Karena satu dan lain hal, seseorang bisa mengalami kerontokan rambut dan jika dibiarkan akan mengalami kebotakan. Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, transplantasi rambut kian digandrungi. Namun, ada syarat transplantasi rambut yang harus diperhatikan.
Selama ini, kebanyakan orang melakukan prosedur ini di Turki. Kini, Bamed Hair Care menyediakan layanan transplantasi rambut bagi masyarakat yang memiliki masalah rambut.
Bagi yang belum tahu, terapi tanam rambut atau transplantasi rambut adalah serangkaian operasi di kulit kepala yang dilakukan dengan cara memindahkan sel rambut yang sehat ke area yang mengalami kebotakan. Dengan transplantasi rambut, pasien dapat memiliki rambut kembali secara permanen.
Namun sebelum melakukan terapi ini, pasien wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang tepat untuk menentukan tindakan dan obat yang sesuai dengan kebutuhan. Lantas, apa saja syarat transplantasi rambut?
Artikel Terkait: Ingin Rambut Bersinar atau Lebih Kuat? Ini 8 Bahan Alami untuk Merawat Rambut Sesuai Kebutuhan
Syarat Transplantasi Rambut
Dalam acara Press Conference: “Bamed Hair Care: Layanan Baru Solusi Komprehensif Masalah Kesehatan Rambut dan Kulit Kepala: Kapan Perlu Transplantasi Rambut?”, dr. Firman Parrol, Sp.D.V.E, Spesialis Kulit & Kelamin Bamed memaparkan persyaratan yang harus diperhatikan sebelum seseorang melakukan prosedur transplantasi rambut antara lain sebagai berikut.
1. Berusia Minimal 20 Tahun
Bicara usia, pasien harus berusia minimal 20 tahun atau lebih dari itu. Alasannya, seseorang yang masih berusia muda cenderung memiliki kerontokan rambut yang masih progresif atau masih mungkin untuk bertambah.
“Kalau usianya masih muda, kerontokannya masih progresif. Kita belum tahu (tingkat) kebotakannya sampai mana. Lebih baik menunggu dulu (hingga usia yang cukup). Daripada sudah transplantasi, kemudian mengalami kerontokan lagi. Nanti harus transplantasi lagi, jadi sayang,” ujar dr. Firman.
2. Responsif Terhadap Terapi Medikamentosa
Hal lain yang harus dipenuhi yaitu tingkat responsif pasien terhadap terapi medikamentosa alias terapi obat. Istilah ini merujuk pada pengobatan medikamentosa, yakni pengobatan dengan memberikan obat pada pasien.
Pemberian obat bisa diberikan secara oral menggunakan pil, tablet, kapsul, sirup, atau secara injeksi melalui suntikan maupun infus.
Seseorang yang memiliki penyakit autoimun juga tidak dianjurkan melakukan prosedur ini karena bisa memicu kerontokan rambut setelah prosedur transplantasi dilakukan.
3. Memiliki Ekspektasi yang Realistis
Tidak memiliki ekspektasi berlebihan juga menjadi salah satu syarat treatment ini. Apabila rambut pasien sudah sangat tipis sedangkan area botak sudah jauh lebih besar daripada jumlah rambut sehat yang bisa diambil, maka perbandingannya tidak bisa menutupi sepenuhnya. Besar kemungkinan hasil transplantasi tidak bisa maksimal.
“Penting ditekankan agar pasien memiliki ekspektasi yang realistis terhadap hasil tindakan sehingga tidak kecewa di kemudian hari,” tukas dr. Firman.
Syarat-syarat lainnya adalah memiliki rambut donor yang tebal, memiliki densitas FU >65 FU/cm2 dan rambut tebal (>50-60 mikron), dan memahami persepsi yang baik terhadap tindakan transplantasi rambut.
Artikel Terkait: 7 Tips Perawatan Rambut Bergelombang dan Cara Menatanya Agar Rambut Tampak Indah
Jenis dan Kelebihan Transplantasi Rambut
Terdapat dua teknik transplantasi rambut, yaitu follicular Unit Transplantation (FUT) dan FollicularUnit Extraction (FUE). Masing-masing teknik ini memiliki keunggulan dan kekurangan. Menurut dr. Firman, FUE yang lebih sering digunakan. Hal ini karena ada berbagai macam kelebihan.
- Skar lebih kecil
- Durasi penyembuhan lebih singkat
- Membutuhkan sumber daya yang lebih sedikit
- Persiapan graft minimal
- Dapat digunakan untuk transplantasi rambut di area selain kepala seperti rambut ketiak, alis, kelamin, dan lainnya
- Dapat dilakukan walaupun area skalp minim
- Risiko kerusakan saraf dan perdarahan masif relatif lebih kecil
Adapun transplantasi rambut dapat dilakukan untuk berbagai kondisi, di antaranya:
- Alopesia Andogenetika pada pria (AAG)
- Female pattern hair loss
- Alopesia skar sekunder (pascatrauma, luka bakar, radioterapi, bedah)
- Mundurnya garis rambut frontalis dan alopesia akibat traksi
- Alopesia triangular temporal (mundurnya garis rambut frontalis)
- Alopesia akibat traksi atau alis rontok (trauma, paskabedah, dicabuti) dan kerontokan bulu mata, janggut, bulu pubis
Nah Parents, terbukti masih banyak jalan menuju Roma. Teknologi di Indonesia sudah semakin canggih sehingga tidak harus ke luar negeri untuk mendapat rambut yang sehat.
Firman menegaskan, kondisi lain yang belum disebutkan di atas mungkin dapat juga dilakukan tindakan transplantasi rambut, tetapi konsultasikan dengan dokter spesialis dermatologi dan venereologi terlebih dahulu untuk penanganan yang tepat.
Baca juga:
10 Manfaat Lidah Buaya untuk Kecantikan Kulit dan Juga Rambut, Apa Saja?
10 Cara Membuat Rambut Lemas dan Mudah Diatur, Cobain Bun!
15 Arti Mimpi Potong Rambut, Pertanda Baik atau Buruk? Cek Yuk!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.