Kabar duka datang dari salah satu pendakwah kondang, yakni Syekh Ali Jaber. Ulama 44 tahun tersebut meninggal dunia pada Kamis (14/01) tepatnya pukul 08.30 WIB. Kabar Syekh Ali Jaber meninggal dunia disampaikan oleh Yayasan Syekh Ali Jaber dalam akun Instagramnya.
Selain itu, Ustad Yusuf Mansyur juga termasuk orang pertama yang membagikan kabar duka ini ke publik.
“Innaa lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun. Syaikh Ali Jaber wafat di RS Yarsi, jam 8.30. Mohon do’anya…,” tulis Yusuf Mansyur.
4 Fakta Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia
Kabar duka, Syekh Ali Jaber tutup usia di umur 44 tahun.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta setelah dirawat selama kurang lebih 2 minggu. Di rumah sakit, ia sempat menggunakan ventilator selama 16-17 hari.
Yayasan Syekh Ali turut mengungkapkan bela sungkawa atas kepergian alim ulama tersebut.
“Semoga Allah merahmati dan meninggikan derajat beliau, aamiin….” tulis akun tersebut.
Artikel Terkait : Kronologi Penusukan Syekh Ali Jaber saat Akan Memberi Sepeda ke Jemaah Anak
1. Sempat Mengalami Kondisi Kritis
Ustad Yusuf Mansyur sempat menyebut bahwa Syekh Ali Jaber sempat mengalami kritis waktu semalam.
“Insha Allah beliau syahid, kurang lebih 16 hari sampai 17 hari di ventilator, dan semalam dikabari oleh Ust. Iskandar, dari dokter, Syekh Ali kritis.
Saya juga sebar permohonan doa pada ustadz, ustadzah, kyai, para alim ulama, ke Aa Gym, ke teman-teman seluruh Nusantara, pimpinan-pimpinan pondok seluruh Indonesia, kondisinya kritis, sudah mau dipasangin alat jantung (Rabu malam),” tuturnya.
2. Pernah Positif Corona, Syekh Ali Jaber Meninggal dalam Keadaan Negatif
Syekh Ali meninggal dunia dalam kondisi kritis namun negatif COVID-19.
Tepatnya pada Desember 2020 silam, Syekh Ali Jaber sempat dinyatakan positif COVID-19. Karena kondisi inilah ia harus menjalani perawatan di rumah sakit. Akan tetapi, Syekh Ali sendiri sudah dinyatakan negatif Corona ketika mengembuskan napas terakhir.
“Di RS Yarsi hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H jam 08.30 WIB dalam keadaan negatif COVID-19,” demikian keterangan Yayasan Syekh Ali Jaber.
Artikel Terkait : Ustaz Yusuf Mansur Positif COVID-19, Sang Putri Ceritakan Kronologinya
3. Pernah Berpesan Ingin Dimakamkan di Lombok
Syekh Ali pernah berpesan ingin dimakamkan di Lombok bila meninggal dunia di Indonesia.
Sebelum tutup usia, ia pernah berpesan mengenai lokasi pemakamannnya. Bila nanti meninggal dunia di Indonesia, Syekh Ali Jaber ingin dikebumikan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Ya Allah walaupun saya memilih dan memohon meninggal di Madinah, tapi kalau ya Allah, jika saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ucapnya saat berdakwah dilansir youtube channel.
Bukan tanpa alasan, menurutnya Lombok menyimpan banyak kenangan. Kakeknya merupakan orang Lombok.
Kakeknya tersebut meninggal dunia saat melawan penjajah di daerah itu. Selain itu, ada banyak kenangan indah lain yang membuatnya begitu mencintai Lombok.
“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak lahir di Lombok, Lombok termasuk pulau kesayangan saya,” ujarnya.
Artikel Terkait : Ustadz Arifin Ilham meninggal dunia, pesan dari anak dan menantunya bikin haru
4. Ulama Asal Madinah yang Memilih Jadi Warga Negara Indonesia
Ulama dengan nama lengkap Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber ini lahir di Madinah Februari 1976. Dirinya menikah dengan seorang perempuan asal Lombok, Indonesia yakni Umi Nadia. Dari pernikahan tersebut ia pun dikaruniai seorang anak bernama Hasan.
Sejak kecil, ia memang sudah memiliki ketertarikan dan keinginan besar untuk memfokuskan diri mempelajari agama Islam. Ketika usianya masih anak-anak sekitar 10 tahun, ia sudah bisa menghapal 30 juz Alquran. Bahkan, ketika usianya menginjak 13 tahun pun ia sudah diamanahkan menjadi imam masjid di salah satu masjid di Kota Madinah.
Syekh Ali merupakan ulama asal Madinah yang mulai berdakwah di Indonesia sejak 2008. Selama beberapa tahun berdakwah, ia pun akhirnya memutuskan untuk mengganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia, tepatnya pada 2012 lalu.
Kepergian Syekh Ali Jaber ini pun membawa duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Dalam waktu singkat, kabar duka ini pun menjadi trending topic di Twitter.
****
Kami dari tim theAsianparent mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian Syekh Ali Jaber. Semoga arwah beliau mendapat tempat terindah di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya. Amiin.
Baca Juga :
Dinyatakan Positif COVID-19, Aa Gym: "Teman-teman, Mohon Aa Didoakan, ya"
Tak pandang bulu! Corona juga menginfeksi para seleb dan atlet terkenal ini
Dari menteri hingga ibu negara, ini 7 pejabat dunia yang positif corona
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.