ada 6 bidang tahapan tumbuh kembang anak yang bisa mengalami keterlambatan, yaitu:
- Bahasa atau ucapan
- Penglihatan
- Keterampilan motorik kasar dan motorik halus, termasuk berjalan dan duduk, atau menggambar dan memegang mainan
- Kemampuan berpikir dan kognitif
- Keterampilan sosial dan emosional, seperti berhubungan dengan orang lain, berteman, dan mengelola emosi mereka
- Keterampilan melakukan rutinitas sehari-hari.
Terkadang, tumbuh kembang anak yang tertunda ini terjadi di beberap atau semua bidang. Global Developmental Delay (GDD), terjadi ketika seorang anak menunjukkan keterlambatan di beberapa tahapan tumbuh kembang, dan ini terus berlanjut selama setidaknya 6 bulan.
Hal ini termasuk belajar berjalan atau berbicara, keterampilan bergerak, memelajari hal-hal baru dan berinteraksi dengan orang lain secara sosial dan emosional.
Artikel terkait: ADHD atau Anak Hiperaktif dan Mitos Penyebabnya
Penyebab Global Developmental Delay (GDD)
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 15 persen anak-anak berusia antara 3 dan 17 memiliki satu atau lebih kelainan perkembangan.
Sebagian besar kelainan perkembangan terjadi sebelum anak lahir, tetapi beberapa dapat terjadi setelah lahir karena infeksi, cedera, atau faktor lainnya.
Penyebab keterlambatan perkembangan bisa sulit untuk diketahui, dan berbagai hal dapat berkontribusi padanya. Beberapa kondisi bersifat genetik, seperti sindrom Down.
Infeksi atau masalah lain selama kehamilan dan persalinan, serta kelahiran prematur, juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan.
Lebih spesifiknya, Global Developmental Delay (GDD) atau keterlambatan tumbuh kembang ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Bayi yang dilahirkan prematur
- Masalah genetik, seperti Down syndrome
- Kelainan kromosom
- Masalah metabolik, seperti kekurangan tiroid
- Gangguan selama kehamilan, seperti pendarahan berat, infeksi seperti rubella atau ibu yang mengonsumsi alkohol atau obat-obatan
- Masalah selama atau setelah kelahiran, seperti pendarahan berat atau kekurangan oksigen
- Cedera pada otak karena beberapa faktor, seperti kecelakaan atau kekerasan fisik
- Infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis
- Kemiskinan dan malnutrisi.
Meskipun faktor-faktor tersebut sangat sering terjadi, tetapi penyebab sebenarnya yang mengakibatkan tahap perkembangan ini belum dapat ditentukan dengan pasti. Namun tugas Anda yang tak kalah penting adalah selalu peka dan sensitif dengan tahapan tumbuh kembang anak Anda.
Jika Bunda curiga si kecil mengalami keterlambatan perkembangan
Ingatlah bahwa anak-anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Namun, jika Anda merasa anak Anda mengalami keterlambatan perkembangan, bicarakan dengan dokter.
Perawatan untuk keterlambatan perkembangan bervariasi sesuai dengan keterlambatan spesifik. Beberapa perawatan termasuk terapi fisik untuk bantuan dalam keterlambatan keterampilan motorik, terapi perilaku dan pendidikan untuk bantuan dengan ASD dan keterlambatan lainnya.
Dalam beberapa kasus, obat dapat diresepkan oleh dokter. Evaluasi dan diagnosis dari dokter anak sangat penting untuk menghasilkan rencana perawatan yang dirancang khusus untuk anak Anda.
Hal yang harus menjadi perhatian Parents
Faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangan anak, dan faktor-faktor tersebut juga dapat berkontribusi pada keterlambatan perkembangan anak. Bahkan perempuan yang memiliki kehamilan yang sehat juga dapat memiliki anak dengan keterlambatan perkembangan.
Meskipun penyebab keterlambatan perkembangan anak mungkin belum diketahui secara pasti, ada banyak perawatan dan layanan yang tersedia untuk mengelola keterlambatan perkembangan pada anak ini.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter jika Anda melihat anak Anda menunjukkan gejala keterlambatan perkembangan. Semakin cepat Anda dapat mendiagnosis keterlambatan perkembangan anak, maka masalah tersebut bisa ditangani.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Dilansir dari artikel Jaya di theAsianparent Singapura
Baca juga:
id.theasianparent.com/ciri-anak-adhd