Tahap awal MPASI merupakan fase perkembangan yang menyenangkan sekaligus menantang buat Si Kecil. Dan tugas Bunda adalah memastikan MPASI Si Kecil memberi asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhannya. Tapi jangan asal bergizi, menu di tahap awal MPASI juga harus enak dan menarik agar tak membosankan.
Ada begitu banyak bahan makanan yang bisa Bunda olah menjadi MPASI Si Kecil. Tapi masalahnya, mungkin tidak semua disukai atau bisa diterima oleh Si Kecil. Tidak apa-apa, teruslah ajak Si Kecil bereksplorasi dengan MPASI-nya, dengan memperkenalkan rasa baru secara konsisten. Bagaimana caranya?
-
Mulailah dengan satu rasa lebih dahulu
Gunakan satu jenis bahan makanan di awal pemberian MPASI, misalnya beras merah, kacang hijau, pisang, labu, wortel, apel, dan tomat.
Perkenalkan variasi bahan makanan sebanyak mungkin, tapi sebatas pada yang bisa dikonsumsi bayi di tahap awal MPASI, ya.
Pemberian satu rasa ini tujuannya adalah memperkenalkan rasa dasar pada Si Kecil, seperti manis, asin, gurih, dan asam. Jadi, pastikan Bunda memang memberi rasa yang bervariasi dan berganti-ganti, ya.
Jangan terus-menerus memberinya makanan dengan rasa manis atau asin saja. Bisa-bisa Si Kecil menolak rasa yang lain nantinya.
Artikel terkait : MPASI pertama bayi, tunggal atau 4 bintang? Ini pendapat dokter!
-
Berikan rasa yang sama selama beberapa hari
Si Kecil mungkin tidak akan langsung menyukai rasa makanan yang Bunda berikan di tahap awal MPASI. Ia juga mungkin akan melepehkan beberapa jenis makanan tertentu.
Tapi jangan khawatir Bun, itu tidak berarti Si Kecil tak suka dengan makanan tersebut. Ini proses normal ketika ia mencicipi makanan dengan cita rasa atau aroma yang cukup kuat, misalnya protein hewani.
Jadi, bersabarlah selama beberapa hari sambil terus mencoba memberinya rasa yang sama ya, Bun.
Selain untuk membiasakan satu rasa pada lidah Si Kecil, aturan ini juga berguna untuk melihat adanya kemungkinan alergi pada jenis makanan tertentu.
Jadi, jangan lupa perhatikan reaksi yang mungkin muncul setiap kali Si Kecil habis menyantap makanannya, seperti munculnya ruam di kulit, bentol, gatal-gatal, atau bersin.
Akan lebih mudah bagi Bunda untuk menelusuri sumber alergi jika Si Kecil hanya mengonsumsi satu jenis makanan.
Tapi aturan ini bisa fleksibel, kok, terutama untuk makanan yang tampaknya Si Kecil sangat suka. Bunda bisa melihat Si Kecil sangat lahap menghabiskan MPASI-nya.
-
Kombinasikan dua rasa untuk MPASI-nya
Setelah tahap pemberian satu rasa sudah dilewati, saatnya Bunda bereksplorasi dengan bahan-bahan makanan yang sudah dicoba oleh Si Kecil. Mulailah kombinasikan dua jenis makanan untuk MPASI Si Kecil.
Selain untuk memperkaya rasa, hal ini juga penting untuk memastikan MPASI Si Kecil mengandung gizi lengkap sesuai kebutuhannya. Bunda bisa kombinasikan antara karbohidrat dan protein, karbohidrat dan sayur, buah dan sayur, atau dua jenis buah yang berbeda.
Ini juga saatnya untuk memperkenalkan tekstur baru pada tahap awal MPASI Si Kecil. Jika sebelumnya Bunda hanya memberi bubur atau puree, Bunda bisa meningkatkan teksturnya menjadi bubur saring di usia 7-8 bulan, dan nasi tim serta finger food ketika usianya masuk 9 bulan.
Dorong juga Si Kecil untuk mulai menyendok sendiri makanannya untuk melatih kemampuan motoriknya.
-
Kombinasi rasa baru yang seru dari Cerelac
CERELAC dengan kualitas “Baby Grade*” memiliki kombinasi MPASI baru yang seru, yaitu Nestlé CERELAC Tomato & Pumpkin Stew. CERELAC mengandung zat besi, zink, vitamin A dan C, serta Omega 6 (Asam Linoleat) dan Omega 3 (Asam alfa Linoleat) untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil.
Kandungan Zat Besi per saji dalam, Nestlé CERELAC Tomato & Pumpkin Stew memenuhi lebih dari 50% angka kecukupan gizi, untuk anak usia 6-24 bulan.
Agar si Kecil mengenal variasi rasa, beri ia CERELAC Tomato & Pumpkin Stew, Bun. Ikuti langkah-langkah memperkenalkan rasa baru makanan padanya berikut ini:
“Baby Grade*” adalah terminologi yang digunakan oleh Nestlé dalam pemilihan bahan baku yang ketat, menjaga kandungan nutrisi dan kualitas produk untuk membantu memenuhi kebutuhan Si Kecil sesuai tahapan usia perkembangannya.